Monday, April 30

Fenomena Bintang Jatuh

Tahukah anda penghias langit di malam hari ? pasti tahulah, ada bulan dan bintang, tapi yang ingin penulis bahas pada kesempatan ini adalah bintang. Bintang senantiasa menemani malam dengan kerlap-kerlip cahanya. Begitu indah, karena dengan cahayanya yang menghiasi malam tidak jarang orang-orang kadang mengekspresikannya dalam sebuah karya, entah itu lagu, puisi dan sebagainya.

Tapi tahukah anda, kebanyakan dari kita berpikir bahwa jika kita melihat bintang jatuh, maka itu kesempatan kita untuk meminta sesuatu untuk hidup kita, ada yang bilang bahwa jika melihat bintang jatuh akan dikabulkan semua keinginannya, seperti panjang umur, banyak harta, pokoknya apa saja deh, kalau sudah lihat bintang jatuh ayo cepat-cepat make a wish.

Fenomena bintang jatuh, memang sudah melekat pada diri masyarakat kebanyakan, terlepas dari benar atau tidaknya itu dikembalikan kepada masing-masing individunya. Saya juga sih percaya gak percaya, tapi karena banyak orang yang menganggap betul, saya sih hanya senyum-senyum aja, bagaimana dengan anda, apakah pernah juga anda alami ketka melihat bintang jatuh??

Padahal jika kita teliti secara seksama, bahwa sebenarnya yang jatuh itu bukanlah bintang, tetapi benda langit yang jatuh ke bumi itu sepertinya bukan bintang tapi benda langit lainnya yaitu meteor yang ke bumi dan menimbulkan cahaya karena gesekan dengan gravitasi bumi, yah kurang lebihnya mungkin begitu kali ya? karena saya juga bukan ahli perbintangan atau pakar astronomi, tetapi sewaktu sekolah dulu guru pernah menjelaskannya, akan tapi kalau ada yang lebih tahu minta jawabannya ya????

Bintang di langit, seolah-olah sebuah selimut indah dari sang rembulan yang sedang tertidur di peraduannya. Jika kita menanyakan kepada anak-anak semua pasti suka dengan bintang, karena bentuknya yang lucu dan unik. Disamping itu bintang juga identik juga dengan Keagungan Tuhan YME, yang menciptakannya dengan begitu indahnya, begitu banyaknya, coba bayangkan kalau semua bintang jatuh ke bumi gimana ya jadinya bumi, tapi mungkin bagi sebagian orang mungkin ini adalah kesempatan untuk make a wish, meminta sesuatu, padahal belum tahu jika lagi minta sesuatu tiba-tiba ketimpuk dech…duh sial banget yang ada…..

Apakah fenomena bintang jatuh dengan meminta sesuatu bisa dikatakan perbuatan syirik ? saya kembalikan semua ini pada anda

Sumber

Cahaya Misterius di Langit Rusia Bikin Geger


Moskow – Bagi kebanyakan orang yang menyaksikan kejadiai di St. Petersburg, Rusia, pada 9 April malam, kejadian ini seperti invasi alien. Ingin tahu?

Pada awalnya, laporan ini tak tersebar luas. Laporan ini menyatakan kemunculan formasi cahaya muncul dan terekam oleh banyak orang. Penampakan ini sendiri berupa obyek berbentuk bola yang melayang di langit bandara Pulkovo, St. Petersburg.

Menurut situs berita Rusia LN, para pegawai bandara khawatir UFO ini akan menyebabkan gangguan selama pesawat lepas landas atau mendarat. Namun tak berapa lama kemudian, UFO itu lenyap dengan sendirinya.

Di sisi lain, pihak berwajib menyebutkan, sejumlah cahaya ini diduga kuat berasal dari pelatihan penerbangan.

Penasaran? Ini dia videonya.

Sumber

UFO Sebabkan Tabrakan Pesawat di Pakistan



London – Sebuah laporan muncul menyatakan, tabrakan pesawat Bhoja Air Boeing 737 di Pakistan pada Jumat (20/4) disebabkan penampakan UFO. ingin tahu?

Sebuah laporan dari warga Rusia dalam video unggahan di YouTube menunjukkan ada tiga cahaya misterius. Ini berujung pada spekulasi komunitas UFO menyatakan bahwa UFO menjadi penyebab terjadinya kecelakaan tragis tersebut.

Menurut kabar, pilot pesawat kebingungan melihat obyek tersebut dan mengeluhkannya pada menara kendali di bandara Islamabad seperti dilaporkan Gather News.

Namun pihak berwenang menyatakan, kecelakaan ini dipicu tanki bahan bakar yang meledak saat badai besar. Kecelakaan ini menewaskan 127 korban jiwa.

Di sisi lain, Perdana Menteri Pakistan Yousaf Gilani memerintahkan untuk penyelidikan lebih lanjut mengenai kecelakaan ini. Sembari menunggu hasil penyelidikan, Anda bisa menontonvideoini.

Bagaimana menurut Anda?

Sumber

Mengapa Berputar-putar Bikin Pusing?


Jakarta – Semua orang pasti pernah berputar-putar. Hasilnya, kepala terasa seperti berputar-putar pula, meski sudah berhenti. Kini ilmuwan mengungkap penyebabnya. Ingin tahu?

Menurut hukum dasar fisika, jika sebuah obyek diam, maka obyek itu akan tetap diam hingga ada yang mengusiknya. Jika obyek itu bergerak, obyek itu akan tersebut bergerak hingga berhenti. Inilah penyebab mengapa Anda merasa pusing setelah berputar-putar.

Dalam struktur labyrinthine di dalam telinga, ada tiga ‘Semucircular Canal’ yang mengatur sudut kanan dan kiri agar gerak kepala tetap disepanjang sumbu dan ketiga bagian tersebut berkolaborasi dalam ruang 3D. Tiap kanal ini berisi cairan yang bergerak maju mundur.

Saat memiringkan kepala ke satu sisi, cairan akan mengarah ke satu sisi. Informasi ini kemudian ditangkap otak melalui kurang lebih 20 ribu syaraf yang kemudian diterjemahkan otak sebagai gerakan.

Kini saat Anda bergerak dalam lingkaran, cairan yang ada bergerak di arah berlawanan di dalam kepala. Hal ini kemudian melawan gerak kepala dan menyebabkan sensor di dalam kepala bergerak berlawanan arah, yang berarti kepala Anda sedang berputar.

Alhasil, otak tak lagi menerima pesan Anda sedang berputar dan persepsi Anda menjadi normal merespon rotasi pada kepala dan ini memberi Anda perasaan seolah Anda diam dan dunia berputar di sekeliling Anda. Pesaraan inilah yang akhirnya membuat Anda pusing seperti dikutip Science

Sumber

Sunday, April 29

Ada Apa Dengan El Barca?


Beberapa penampilan tidak konsisten dan di bawah standar permainan mengiringi perjalanan Barcelona sepanjang musim 2011/12 di Liga champion maupun di La Liga. Terlepas dari berbagai rekor yang ditorehkan Lionel Messi, namun penurunan performa El Barca tidak terbantahkan musim ini.

Puncaknya adalah saat mereka kalah dari Real Madrid di Camp Nou, yang semakin mengecilkan, kalau tidak mau disebut membunuh, peluang mereka mempertahankan gelar La Liga. Lantas disusul hasil imbang melawan Chelsea di semifinal kedua Liga Champion, lagi-lagi di Camp Nou, yang menghentikan langkah mereka di Liga Champion, sekaligus memupus peluang terjadinya El Clasico di final Liga Champion.

Apa sebenarnya yang salah dari penampilan Barca musim ini? Apa yang kurang dari performa mereka musim ini? Selain skuad yang masih sama dengan musim lalu, bahkan makin kuat dengan masuknya beberapa pemain seperti Cesc Fabregas dan Alexis Sanchez.

Musim ini faktor messisentris tampak cukup menonjol. Sejak David Villa cedera pada akhir tahun kemarin, sumber gol Barca sangat bergantung pada ketajaman Messi. Alexis Sanchez memang cukup tajam, tetapi beberapa kali dilanda cedera, serta masih kurang konsisten.

Bagaimana dengan Cesc? Sejak kembali ke ‘rumahnya’, Cesc semakin menunjukkan kualitasnya di awal hingga pertengahan musim. Cesc tampak menonjol dengan gol-golnya serta berbagai assist, tetapi akhir-akhir ini Cesc kurang berkontribusi

Pedro senjak cedera juga menurun performanya dibanding musim lalu. Terlepas kehadiran beberapa jebolan La Masia seperti Isaac Cuenca dan Tello yang cukup berhasil memberikan kontribusi dengan gol-golnya, tetapi terlihat jelas ketergantungan Barca pada ketajaman Messi.

Selain itu, menjelang berakhirnya musim, apalagi di tiga partai terakhir, melawan Chelsea di semifinal pertama, Real Madrid di La Liga, serta Chelsea di semifinal kedua, performa Messi menurun. Bahkan di semifinal kedua Messi sampai gagal mengeksekusi penalti, hal yang sangat jarang terjadi.

Terlepas dari faktor keberuntungan, yang seakan menjauhi Barca musim ini, namun menurunnya performa Barca tak bisa di pungkiri lagi. Memang di beberapa partai saat Barca ditahan imbang atau bahkan kalah dari lawan-lawannya.

Faktor luck yang seakan menjauhi mereka cukup besar. Meski menguasai permainan, tetapi peluang-peluang mereka selalu digagalkan tiang dan mistar gawang. Namun, hal itu tidak bisa dijadikan alasan karena musim lalu pun mereka juga mengalami hal yang serupa di beberapa pertandingan.

Musim ini meski selalu mendominasi permainan, tetapi Barca sering gagal untuk memenangi pertandingan, apalagi setiap Messi gagal mencetak gol. Tidak bisa dipungkiri, kehilangan David Villa di lini depan juga mempengaruhi permainan Barca. Walau sejak didatangkan dari Valencia, Villa tidak setajam Messi, tapi Villa bisa mengurangi ketergantungan akan gol Messi.

Villa bukan sekedar sebagai goal getter, melainkan bisa juga membuka ruang serta menciptakan peluang untuk pemain lain. Pengalamannya dibutuhkan oleh pemain-pemain muda jebolan akademi La Masia.

Lalu, apakah menurunnya performa Barca ada kaitannya dengan sudah terbacanya skema dan taktik permainan El Barca-nya Pep oleh lawan-lawannya? Jawabannya bisa iya, bisa tidak, karena meski taktik Pep sudah mulai terbaca, tetapi lawan-lawan Barca tetap saja sulit untuk menghentikan laju permainan Blaugrana, bahkan tetap sangat sulit untuk menaklukkan Barca. Apalagi di musim ini variasi formasi Barca sangat beragam, lebih variatif dibandingkan musim-musim sebelumnya.

Lantas, sebetulnya apa permasalahan utama dari penurunan performa Barca musim ini?
1. Faktor menghilangnya David Villa dari barisan line up sehingga Messisentris semakin menjadi.
2. Menurunnya performa beberapa punggawa El Barca baik karena cedera atau karena faktor tidak konsisten.
3. Kontrak Pep yang tidak jelas, secara tidak langsung mempengaruhi psikologis skuadnya.
4. Meningkatnya kualitas permainan pesaing Barca, khususnya Real Madrid di bawah Jose mourinho.

Menarik untuk mengulas faktor keempat. Musim ini performa Madrid sangat menakjubkan. Kualitas mereka diakui atau tidak berpengaruh besar menimbulkan dampak tertekannya skuad Barca. Mau tidak mau faktor itu turut mempengaruhi permainan Barca.

Pada beberapa musim terakhir, lawan-lawan Barca yang tertekan oleh kualitas permainan Messi dkk.,namun musim ini berlaku sebaliknya, Barca mulai tertekan oleh dahsyatnya permainan Madrid.

Dengan kegagalan musim ini, gagal menjuarai Liga Champion, serta hampir pastinya gagal menjuarai La Liga, bukan berarti Barca mengalami penurunan performa yang drastic. Mereka hanya butuh kematangan dari pemain-pemain muda, pengalaman dari pemain seperti Villa, serta dewi fortuna yang kembali berpihak pada mereka. Ingat, tanpa dewi fortuna, sehebat apapun skuad sebuah tim akan tetap sulit untuk menjuarai apapun.

Meski gagal di musim ini, tetapi pada musim-musim yang akan datang, Barca akan kembali dengan performa yang lebih dahsyat. Dengan pemain-pemain muda yang makin matang dan dengan mental pemenang, serta rasa haus akan gelar yang lebih lagi, dewi fortuna akan kembali berpihak pada mereka.

Prediksi Skor Bayern Munchen VS Chelsea 20 mei 2012

Prediksi Skor Bayern Munchen VS Chelsea siapakah kandidat terkuat yang bakalan menang menurut kalian ? apakah Chelsea atau Munchen , Pertandingan ini akan di laksanakan pada tanggal 20 Mei 2012 (tanggal 19 Mei 2012 Waktu setempat) bertempat di Stadion Allianz Arena markasnya Bayern Munchen yang akan menjamu Chelsea di final nanti.

Pertemuan kedua tim ini sebenarnya di luar prediksi karena Barca dan Madrid lah yang di unggulkan untuk bertemu di Final nanti, tapi sayangnya kedua wakil spanyol ini harus tumbang di semifinal liga Champions 2012 dan harus mengakui ketangguhan Munchen sebagai wakil jerman dan Chelsea sebagai wakil inggris.

Jadwal Pertandingan Final Liga Champions 2012 akan di siarkan langsung oleh RCTI tanggal 20 Mei 2012 mulai jam 01.30 WIB.


Chelsea adalah tim yang kuat karna bisa dilihat saja bahwa ia mampu mengimbangi Barcelona dengan 10 pemain setelah john terry terkena sangsi kartu merah ,Begitu juga dengan bayern adalah tim yang kuat juga ,setelah mampu memberikan 1 gol setelah tertinggal 2 gol oleh madrid di awal pertandingan tentu sulit untuk memberikan Prediksi Skor Bayern Munchen VS Chelsea 20 Mei 2012 jadi kali ini saya kira skor akan 1-0 untuk kemenangan bayern munchen ,tapi apapun bisa terjadi jika chelsea kembali memberikan strategi all defensive tentu saja bayern akan kesusahan menembus pertahanan chelsea ,jadi silahkan berikan prediksi anda di kotak komentar di laga yang sangat panas INI !

Sumber

Liga Spanyol: Real Madrid vs Sevilla 3-0


Real Madrid sukses menaklukkan tim tamu Sevilla 3-0 dalam lanjutan Liga Spanyol pekan 35. Cristiano Ronaldo mencetak gol ke-110 Los Blancos musim ini di kompetisi domestik, sementara Karim Benzema menambah dua gol untuk membawa pasukan Jose Mourinho tinggal selangkah lagi menjuarai La Liga.

Setelah selama tiga pertandingan berturut-turut memakai pemain yang serupa, ada sedikit penyegaran dalam laga kali ini. Esteban Granero dipilih sebagai tandem Xabi Alonso dalam posisi dua gelandang bertahan. Selebihnya, Mou tak ingin mengubah tim pemenangnya.

Cuaca panas dan keputusan wasit Mateu Lahoz menerpa klub Andalusia di menit-menit awal. Gol Federico Fazio dianulir sang pengadil lapangan karena Alvaro Negredo terlebih dahulu melanggar Pepe.

Menit 19, petaka bagi tim tamu berlanjut. Menerima umpan Karim Benzema di kotak penalti, Cristiano Ronaldo mengecoh mentah-mentah Coke Andujar yang terlanjur meluncur. Dengan jitu, CR7 menembakkan bola ke sudut jauh gawang Javi Varas. Gol ke-43-nya di Liga Spanyol musim ini.

Sevilla berusaha menyamakan kedudukan, namun hingga turun minum keadaan tak berubah. Bahkan, awal babak kedua, kebiasaan Los Blancos di Liga Spanyol yang “panas belakangan” dimulai.

Umpan cantik Angel Di Maria dari sisi kiri pertahanan tim tamu, tak bisa dibendung oleh Coke dan Karim Benzema mencetak gol semudah cara Javi Varas duduk tak berdaya melihat gawangnya terkoyak untuk kedua kalinya.

Selang empat menit, gawang Sevilla kembali bocor. Lagi-lagi melalui Benzema. Berawal dari umpan lambung Mesut Ozil kepada Sergio Ramos, wakil kapten mengirim umpan silang ke tengah kotak penalti dan dengan tandukan, Benzema menciptakan gol ke-31-nya di seluruh kompetisi yang diikuti Real Madrid musim ini.

Sevilla, dengan bayangan tiket ke Europa League yang semakin melayang, tak bisa membalas tiga gol Real Madrid. Sementara, tim tuan rumah kini tinggal menunggu beberapa jam lagi untuk menjadi juara Liga Spanyol, andai Barcelona dibekap Rayo Vallecano esok hari.

Sumber

LIGA INGGRIS: Torres temukan ketajamannya, bantu Chelsea lumat QPR 6-1



JAKARTA: Fernando Torres telah menemukan ketajamannya terutama setelah mencetak gol vital dalam laga melawan Barcelona di semifinal Liga Champions. Ketajaman Torres pun kembali diperagakan dalam laga lanjutan Liga Inggris pekan ini dalam Chelsea melawan Queens Park Rangers.

Striker Spanyol itu membantu Chelsea melumat QPR 6-1 lewat tiga gol cantiknya. Gol Torres tercipta pada menit ke-19 berkat umpan Salomon Kalaou menit ke-25, dan menit ke-64.

Sebelumnya Chelsea unggul lebih dahulu lewat gol Daniel Sturridge menit pertama dan John Terry lewat sundulan menyambut sepak pojok Juan Matta menit ke-13. Chelsea menambah perbendaharaan gol berkat gol Florent Malouda menit ke-80.

Manajer Chelsea, Roberto Di Matteo tampak kembali memberi kepercayaan kepada Fernando Torres untuk mengisi lini depan tim setelah mencetak gol vital kala membawa The Blues lolos ke final Liga Champions.

Terdapat perubahan yang cukup ekxtrim di kubu tuan rumah, mengingan skuad yang diturunkan kali ini sangat jauh berbeda ketia mengandaskan perlawanan Barcelona tengah pekan lalu. Dengan memasukan Jose Bosingwa dan Paulo Ferreira untuk menggantikan Branislav Ivanovic dan Gary Cahill di lini belakang.

Di barisan tengah seperti biasa Frank Lampard masih menjadi andalan, bersama dengan Juan Mata yang kali ini didorong lebih ke depan untuk menopang pergerakan Torres sebagai penyerang tunggal pada laga derby ini.

Sementara QPR tidak banyak melakukan perubahan pada skuad utamanya dimana berhasil menaklukan Tottenham 1-0 pada pekan lalu. Lini belakang masih tetap dikomandoi oleh Anton Ferdinand yang kali ini bahu membahu dengan Clint Hill.

Begitu peluit dibunyikan, Chelsea langsung menyerang. Belum ada dua menit pertandingan berjalan, gawang Kenny sudah bergetar lewat gol Sturridge di menit 1.

Sebuah start yang cukup menjanjikan untuk The Blues. Tendangan keras yang dilepaskan Sturridge dari sisi kiri langsung menghujam ke dalam gawang Paddy Kenny. 1-0 untuk Chelsea.

Upaya serangan QPR melalui Cisse dan Buzsaky selalu kandas di barisan pertahanan Chelsea.

Chelsea terus menekan. Dan di menit ke-13 The Blues memperbesar keunggulan melalui sundulan mematikan sang kapten tim setelah mampu menang duel dengan Clint Hill.

Malam semakin kelam untuk QPR yang tetap kesulitan untuk keluar dari zona degradasi.

Kedua sayap Chelsea sejauh ini kerap terlibat aktif dalam setiap serbuan menuju gawang The Hoop, Juan Mata tampak jelas kontribusinya di laga ini.

Pada menit ke-19, TORRES seperti telah kembali menemukan ketajamannya, setelah tengah minggu lalu berhasil mencetak gol ke gawang Barcelona, kali ini sang ujung tombak itu mengulangi momen yang sama berkat umpan cemerlang dari Kalou. 3-0 untuk Chelsea.

Torres memperbesar keunggulan Chelsea menjadi 4-0 di menit ke-25. Buruknya komunikasi di lini belakang QPR ketika menghalau umpan lambung Juan Mata menuju Sturridge membuat Torres leluasa untuk menceploskan bola ke gawang yang telah kosong.



Menit ke-72, QPR memiliki peluang emas lewat Cisse. Jika saja sundulannya tidak tipis di atas gawang Cech setelah meneruskan bola silang dari Zamora, maka itu akan memperkecil skor.

Florent Malouda berhasil menambah keunggulan Chelsea jadi 6-0 lewat golnya menit ke-80 berkat umpan Ramires.(api) (FOTO: Getty Images)


SUSUNAN PEMAIN:

CHELSEA: Petr Cech, John Terry, José Bosingwa, Ashley Cole, Paulo Ferreira, Frank Lampard, Michael Essien, Salomon Kalou, Daniel Sturridge, Fernando Torres, Juan Mata

QUEENS PARK RANGERS: Patrick Kenny, Clint Hill, Anton Ferdinand, Taye Taiwo, Nedum Onuoha, Ákos Buzsáky, Shaun Derry, Jamie Mackie, Joey Barton, Bobby Zamora, Djibril Cissé

Sumber

Pep Guardiola Hengkang, Barca Rugi Besar


Karier Pep Guardiola di Barcelona telah berakhir. Melalui konferensi pers yang digelar di Camp Nou pada Jumat (27/4) siang waktu setempat, pelatih berusia 41 tahun itu mengonfirmasi akan meninggalkan Barca akhir musim nanti.

Padahal, Usai tersingkir dari Liga Champion, Presiden Barcelona, Sandro Rosell langsung memusatkan perhatian mengenai masa depan Guardiola yang sampai sekarang belum juga memberikan kepastian. Presiden itu, sudah tidak sabar agar Pep segera memberikan kepastian. Rosell pun langsung menentukan tanggal agar pelatih berusia 41 tahun ini memberikan jawaban hari ini.

Desakkan Rosell pun langsung menarik perhatian media yang segera ingin mencari tahu kemungkinan mengenai apakah Guardiola bersedia memperpanjang kontrak di Camp Nou? Hasilnya, timbul spekulasi yang menyebut pelatih penyumbang 13 gelar bagi Blaugrana hanya dalam durasi empat tahun itu akan rehat dari sepak bola jabatannya sekarang.

Selain itu, rumor lama pun kembali mengemuka dengan mengatakan dia tidak akan menandatangi perpanjangan kontrak yang diajukan El Barca agar bisa bergabung dengan Chelsea. Kerasnya, kabar mengenai kemungkinan besar dia akan memilih mundur, langsung menyebabkan timbulnya sejumlah nama yang akan menggantikannya.

Ada enam nama naik ke permukaan yang paling cocok menggantikan Pep. Salah satu kandidat terkuat seperti yang dikatakan ESPN adalah pelatih Athletic Bilbao saat ini, Marcelo Bielsa. Lima nama lain adalah Laurent Blanc, Ernesto Valverde, Andre Villas-Boas, Luis Enrique, dan Joachim Low.

Sumber

"3 Idiots" Film Bollywod Terlaris Sepanjang Masa


SEBENARNYA film Bollywood ini sudah tayang di Blitz Megaplex sejak Desember silam. Tapi waktu itu layar bioskop masih dipenuhi histeria film Avatar. Sementara 3 Idiots tayang di Indonesia tanpa promosi heboh, waktu tayangnya pun relatif singkat. Awal Januari, 3 Idiots hanya diputar di Blitz Mall of Indonesia, sedangkan Blitz Grand Indonesia dan Pacific Place sudah tak menayangkan lagi.

Nah, saat itu demam 3 Idiots justru tengah heboh-hebohnya. Promosinya justru dari mulut ke mulut, juga lewat situs jejaring sosial Twitter. Kalau hanya artis Riza Shahab yang mempromosikan mungkin tak mengherankan, berhubung pemain sinetron Shafa & Marwah ini dikenal sebagai pemuja film Bollywood.

Tapi begitu hampir semua artis pemilik akun Twitter mulai membahas film ini, rasa penasaran makin membuncah.

Kisah inspiratif berdurasi 164 menit ini memang membuat mata dunia terbelalak. 3 Idiots diganjar predikat film bollywood terlaris sepanjang masa! Prestasi tersebut diraih setelah menyingkirkan Ghajini, film yang juga dibintangi Aamir Khan Desember 2008 lalu.

Yang menakjubkan, 3 Idiots juga mencetak rekor fantastis di minggu pertamanya. Bayangkan saja, dalam waktu empat hari usai resmi dirilis ke pasaran sejak 25 Desember, film disebar ke 40 negara ini berhasil mengantongi 1 miliar rupee (lebih dari 200 miliar rupiah)!

“Kami merasa bangga bisa mendistribusikan 3 Idiots. Jumlah itu sangat fenomenal dan kami yakin bisa terus bertambah di minggu-minggu mendatang,” ujar Amit Khana, presiden distributor film Reliance Big Entertainment.

Tak hanya di India, 3 Idiots pun berjaya di mancanegara. “Kami dapat kabar di Australia banyak bioskop yang mengurangi jumlah studio penayang Avatar dan menambah 3 Idiots,” terang Vidhu Vinod Chopra, sang produser.

Derasnya aliran penonton di Negeri Kanguru itu membuat 3 Idiots resmi dinobatkan sebagai film Bollywood terlaris di sana. Prestasi serupa dicetak di beberapa negara lain yang bahkan dalam benak Anda tak terpikir masyarakatnya pecinta film India. Mulai dari Pakistan, Afrika Selatan, Fiji, Kenya, dan Amerika Serikat.

Bahkan di Amerika Serikat, sampai awal Februari, dari hasil pemutaran di sekitar 120 bioskop, 3 Idiots mengumpulkan 6,5 juta dollar Amerika. Prestasi itu sangat mencengangkan.

Sebelumnya bahkan tak ada film India yang sanggup meraih angka pemasukan 4 juta di Negeri Paman Sam itu. Dengan meraih posisi puncak box office, jutaan mata makin lupa keberadaan Avatar dan jatuh hati dengan 3 Idiots.

“Tak pernah ada yang menyangka ada film India selaris ini di sini. Kalaupun sukses, masyarakat hanya menduga kisaran 3-4 juta dollar,” tutur Shariq Hamid, pemilik empat gedung bioskop di Texas.

Angka-angka yang kami sebutkan di atas masih sangat mungkin terus melesat (angka terakhir berkisar di 3,15 miliar rupee (hampir 700 miliar rupiah) -- sudah jauh melampaui Ghajini yang “hanya” 2,5 miliar rupee). Pasalnya, di beberapa negara 3 Idiots termasuk film yang lambat panas, termasuk di Indonesia. Maklum sebagian masyarakatnya masih menggemari film-film seperti Suster Keramas dan sebagainya.

Sumber

Everlasting Wife Part 6

Everlasting Wife
TITTLE: Everlasting Wife
CAST: Yuri, Yunho, Go Ah Ra
OTHER: Jessica - Heechul – Kim Tae Woo –Nickhun-Hyoyeon
***
Heechul: “MWO??!!! Ka..u tidak bercanda kan?
Jessica: “Apa aku terlihat bercanda? Itu yang ingin kurundingkan denganmu. Katamu kau sudah memberi tau Yunho kan. Lalu kenapa surat perceraian itu sampai dikirim kemari?
Heechul: “Aku tidak ingin bermain Sica. Ini tidak mungkin. Aku sudah memberitahukan ini sebelumnya pada Yunho melalui AhRa
Jessica: “Mungkin saja AhRa mengatakan yang tidak sebenarnya pada Yunho
Heechul: “Aishh kenapa aku begitu bodoh. Lalu mana berkas2 itu?
Jessica: “Sebentar aku ambilkan. (Berjalan mengambil sesuatu dari lemari). Gawat!!! “Berkas itu sudah tidak ada!

Heechul: “Bagaimana bisa?!!
Jessica: “Aku telah menyimpannya di lemari dan tadi pagi aku cek masih ada tapi bagaimana bisa hilang.
Heechul: “Argghh ini semua karena wanita sialan itu!!!
***
Normal POV
Yuri dengan tidak snegaja menemukan berkas perceraian yang diajukan Yunho kepadanya. Hatinya perih menahan sakit fisik dan batin. Ini terlalu menyakitkan. Bahkan walaupun ia merasa hal ini akan terjadi cepat atau lambat, namun hati kecilnya berontak. Jauh di dalam hatinya masi terukir jelas nama Yunho. Hari ini runtuh sudah bentenga kertegarannya. Ia menangis dalam bisu menumpahkan segala penderitaan yang tak berujung menjadi bulir2 airmata. 3 minggu kemudian, pengadilan diadakan. Yuri tidak terlihat hadir di tempat. Hanya ada Heechul, Jessica dan Pengacaranya. Begitupun pihak Yunho, hanya ada AhRa dan pengacaranya. Selalu saja seperti itu. Pengadilan berjalan alot karena tak seorangpun dari 2 terkait yang menghadiri pengadilan. Yuri dan Yunho. Hingga akhirnya sudah 9 bulan usia kandungan Yuri, kasus perceraian itu belum saja tuntas. Hanya ada perang mulut antara Heechul, Sica dan AhRa. AhRa yang tetap menginginkan perceraian ini terjadi.
***
Yuri POV
“Hari ini, aku bisa melihat keadaan bayi dalam perutku. Mereka ada dua. Laki-laki dan perempuan. Mereka sangat mungil dan lucu. Ya Tuhan seandainya Yunho oppa mengetahui ini. Anak-anakku ibu mohon jadilah anak yang baik kalau nanti ibu tidak ada ya. Ibu sayang pada kalian. Kalian nanti harus hormat pada paman Heechul dan bibi Sica ya! Anggap mreka seperti orang tua kandung kalian. Karena sepertinya ibu tidak akan hidup lebih lama lagi.
***
Jessica Restaurant, 23.00 pm
Heechul: “Sica,,,aku tidak menyangka hidup Yuri akan spti ini
Jessica: “Ia oppa aku juga tidak menyangka Yuri teman baikku harus mengalami ini semua. Aku semakin khawtir dengan keadaannya. Badannya semakin kurus untuk seorang wanita yang sedang hamil anak kembar. Dia juga sering pingsan dan mimisan. Dan rambutnya yang rontok satu-persatu. Ah Oppa tidak adakah jalan lain agar Yuri selamat? (suara Jessica bergetar menahan tangis)
Heechul: Seandainya sajaa kita mengetahui ini sejak awal. Kita selama ini terlalu sibuk untuk adu mulut.
Tiba-tiba saku celana Heechul bergetar, di layar hpnya tertulis Dr. Nickhun is calling…...
Wajah Heechul berubah ssat dia selesai bicara dengan Dr. Nickhun.
Jessica: “Ada apa oppa?
Heechul: “Sica. Dr. Nickhun bilang kalau dia punya kenalan ahli kanker di Amerika. Dan dia mau agar kita membawa Yuri kesana. Dan hal baiknya adalah operasi pengangkatan sel kanker disana sudah dipastikan berhasil 90%
Jessica: “Benarkah ???!!! Lalu tunggu apa lagi ayo kita bawa Yuri kesana.
***
Amerika Hospital
Dr. Nickhun: “Maaf Heechul, Yuri saat ini belum bisa dioperasi. Selain karena keadaannya yang lemah juga karena kondisi bayinya yang terlilit tali pusar. Juga karena kankernya sudah naik menjadi stadium 4 aku dan dokter disini sangat khawatir apakah opersinya akan berjalan lancar.
Heechul: “Tidak adakan yang bisa kita lakukan sekarang Dok?
Dr. Nickhun: “Maaf lebih baik kita berdoa saja.
Heechul: “Baik Dokter
***
Heechul POV
Aku berjalan di lorong rumah sakit. Aku melamun memikirkan nasib sahabatku. Arrghh aku khawatir sekali dengan keadaannya. Aku merasa sangat tidak berguna, aku malah selalu memperburuk keadaan. BRUK!!! Aku tidak sengaja menabrak orang. “Sorry, kataku”.
Siwon: “HeeChul hyung? Kau ingat aku?? Aku Siwon.
Heechul: “Ah iya kau Siwon, kau dulu adik kelasku di Universitas kan, yang sempat aku jodohkan dengan adik kelasku, Tiffany??
Siwon: “Ne, hyung. “Bagaimana keadaanmu?
Heechul: “Kenapa kau meninggalkan Korea tanpa kabar,,kau juga tidak pernah memberitahukan keadaanmu padaku dan Hankyung, kau lupa pada kami hah? dan bagaimana hubungnmu dengan Fany, apa kalian masih berhuungan?
Siwon: “Aku baik, hahaha aku melanjutkan bisnis ayahku, jeongmal mianhae hyung. Aku sangat sibuk mengurus perusahaan yang baru ssatu tahun aku dirikan. Selama ini aku sudah pindah ke Amerika dan baru saja datang dari Jepang untuk urusan bisnis dengan JY Corp. Hankung hyung? Bagaimana keadaannya? Apa dia masih sering membuat Chinese Fried Rice? Aku kangen sekali masakannya. Fany? Kami sudah bertunangan, seminggu lagi kami akan menikah.
Heechul: “Wah selamat ya! Tapi apa kau tidak akan mengundang kami ke pesta pernikahanmu? Apa kau tahu tentang JY Corp?
Siwon: “Tenang saja kau akan kuundang, hyung. Tentu saja aku tahu tadi aku kan sudah mengatakannya. Itu adalah partner bisnisku. Memangnya kenapa?
Heechul: “Apa kau tahu dan punya no hp pemiliknya?
Siwon: “Ne hyung. Memangnya kenapa?
Heechul: “Tolong berikan nomer nya.
***
Yunho POV
“Hari ini aku ditelepon oleh HeeChul hyung. Dia membawa kabar tentang wanita yang belakangan ini kubenci, Yuri! Dia mengabarkan bahwa Yuri sedang berada di Amerika dan akan segera melahirkan bayiku!. Aku tidak percaya ini. Aku pun mengacuhkan Heechul hyung, ketika aku ingin memutus pembicaraanku dengannya ia menahanku, dan Heechul hyung pun setengah berteriak menjelaskan semuanya padaku. Tentang laki-laki yang selama ini diakui Yuri sebagai calon suaminya dan juga tentang penyakit kanker otaknya yang saat ini sudah stadium 4. Aku pun sempat memaki HeeChul hyung karena tidak memberitahuku lebih awal. Namun Heechul hyung malah marah padaku. Dia mengatakan sudah berulang kali menghubungiku, namun aku selalu saja sibuk dan terkesan menghindar. Dan perlakuanku yang terakhir membuat keadaan semakin parah. AKU AKAN MENCERAIKAN YURI!. Bibirku tercekat tidak ada kata2 lagi yang mampu keluar dari mulutku. Kenyataan ini begitu menyakitkan, lama otakku memprosesnya namun satu kalimat secara refleks meluncur dari mulutku “Hyung dimana sekarang Yuri berada?”

Flashback to Honeymoon Day:
Aku pergi Honeymoon bersama Ahra ke Pulau Jeju. Aku masih tidak bisa menerima pernyataan Yuri kemarin saat pesta yang mengatakan dia sudah melupakan aku dan akan menikah dengan pria lain. Aku berjalan sendiri di jalanan Pulau Jeju meninggalkan AhRa yang sibuk berbelanja, dan aku tidak sengaja melihat Yuri di sebuah restoran. Aku pun masuk ke restoran itu dan ternyata Yuri ada sebagai pelayan. Aku mencoba mengajak Yuri bbicara namun ia menolakku. Esoknya aku pergi lagi ke restoran, kulihat Yuri sedang bersama pacarnya, Tae Woo mreka terlihat akrab sekali. Tae Woo bahkan berani menggenggam tangan Yuri. Hari terakhirku di Jeju, aku kembali melihat mereka. Mreka berjalan dan menunjukkan kemesraan mereka didepanku. Aku menarik Yuri namun ia melepaskan genggamanku. Ia menamparku dan mngatakan bahwa kami tidak mempunyai hubungan lagi. Pacarnya juga ikut memakiku. Aku dibakar cemburu yang hebat, cintaku berubah jadi benci aku memaki Yuri dengan kasar. Ku menyebutnya dengn sebutan yang snagt tak pantas. Dan sejak kejadan itu aku mengubur rapat2 cintaku pada Yuri.
***
Yunho POV
Aku segera menuju Amerika. Kutinggalkan meeting penting yang hari ini sedang berlangsung di kantor demi seorang wanita yang sempat kubenci. Aku menaiki penerbangan Express menuju Amerika. Sesampainya di bandara Amerika aku langsung menuju Rumah Sakit yang diberitahukan Heechul hyung. Aku berlari di lorong Rumah Sakit ini. Bau obat dan orang-orang yang dibalut perban aku tidak pedulikan. Akhirnya aku sampai di ruang persalinan. Aku segera mencari Heechul hyung. Aku dapati dia sedang modar-mandir cemas. Begitu menyadari kedatanganku dia segera mengantarku ke tempat persalinan. Disana terlihat seorang wanita yang tengah menemani Yuri. Ia menyingkir begitu tahu aku masuk. Aku tertegun. Yuri terlihat sangat kurus, rambutnya indahnya sudah hilang akibat kanker, dan aku tahu dia mengandung bayi kembar. Bayi kembar kami. Dia sangat kesakitan. Aku segera menghampiri Yuri dan mengecup keningnya. Kugenggam tangannya “Mianhae Yuri aku sudah tau semuanya, maafkan aku yang terlalu egois. Yuri masih terlihat kesakitan namun dia tersenyum padaku. Air mataku pun meleleh. “Yuri ayo Hwaiting!!!”. Dokter dan beberapa suster masuk ke ruangan. Dia berkata bahwa sebentar lagi Yuri akan melahirkan. Aku ingin ikut menemani Yuri di dalam, namun dokter menghalangiku. Aku pun menungu di luar bersama Heechul dan seorang wanita yang kujumpai tadi. Aku hanya bisa pasrah. Tuhan aku mohon tolong selamtkan bayi kami.
***

Everlasting Wife Part 5

Everlasting Wife
TITTLE: Everlasting Wife
CAST: Yuri, Yunho, Go Ah Ra
OTHER: Jessica - Heechul – Kim Tae Woo –Nickhun-Hyoyeon
***
Heechul: “Sica apa kau tau soal ini sejak awal?
Jessica: (menangis) “A..Aku tahu
Heechul: (berteriak) kalau kau tahu mengapa kau tidak mengatakannya dari awal
Jessica: “Aku sudah berjanji pada Yuri untuk tidak mengatakannya
Heechul: “Tapi kau juga tahu kan kalau alasan mertua Yuri memaksa Yunho menikah lagi karena Yuri tidak bisa hamil. Seharusnya kau katakan yang sebenarnya, jangan ikut-ikutan menutupi kebenaran yang ada.
Jessica: (berteriak) “Kau juga tidak mengatakan yang sebenarnya pada Yunho kan? Kau hanya diam mengikuti rencana Yuri pada hari pernikahan Yunho. Kenapa aku yang kau salahkan?
Heechul: “Kau!!! (Diam dan duduk di samping Jessica). Kita berdua memang salah. Kita seolah-olah adalah orang yang tepat untuk menolong mereka. Tapi ternyata kita malah tambah memperburuk keadaan.
Jessica: (sesegukan) “Untuk yang satu ini aku sependapat denganmu. Lalu apakah kita harus memberi tahu Yunho?
Heechul: “Entahlah, aku rasa itu hal yang sulit saat ini.
***
Yuri: “Tidak Oppa, aku tidak mau kalau itu harus mengorbankan bayiku (histeris). Kalian sudah tau kan aku sangat menghararpakan bayi ini??!! Sudah 9 tahun aku menunggu saat-saat ini. Aku sudah rela Yunho Oppa pergi tapi aku tidak rela kalau bayiku juga harus pergi.
Jessica: “Tapi Yul,,,apa kau tidak ingin sembuh? Kau harus menjalani kemoterapi kalau ingin sembuh.
Yuri: “Saat ini nyawaku bukan hal yang penting lagi. Aku hanya ingin kedua anakkku bisa merskan indahnya dunia. Aku tidak ingin mreka kembali bernasib sama seperti Yoona!!!
Heechul: “Sudahlah Sica biarkan Yuri tenang dulu. Baiklah. Yuri aku tidak akan memaksamu lagi tapi tolong kau minum pil ini kalau kau ingin bayimu tetap lahir ke dunia. Dan kau tidak punya pilihan lain Yuri.
Yuri: “Baiklah.
***
Heechul: “Sica aku besok akan kembali ke Seoul. Tolong kau jaga Yuri ya. Aku akan berusaha mengajak Yunho bicara.
Jessica: “Tapi? Yuri telah memperingatkan kita untuk diam
Heechul: “Apa kau tega melihatnya seperti ini? Paling tidak Yunho harus mengetahui bahwa anak yang dikandung Yuri adalah bayinya
Jessica: “Entahlah aku ragu, aku takut kita semakin memperburuk keadaan.
Heechul: “Tapi hanya ini yang bisa kita lakukan.
***
Seoul
Operator: “No yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan. Silahkan tinggalkan pesan setelah bunyi Bip. TUT…..TUT…..TUT.
Heechul: “Arrrrggghhhh kenapa handphonenya selalu tidak aktif. Sudah tiga hari aku coba menghubunginya tapi selalu gagal. Apa aku harus kerumahnya?
Yunho House
Heechul: “Knapa rumahnya sepi sekali? Ah permisi apa ada orang di dalam?
Pelayan: “Maaf anda siapa? Apa ada yang bisa saya bantu?
Heechul: “Aku Heechul teman Yunho. Apa Yunho ada?
Pelayan: “Tuan Yunho sedang ada urusan bisnis di Jepang.
Heechul: “Sejak kapan dan berapa lama?
Pelayan: “Beliau sudah berangkat sejak 4 hari yang lalu, tapi maaf saya kurang tahu untuk berapa lama.
Heecul: “Lalu AhRa? Dia ikut?
Pelayan: “Nyona pergi ke Paris bersama orang tuanya.
Heechul: “Hah? Knapa dia pergi ke Paris?
Pelayan: “Nyona sedang liburan bersama keluarganya dan keluarga Tuan Yunho
Heechul: “Lalu apa dia punya nomor telepon untuk dihubungi?
Pelayan: “Tuan Yunho dan Nyona Ahra tidak menitipkan apapun kepada saya. Tapi anda bisa meninggalkan pesan atau nomer anda disini, apabila mereka tiba saya akan sampaikan kepada mereka.
Heechul: “Baiklah ini kartu nama saya. Dan tolong kabari saya kalau Yunho datang. Katakan padanya bahwa ini adalah urusan penting.
Pelayan: “Baik Tuan.
***
Sudah 4 bulan Heechul menunggu kedatangan Yunho, namun sepertinya hal itu sia-sia. Yunho tetap belum pulang dari Jepang. Teleponnya terus saja tidak aktif. 2 hari yang lalu Heechul bertemu dengan AhRa, rupanya dia sudah pulang dari liburannya di Paris. Dan Heechul meminta tolong pada AhRa agar mau mengabarkan Yunho tentang keadaan Yuri. AhRa menyetujuinya dan pergi ke Jepang menyusul Yunho. Namun Heechul dikejutkan oleh suatu kabar dari Jessica.
Heechul: “Yobseyo, ada apa Sica?
Jessica: “Oppa bisakah kau kemari sekarang?
Heechul: “Ada apa?
Jessica: “Ini penting tidak bisa dibicarakan di telepon.
Heechul: “Ne! aku akan kesana
***
Jeju, Jessica Restaurant
Heechul: “Ada apa? Apa keadaan Yuri semakin parah?
Jessica: “Ya pemeriksaan terakhir menunjukkan kalau kankernya meningkat menjadi kanker stadium 3.
Heechul: “Tapi bukankah Yuri sudah mengkonsumsi obat yang diberikan dokter.
Jessica: “Kata dokter, obat itu memang mampu menahan pertumbuhan sel-sel kanker, namun karena Yuri hamil dosis obat itu diturunkan agar tidak mengganggu janinnya. Hal ini sudah dirundingkan dengan dr. Nickhun dan Tae Woo oppa.
Heechul: “Hah untuk apa lagi bertanya pada Tae Woo? Memangnya dia dokter ahli kanker apa? Dia punya maksud tersembunyi terhadap Yuri
Jessica: “Walaupun begitu dia termasuk salah satu dokter kandungan terbaik di Jeju. Kau tahu kan di Jeju tidak seperti Seoul. Jadi mau tidak mau, kepada Tae Woo oppa lah kita harus bertanya tentang keadaan bayi Yuri. Lagipula sikapnya biasa saja setelah Yuri menolak cintanya, malah dia menjadi lebih perhatian kepada Yuri setelah tahu bagaimana kondisi Yuri yang sebenarnya.
Heechul: “Tetap saja aku tidak yakin akan ketulusannya.
Jessica: “Terserah apa katamu lah oppa. Oops! (refleks menutup mulutnya)
Heechul: “He? Apa yang kau katakan barusan? Ada angin apa kau memanggilku dengan sebutan “oppa” hah?
Jessica: “Tidak (wajahnya memerah) mana mungkin aku memanggil oppa padamu?
Heechul: “Haaha wajahmu memerah
Jessica: “Em….itu kan wajar kau kan lebih tua dariku (memalingkan muka menahan malu)
Heechul: “Hahahahahahhahaaaaa (memegangi perutnya)
Jessica: “Heh apa yang lucu? Baiklah aku tidak akan memanggilmu dengan sebutan “oppa” lagi (berdiri dan bersiap pergi)
Heechul: (menarik tangan Jessica dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jessica) “Aku suka kok kau panggil aku oppa. Lain kali kalau mau mengatakan oppa kepadaku, harus keras ya, tadi itu suaramu kecil sekali. (Pergi meninggalkan Jessica yang masih mematung)
Jessica: “Apa ini kenapa dadaku berdebar-debar?, batin Jessica. Ah aku lupa,,,,,Heechul!!!
Heechul: “(berbalik) Heh sudah aku suruh kan kalau kau harus memangilku dnegan sebutan oppa.
Jessica: “Sudahlah, aku punya kabar yang lebih penting.
Heechul: “Jadi masih ada lagi?
Jessica: “Kemarin aku menerima sebuah surat, dan kau tahu apa isinya? Itu berkas2 perceraian Yuri
Heechul: “MWO!!

***


Everlasting Wife Part 4

Everlasting Wife
TITTLE: Everlasting Wife
CAST: Yuri, Yunho, Go Ah Ra
OTHER: Jessica - Heechul – Kim Tae Woo –Nickhun-Hyoyeon

***

Heechul: “Pagi Yuri!!! Bagaimana kabarmu…….Aku sudah datang
Jessica: “Apaan sih pagi2 udah ribut. Gabisa liat orang tidur tenang apa. (Buka mata) GYAA!!! Untuk apa kau datang kemari???
Heechul: “Tentu saja untuk bertemu Yuri, memangnya kau kira aku ingin bertemu dengan mu apa nenek lampir ileran
Jessica: “Hah?! Seenaknya saja kau bilang aku nenek lampir ileran (refleks meaba mulutnya). Dan lagi siapa yang mengijinkanmu masuk rumah orang lain tanpa permisi?
Heechul: “Aku kan adalah sahabat baiknya Yuri jadi boleh kan kalau aku masuk rumahnya?
Jessica: “Ini rumahku tau
Yuri: “Ha Heechul Oppa knapa kau ada disini? (masuk kedalam rumah)
Heechul: “Yuri! (memeluk Yuri erat) aku kangen
Yuri: “Aku tidak bisa bernafas Oppa!!!
Jessica: “Kau mau bikin dia sesak nafas apa? Heh ada TaeWoo oppa ya. Mari silahkan mampir.
TaeWoo: “Hn tidak usah aku hanya kebetulan lewat. Nanti saja aku main ke restoran. Aku rasa aku sudah ditunggu pasienku. Oh ya Yuri kau harus ingat pesanku. Sica Yuri aku pergi dulu ya. Dah!
Yuri: “Kamsahamnida TaeWoo.
Heechul: “Kau kurus sekali Yuri, dan apa ini? Nenek lampir ini menyuruhmu belanja???
Jessica: “Apa kau bilang?
Yuri: “Sudahlah jangan ribut disini, ayo masuk cuaca di luar dingin.
Ruang Tamu Jessica
Yuri: “Oppa tumben sekali kau kmari ada perlu apa?
Heechul: “Knapa kau bertanya seperti itu? Kau tidak senang melihatku ya?
Yuri: “Tidak aku hanya heran. Salonmu bagaimana?
Heechul: “Justru itu aku sebenarnya ksini dalam rangka ingin membuka cabang dan sekaligus berlibur.
Jessica: “Siapa yang mau pergi ke salonmu ha?
Heechul: Tentu saja orang yang peduli pada kecantikan mreka lah. Tdak seperti kau
Jessica: “Memangnya aku knapa?
Heechul: “Kau kan nenek2 keriput yang sudah tidak bisa dirawat di salon lagi.
Jessica: “Arrgghhhh
Yuri: “Kalian ini kenapa baru bertemu sudah bertengkar. Oppa bagaimana keadaan di Seoul?
Heechul: “Ternyata kau masih mengingat Yunho? Dia aneh. Mungkin terlalu depresi.
Yuri: “AhRa?
Heechul: “Hamil
Hening…….
Jessica: “Yuri sudah saatnya kita buka.
Yuri: “Ne Sica, Oppa kau mau ikut?
Heechul: “Kemana?
Yuri: “Restoran

***

Heechul POV

Aku kini berada di Jeju. Aku ingin bertemu Yuri disini. Memang sudah 2 bulan semenjak Pernikahan Yunho yang kedua aku tidak bertemu dengannya. Aku belum sempat menengok keadaanya. Pasti jauh di lubuk hatinya paling dalam ia belum bisa melupakan Yunho di hatinya. Tapi aku disini juga memiliki sebuah misi. Aku ingin kedua sahabatku kembali bahagia.
Restaurant 22.00 am
Jessica: “Sudah kubilang jangan ajak dia
Yuri: “Sudahlah Sica kan kasian kalo Heechul Oppa sendirian di rumah
Jessica: “Tapi lihat apa akibatnya. Restoranku berubah jadi salon. Bukannya makan malah potong rambut
Hyoyeon: “Kau terlalu sensitive Sica, kau iri kan karena tidak bisa ikut potong rambut. Lagi pula di hair stylist yang handal kok. Lihat rambutku bagus kan
Jessica: “Bagus apaan ini rstoran bukan salon. Kalau mau buka cabang jangan di restoranku
Heechul: “Kau marah karena pelanggan lebih memilih potong rambut daripada makan ya? Hahaha bagaimana orang mau makan di restoran yang pemiliknya glak spertimu
Jessica: “Kau ini…..berapa lama lagi sih kau akan tinggal disini aku sudah bosan melihat wjahmu.
Heechul: “Ya terserah aku, ini ka uangku
Jessica: “Kalau kau memang punya cukup uang cepat buka cabang di tempat lain dan jangan ganggu restoranku.
HyoRi: “Yah mulai lagi
TaeWoo: “Annyeong…..Wah bertengkar lagi ya. Hyo aku pesan bulgogi dan soju
Hyoyeon: “Ya begitulah mreka memang seperti anjing dan kucing
TaeWoo: “Hahaha. Yuri, bagaimana keadaanmu? Kau tidak pernah check up
Yuri: “Ah ia aku selalu lupa, tapi aku rasa keadaanku baik-baik saja. Mungkin aku besok akan kesana
TaeWoo: “Baguslah, bagaimana kalau besok kita pergi sebentar. Kau harus sering menghirup udara segar, kalau ke pantai?
Yuri: “Akan kuusahakan kalau restoran sudah sepi

***

Heechul: “Hyoyeon, bolehkan akau bertanya sesuatu padamu?
Hyoyeon: “Apa oppa?
Heechul: “Kau tahu siapa itu Tae Woo?
Hyoyeon: “Oh dia itu pelanggan tetap kami, dia juga seorang dokter kandungan terenal di Jeju
Heechul: “Oh, lalu kenapa dia sangat dekat sekali dengan Yuri? Selama satu minggu aku disini, kulihat dia sangat perhatian pada Yuri. Apa dia kekasih Yuri?
Hyoyeon: “Tidak, Dia memang sangat perhatian pada Yuri dan aku kira TaeWoo suka pad Yuri namun mreka bukan sepasang kekasih aku rasa. Yuri adalah p
Jessica: “Hyo tolong ada pesanan, ayo cepat
Hyoyeon: “Sudah ya oppa nanti kita ngobrol lagi, hari ini mungkin akan sangt sibuk karena Yuri tidak ada.
Heechul: Baiklah, terima kasih ya Hyo
Hyoyeon: “cheonmaneyo oppa

***

Jeju Beach

TaeWoo: “Bagaimana perasaanmu saat ini? Apa kau masih sulit melupakannya?
Yuri: “Tentu dia sudah 11 tahun bersamaku, aku yang egois, dan dia tidak salah jadi aku tidak berhak melupakannya
TaeWoo: “Jadi kau masih mencintainya?
Yuri: “Hm knapa kau bertanya hal yang sama sejak tadi?
TaeWoo: “Yuri ap kau tidak bisa membuka kesempatan pada orang laian untk menggantikan Yunho?
Yuri: “Memangnya kenapa?
Hening……….
TaeWoo: “Tidak. Hanya saja,,,,Yuri aku suka padamu maukah kau menjadi pacarku???
Yuri: “Hahaha jangan bercanda TaeWoo, kau ini tidak punya lelucon lain apa
TaeWoo: (menggenggam tangan Yuri) “Aku serius. Apa aku tidak bisa menggantikan Yunho di hatimu?. Dia sudah milik orang lain, bahkan mungkin dia sudah lupa padamu. Tidak ada gunanya kau berharap lebih padanya lagi. Kau harus melupakannya Yuri. Dan aku, ijinkan aku membantumu melupakan Yunho.
Yuri: (melepaskan tangannya dari TaeWoo) “Maaf TaeWoo akau haraus pergi” (berlari meningalkana TaeWoo)
TaeWoo: “Yuri!....Yuri!

***

Heechul: “Sudah aku duga. TaeWoo suka pda Yuri. Tapi dia terlalu bodoh jika menyangka Yuri secepat ini bisa melupakan Yunho. Sekarang dimana Yuri? Ah dia YURRIII!!!!!
Hospital……
Dr. Nickhun: “Siapa dari anda berdua yang merupakan keluarga nona Yuri
HeeSica: “Saya kakaknya
Dr. Nickhun: “Begini setelah kami selidiki kami mohon maaf karena ternyata saudara Yuri mengidap Kanker Otak.
HeeSica: “Apa??!! Anda jangan bercanda Dokter. Yuri selama ini sehat-sehat saja anda pasti berbohong
Dr. Nickhun: “Maaf sayangnya ini adalah kenyataan, namun kalian tidak perlu khawatir karena kanker yang dideritanya masih kanker stadium 1. Kita bisa menghambat pertumbuhan kankernya dengan memberikan pil penghambat sel kanker dan kemoterapi. Namun saya rasa dengan keadaan nona Yuri yang saat ini sedang hamil muda, kemoterapi cukup berbahaya bagi keadaan bayinya.
Heechul: “ApaYuri hamil?, bukankah dia tidak bisa mengandung lagi???
Dr. Nickhun: “Tapi kenyataannya Nona Yuri sedang hamil muda Tuan
Jessica: “Lalu apa yang harus kami lakukan dokter?
Dr. Nickhun: “Saya hanya bisa memberikan pil penghambat untuk pasien, namun untuk sementara bila ingin mengadakan operasi kita harus menunggu sampai bayinya lahir. Maaf saya permisi dulu, saat ini ada pasien lain yang menunggu saya. Ini kartu nama saya bila kalian memerlukan bantuan.
HeeSica: Kamsahamnida Dokter.
Heechul: “Sica apa kau tahu tentang ini???

***

TBC……………

Saturday, April 28

Satelit Nasa Tangkap "Wajah Tuhan"



London – Wajah berjenggot ini muncul bersinar di debu antariksa di galaksi jauh NGC 1316. Saat itu, Hubble Space Telescope (HBS) NASA berhasil menangkap gambar ‘wajah Tuhan’ itu.

Umat Kristiani di zaman pertengahan percaya bahwa secara fisik surga berada di awan. Nampaknya, HBS berhasil menemukan lokasi ‘Awan Sembilan’ itu di sebuah galaksi elips yang jaraknya 75 juta tahun cahaya dari Bumi.

Jika wajah gaib ini benar adalah surga, nampaknya Tuhan berusaha berkomunikasi dengan umat-umatnya di Bumi. Seperti diketahui, NGC 1316 merupakan sumber radio paling kuat yang ada di langit.

Di sisi lain, para ahli mengatakan, ini merupakan bukti terjadinya ledakan dua galaksi spiral yang menyatu menjadi satu beberapa miliar tahun silam dan membentuk NGC 1316 seperti saat ini.

Dipimpin Dr Paul Goudfrooij, tim ilmuwan Amerika Serikat (AS) akan mempelajari lebih lanjut mengenai galaksi ini. Demikian seperti dilaporkan DM.

Sumber

Surat Kecil Untuk Tuhan

Film ini menceritakan tentang Gita Sesa Wanda Cantika atau yang dikenal dengan nama panggilan Keke, seorang gadis remaja berusia 13 tahun yang cukup beruntung, karena lahir dari keluarga yang sangat berada, memiliki dua orang kakak laki-laki yang bernama Chika dan Kiki, orang tua yang sangat menyayanginya walau sudah bercerai, dan juga Pak Yus, ajudan sang Ayah. Selain itu Keke juga di kelilingi 6 sahabat karib yang selalu setia menemaninya dan hidupnya pun semakin lengkap dengan kehadiran seorang kekasih yang juga begitu menyayanginya yaitu Andy.




Sinopsis Film "Surat Kecil Untuk Tuhan"

Semuanya tampak begitu sempurna. Pada tahun 2003 kanker menghinggapinya, Keke adalah pengidap Rhabdomyosarcoma (Kanker Jaringan Lunak) pertama di Indonesia. Gadis cantik itu pun berubah menjadi "monster" hingga terpaksa harus menjalani serangkaian kemotrapi dan radiasi hampir setahun lamanya, akibatnya, semua,rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering, dan sering mual-mual. Ketekunan Keke dan keluarganya membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalani aktifitas seperti sedia kala.

Tak dinyana, setahun kemudian, pada 2004, kanker itu kembali, lebih parah dan mematikan. Meskipun sudah ditolak di rumah sakit mana-mana, ayah Keke tidak pernah sekalipun menyerah untuk menyembuhkan anaknya, terbukti bahwa ia sanggup ke pedalaman bahkan keluar negeri hanya untuk menyembuhkan Keke. Meskipun ratusan dokter memprediksi bahwa hidup Keke tidak akan lebih dari 3 bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari setahun. Meskipun pada akhirnya, Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memang tidak dapat disembuhkan karena kanker itu sudah terlalu menyebar.

Sumber

Friday, April 27

Everlasting Wife Part 3

Everlasting Wife
TITTLE: Everlasting Wife
CAST: Yuri, Yunho, Go Ah Ra
OTHER: Jessica - Heechul – Kim Tae Woo –Nickhun - Hyoyeon

***

Yuri POV

“Sudah hampir 3 minggu aku meninggalkan Seoul. Dan sekarang aku tinggal di Pulau Jeju. Di sinilah tempatku bersembunyi dari Yunho oppa. Mengingat nama itu dadaku semakin sakit mengingat kenangan terakhirku bersamanya. Tinggal satu minggu lagi Yunho oppa dan AhRa akan menikah. Aku sudah memenuhi janjiku pada AhRa bahwa aku akan meninggalkan Yunho Oppa sebelum mreka menikah. Dan disinilah aku sendiri di Pulau Jeju. Aku berjalan menyusuri indahnya Pantai Jeju memandang hamparan pasir sembari menata kembali hidupku. Ketika aku beranjak pergi tiba-tiba seseorang menyapaku.
Jessica: Yuri!!! Yuri ini kau kan? Ini aku Jessica
Yuri: “Jessica-ya!!! Bagaimana kabarmu (memeluk Jessica)
Jessica: “Aku baik bagaimana denganmu? Mana suamimu? Kau sudah punya berapa anak?
Yuri: …………“Kami sudah berpisah dan anakku keguguran
Aku pun menceritakan semuanya pada Jessica. Ya Jessica adalah teman karibku semasa SMA. Kami terpisah karena aku hrs melanjutkan ke Univ Seoul, namun aku selalu menceritakan smua hal padanya bahkan sampai aku menikah. Aku beruntung bisa bertemu dengannya disaat kondisiku saat ini. Disaat aku sangat butuh seseorang yang bisa mendengarkan keluh kesahku.

***

Heechul POV

Hari itu Yunho datang ke salonku, wajahnya sangat panic. Dengan tegesa-tesa ia menghampiriku. “Hyung Yuri hilang!”. Apa?!!!. Yunho menceritakannya dengan khawatir. Aku tahu dia sangat mencintai Yuri. Dan aku tahu sekuat apa cinta mereka. Kini aku mengemudikan mobilku ke Pulau Jeju. Salah satu tempat pencarianku. Sudah beberapa minggu ini aku sibuk mencari Yuri. Dan urusan salon kuserahkan pada Hankyung asistenku. Yuri pernah bilang bahwa dia ingin menikmati angin Pulau Jeju saat hari pertunangan Yunho dan AhRa. Dan aku harap semoga dia ada disana.

***

“Annyeonghaseo anda mau pesan apa tuan??
Heechul: “Yuri!!!
Yuri: “HeeChul oppa!! Kenapa kau ada disini?
Heechul: “Kau yang kenapa ada disini seharusnya aku yang tanya. Kembalilah ke Seoul, Yunho sangat khawatir padamu.
Yuri: “Mianhae aku tidak bisa oppa
Jessica: “Yuri-ya tolong antarkan pesanan ini ke meja 5!
Yuri: “Ne Sica!!!, Oppa aku sibuk sekarang permisi

***

Restaurant 22.00 pm

Heechul: “Yuri, kenapa kau pergi tanpa memberitahu Yunho dan aku?
Yuri: “Mianhae Oppa, aku hanya ingin Yunho oppa bahagia bersama AhRa
Heechul: “Lalu apa sekarang kau kira Yunho bahagia?
Yuri: “Tentu saja apa lagi? AhRa adakah gadis baik dan cantik, dia juga berasal bari keluarga yang baik apa lagi yang membuat Yunho Oppa sedih
Heechul: “KAU! Apa kau tahu beberapa hari ini dia seperti orang gila berkeliaran terus di salonku. Mukanya sudah seperti gelandangan. Berhari-hari di terus mencarimu dan rencana pernikahannya terbengkalai. Apa itu yang kau inginkan?
Yuri: “Oppa???
Heechul: “Yuri ikutlah pulang denganku
Jessica: “Maaf bolehkah aku menyela, aku rasa Yuri butuh istirahat disini.
Heechul: “Siapa kau? Kau tidak mengerti masalahnya. Kau hanya ikut campur saja
Jessica: “Aku sudah dengar ceritanya dari Yuri dan aku rasa aku yang lebih tahu Yuri daripada kau Tuan
Heechul: “Kau tahu apa! ini masalah rumah tangga orang
Jessica: “Oh y? kau juga orang lain dan kau tidak berhak ikut campur urusan mereka
Heechul: “mal kkori japjima! (jgn ptr balikkan perkataanku!)
Yuri: Kumohon Behenti!!! (BRUK)
HeeSica: “Yul!!!

***

Wedding Day

Yunho POV

Tuhan maukah kau kirimkan aku satu malaikat mautmu padaku? Aku ingin mati saja Tuhan. Kenapa kau tega memisahkan aku dengan Yuri? Tidakkah kau tahu bahwa aku sangat mencintainya? Kenapa aku disini? Memakai baju pengantin sial ini?
Yuri POV
Aku tertegun di gereja ini, hari ini di sini Yunho Oppa akan menikah. Aku duduk di kursi paling belakang bersama Jessica sedangkan Heechul Oppa duduk di kursi paling depan. Aku tidak mau duduk di depan karena aku tidak akan sanggup melihat Yunho Oppa bersumpah setia untuk kedua kalinya. Acara pemberkatan sudah dimulai pengantin pria sudah berdiri di altar dan pengantin wanita terlihat begitu cantik dibalut gaun pengantin. Dan Pastor bertanya “Apakah kau Jung Yunho bersedia menerima Go Ah Ra sebagai istrimu baik sehat sakit kaya miskin suka maupun duka? YA. “Dan bagaimana denganmu Go Ah Ra? YA aku bersedia. Air mataku mengalir deras ketika mereka mengucapkannya, aku merasa bagai badan tanpa jiwa. Yunho Oppa bukan lagi milikku, dia telah menjadi suami orang lain.

***

Yuri POV

Malam ini adalah malam resepsi Yunho dan AhRa aku datang bersama Sica dan Tae Woo, dokter yang ku kenal Di Pulau Jeju. Yunho oppa terlihat sibuk meyalami para tamu. Sica pergi menambil makanan, sedang disini aku bersama Tae Woo duduk di sebuah bangku tamu. Aku mengarahkan pandangan mataku menuju arah Yunho Oppa. Dan tiba-tiba mata kami bertaut, namun aku menggandeng tangan Tae Woo dan mengajakknya menuju tempat Yunho. Aku meyalami Yunho oppa dan mengucapkan selamat padanya dan aku memperkenalkan Tae Woo sebagai pacarku dan mengatakan kami akan menikah dan aku berpesan padanya agar dia menjaga dan mencintai AhRa. Yunho Oppa tamapak terkejut dia menarikku ke taman di luar resepsi. Dia meminta penjelasanku sekali lagi. “Oppa lupakanlah aku, aku sudah bahagia dengan pria lain aku sudah melupakanmu, kau juga sudah memiliki AhRa. Kau pasti bahagia bersamanya. Dan oppa tolong janganlah mencariku lagi karena aku sudah behagia dengan Tae Woo OPPA!!!. Aku pun pergi meninggalkan Yunho Oppa yang masih mematung

Yunho POV

“Aku mematung mendengar kata-kata Yuri. Ini pasti mimpi. Ya mimpi,,,aku akan mencubit diriku. Sakit!! Ini bukan mimpi. Yuri tadi mengatakan bahwa dia ingin melupakanku. Yuri kenapa kau cepat berubah??? Kau tidak tahu betapa aku mencintaimu? Bahkan saat aku membaca sumpah setia tadi, aku membayangkan kenangan saat kita menikah dulu. Yuri. Kenapa kau tega melupakan aku dan memilih lelaki itu? Kenapa YURI???

Heechul POV

Maafkan aku Yunho. Tapi aku rasa ini lah yang terbaik saat ini. Sekali lagi maafkan aku Yunho. Aku bukan sahabat yang baik. Aku sudah berjanji pada Yuri untuk merahasiakan semuanya padamu

***

Restaurant, Jeju Island, 23.00 pm (1 month after the wedding end)

Jessica: “Yul istirahatlah dulu, kau kan sedang hamil muda
Yuri: “Sudhlah Sica aku tidak apa-apa
Hyoyeon: “Benar Yuri kau harus istirahat, kata nenekku orang yang hamil muda tidak boleh terlalu lelah. Masa sekarang sangat bahaya kalau kau tidak hati2 menjaga bayimu.
Yuri: “Aduh, Hyo kau ini terlalu berlebihan, aku kan sudah mium obat. Kau masak sajalah untukku.
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka…….
Jessica: “Annyeong….wah ada TaeWoo oppa. Tumben malam-malam. Mau pesan apa dokter?
TaeWoo: “Ia tadi banyak sekali pasien aku jadi harus lembur. Aku mau pesan menu yang biasa. Ah Hyoyeon kau harus masak yang enak ya. Yuri kau masih suka mual?
Yuri: “Tidak kok, berkat obat yang kau berikan aku jadi lebih baik.
TaeWoo: “Baguslah kalau begitu, apa kau sudah makan. Kau ini hamil tapi tubuhmu kurus sekali
Jessica: “Dia memang begitu Oppa, dia susah sekali makan. Aku juga sudah sering memaksanya.
TaeWoo: “Hey Yuri kau harus sering-sering makan kasian bayimu nanti kurus kering seperti ibunya
Hyoyeon: “Pesanan siap. Silahkan makan, aku juga sudah siapkan makanan untuk kalian berdua. Mumpung restoran sepi, ayo kita makan!

Yuri POV

Aku makan malam setelah restoran Jessica tempatku bekerja tutup. Disini ada aku Sica, Hyoyeon koki restoran, dan TaeWoo pelanggan setia kami. TaeWoo, kau tau laki-laki ini, bagai malaikat untukku saat ini. Bukan karna dia bisa menggantikan Yunho Oppa dihatiku namun dia telah memberikanku suatu kabar yang sangat menggembirakan. Bertepatan saat hari dimana aku meninggalkan Yunho oppa yang masih mematung atas perkataanku. Aku berlari menahan air mataku agar tidak jatuh. Tiba-tiba aku merasa kepalaaku pusing dan mual namun aku abaikan. Bberapa hari kemudian aku kembali ke Jeju bersama Sica dan TaeWoo. Di dalam perjalanan aku terus menahan mual. Dan akhirnya setelah sampai di rumah Sica aku segera menuju toilet dan muntah. Sica segera menelpon TaeWoo. Dan Sica mengantarku ke tempat praktek TaeWoo. Beberapa saat kemudian TaeWoo mengucapkan selamat kepadaku “Selamat Yuri kamu hamil”. Kata yang menurutku tidak akan pernah diucapkan lagi oleh dokter manapun. Betapa tidak dokter ahli di Seoul sudah mevonis aku tidak bisa hamil lagi pasca keguguran itu. Dan vonis itu terbantahkan oleh seorang dokter bernama Kim Tae Woo. Aku berniat memberi tahu Yunho Oppa namun spertinya kesempatan itu sudah tidak mungkin kudapatkankan kembali sejak hari “itu”
***
TBC……………….

Everlasting Wife Part 2

Everlasting Wife
TITTLE: Everlasting Wife
CAST: Yuri, Yunho, Go Ah Ra
OTHER: Jessica - Heechul – Kim Tae Woo -Nickhun

***

Bedtime…..
Yuri: “Oppa boleh aku bicara?
Yunho: “Um apa?
Yuri: “Apa kau mencintaiku?
Yunho: “Apa yang kau katakan? KWON YURI SARANGHAEYO!
Yuri: “Lalu apa aku boleh minta sesuatu?
Yunho: “Apa? Ciuman sebelum tidur?
Yuri: “Menikahlah lagi, menikahlah dengan gadis pilihan appa!
Yunho: “Sudahlah jangan bercanda. Aku kan sudah punya kau untuk apa aku menikah lagi?
Yuri: “i go jang nani anindae! (ini bkan bercanda tau!). Menikahlah dan berikan appa dan amma cucu. Aku rela (menangis)
Yunho: “anio (tidak)! Aku tidak ingin menikah lagi. Satu-satunya wanita yang ingin aku nikahi hanyalah kau Kwon Yuri! Kau akan selamanya menjadi Nyonya Jung Yuri!!
Yuri: “jaseyo (tolong) oppa. Jangan buat aku semakin bersalah pada appa dan amma, juga padamu…Setidaknya berikanlah aku kesempatan untuk membahagiakanmu oppa, kau sudah lama ingin menjadi ayah kan? Sekaranglah saatnya.
Yunho: “………hajiman (tapi)
Yuri: “Oppa saranghaeyo.

***
Appa: “Perkenalkan ini adalah anakku Jung Yunho
Pak Go: “Wah dia sudah besar ya. Kenalkan ini anakku yang paling bungsu Go Ah Ra
Hahaha mreka kelihatan serasi sekali.
Appa: “Ah ia, Yunho ayo ajak Ah Ra berkeliling
Yunho: “Ne appa

Taman……

AhRa: “annyong haseo (apa kabar) Ireum-i mwoyeyo? (siapa namamu?)
Yunho: “Tadi kan appa sdh bilang, kau tuli ya?
AhRa: “Tadi kan di kenalin orang lain bukan langsung.
Yunho: “Sama saja
AhRa: “Ya Beda. Kita kan akan menikah jadi kita harus mengenal pribadi masing-masing. Un neoreul oppa? (blehkah sy pggl kmu kk?)
Yunho: “anio!!!!
Yunho Flashback POV
Hari ini Yuri sangat cantik. Tadi pagi dia memakai baju pengantin dan mengucapkan janji suci di pelaminan bersamaku. Kini ia sudah jadi milikku. Kekasih yang sangat aku cintai. Ini adalah malam pertamaku dan Yuri. Dan untuk pertama kalinya dia memanggilku dengan sebutan “Oppa”. Sebutan yang sangat tabu diucapkan Yuri ketika kami masih pacaran dulu. Alasannya karena sekarang aku adalah miliknya dan tidak ada lagi wanita lain yang akan memnggilku dengan “oppa” mulai detik ini.
Yunho Flashback POV end
AhRa: “Pelitttt

***
Yuri: “Heechul Oppa bagaimana hari ini?
Heechul: “Ah kau Yuri. Kau ini ku dengar Yunho akan menikah lagi ya?
Yuri: “Ya dia akan menikah lagi. Appa yang menjodohkannya dengan anak sahabatnya
Heechul: “Kau gila ya Yuri??? Kenapa kau biarkan suamimu menikah lagi?
Yuri: “Sudahlah oppa aku malas membahasnya (menangis)
Heechul: “Yul….

***

Yunho POV
“Aku memandangi wajah Yuri yang tertidur di sampingku. Matanya sembab. Ah aku menyesal kenapa aku menerima permintaan bodohnya. Ah aku bingung benarkah apa yang aku lakukan. Yuri maafkan aku.
Yuri POV
“Sudah seminggu ini tunangan Yunho datang ke rumahku. Dia wanita yang sangat cantik. Dia masih belum tahu kalau aku ini adalah istri Yunho. Aku hanya dikira sebagai pembantunya. Aku hanya bisa tersenyum tiap kali jika ia dan Yunho sedang bersama namun jauh di dalam hatiku aku merasakan ada api yang makin lama makin membesar. Hatiku seperti tercabik-cabik melihat hal ini. Aku melihat Yunho bersama Ahra pikiranku kembali terbang pada saat indah kami dulu. Dan itu membuatku selalu ingin menangis. Aku ingin mati saja rasanya. Selama ini aku hanya bisa bercerita pada Heechul oppa saja. Dia adalah kakak kelasku di Universitas. Kami lalu sepakat membuka salon bersama. Heechul oppa lalu memperkenalkanku dengan Jung Yunho suamiku kini. Dulu bahkan aku dan Yunho adalah musuh bebuyutan di Universitas, namun lambat laun rasa benci itu perlahan berubah menjadi rasa cinta yang sangat besar. Sudah 11 tahun aku bersama Yunho oppa, 2 tahun pacaran dan 9 tahun pernikahan. Dan tentu sudah tidak terhitung lagi berapa banyak kenangan indahku bersamanya. Dan mungkin ini adalah akhir kenanganku bersamanya. Kini aku yang harus mengalah.

***

Engagement Day…..

Yunho POV

“Aku paling tidak menginginkan hari ini. Biasanya aku selalu ingin agar hari terus berputar agar aku bisa melihat wajah Yuri. Memang hari ini aku bisa melihat wajah Yuri, wajahnya yang cantik semakin cantik dengan gaun putih yang kuberikan. Namun hal itu menjadi buruk karena aku tidak menggandeng Yuri melainkan seorang wanita lain yang tiba-tiba saja datang dan memisahkan aku dan Yuri. Hari ini adalah hari pertunanganku dengan AhRa wanita pilihan appa. Wanita yang cerewet, manja, dan menyebalkan. Arrrrrrgggggghhhhhh Yuri aku benar2 ingin mengatakan SARANGHAEYO padamu.

Yuri POV

“Yunho oppa sangat tampan hari ini. Tapi kali ketampanannya bukan untukku. Hari ini adalah hari pertunangannya dengan Ah Ra. Aku berdiri disini disamping kedua orang tua Yunho dan seolah-olah aku menjadi saudaranya. Dari jarak yang sedekat ini aku juga melihat Yunho oppa memasangkan cincin di jari manis Ah Ra. Hatiku seperti ditusuk duri yang paling tajam sedunia. Mataku serasa digenangi oleh air yang sangat banyak dan siap tumpah saking banyaknya. Amma dan appa tampak sangat bahagia dengan pertunangan ini. Beribu kali mereka mengucapkan terima kasih padaku karena telah merelakan Yunho oppa. Setelah upacara pertunangan selesai akau menghampiri Yunho oppa “chukahamnida (selamat) oppa selamat ya kalian terlihat sangat serasi. “Terima kasih onnie,,,ini semua berkat kau”, Ah Ra menanggapi kata-kataku. Memang selama ini akulah yang memberitahunya tentang kebiasaan Yunho. Dan selalu membiarkan mereka bersama. Ah Ra bahkan menganggapku sebagai kakak bukan sebagai musuh yang harus ditakuti dan diwaspadai. Aku merasa air mataku menetes, segera aku pamit pada mereka berdua. Di taman aku menangis lagi. Dan Heechul oppa kembali menatapku dengan iba.

***

AhRa: “Kumohon Onnie, tinggalkanlah Yunho oppa karena sebentar lagi kami akan menikah. Dan aku tidak ingin pernikahan kami batal hanya gara-gara dia selalu mengingatmu onnie.
Yuri: “AhRa…….Baiklah tapi tolong izinkan aku menghabiskan 1 hari saja bersama Yunho dan aku berjanji akan menganggu hidup kalian lagi.

Yuri POV

“Inilah hal yang paling ku takutkan, pagi tadi AhRa datang ke rumahku dan Yunho. Entah darimana dia tahu bahwa aku adalah istri Yunho. Dan itu lah yang dikatakan AhRa padaku. “Tinggalkan Yunho Oppa”. Kata itu terus berputar di kepalaku, seperti sebuah kaset yang terus diulang-ulang. Walau aku sadar, akan lebih baik kalau AhRa mengetahui hal ini lebih awal namun kenyataan pahit yang pada akhirnya harus kuhadapai membuat aku semakin kehilangan keteguhanku. Bagaimana aku dapat Meninggalkan Yunho Oppa???!!!!!

Yunho POV

“Entah kenapa Yuri menjadi sangat aneh pagi ini. Ia ingin terus berada di dekatku. Dia bahkan menyuruhku agar tidak masuk perusahaan hari ini. Tapi hal ini tentu saja membuatku senang, karena waktu bertemuku dengan Yuri sudah sangat jarang. Tentu saja karena kesibukanku dengan masukknya perusahaan AhRa sebagai pemegang saham baru dan ditambah lagi dengan AhRa yang selalu mampir kerumahku. Ah aku benci sekali dengannya. Tapi syukurlah dia sekarang tidak datang sehingga aku bebas menikmati hari2 ku dnegan Yuri. Aku rasa hari ini dia sangat berbeda. Ah ya dia berdandan yang sangat cantik sekali. Kami bejalan-jalan ke kawasan pedesaan dan berhenti di sebuah danau yang sangat indah. Kami menghabiskan waktu ini bersama seolah waktu tidak akan memisahkan kami lagi. Aku kembali merasakan cinta yang selama ini hilang dan aku kembali merasakannya dengan Yuri. Tuhan aku mohon jangan buat hari ini jadi yang terakhir untuk kami.
TBC…………….

Everlasting Wife Part 1

Everlasting Wife Part 1
Everlasting Wife

TITTLE: Everlasting Wife
CAST: Yuri, Yunho, Go Ah Ra
OTHER: Jessica - Heechul – Kim Tae Woo -Nickhun

***
Seorang pria dan 2 temannya mondar- mandir di depan ruang bersalin Rumah Sakit. Mimik wajah pria itu terlihat sangat tegang dengan mata yang berair. Sesekali ia terlihat berdoa memohon agar istrinya selamat. Ooeek….ooeek…Ooeek suara bayi membuyarkan doa sang pria. Si pria mencoba menempelkan telinganya di dinding kaca ruang bersalin tersebut. Suara bayi. Jantungnya berdegup kencang. Sekali lagi ia mencoba mendengarkan dengan seksama dan yang terdengar hanya suara bayi.
Dokter: “Selamat Tuan anda baru saja menjadi seorang ayah. Istri anda melahirkan bayi yang sangat cantik dan tampan. Ini adalah suatu mukzijat istri dan anak anda bisa bertahan sampai hari ini.
Yunho: “Benarkah dokter? Bisakah saya masuk ke dalam melihat keadaan istri saya?
Dokter: “Tentu saja boleh. Mari, saya juga akan langsung mengantarkan istri anda ke kamar VIP
Yunho: “Terima kasih Dok.

***
Kamar VIP

Yunho: “Yuri, apakah kau baik – baik saja? Selamat hari ini kau sudah menjadi ibu (sambil mengecup kening istrinya)
Yuri: “Iya q tidak apa-apa oppa, selamat hari ini oppa menjadi ayah. Apa oppa sudah memberitahu appa dan amma tentang cucu mereka?
Yunho: (tersenyum menahan tangis) “Appa dan amma, aku belum memberitahu mereka tapi mereka pasti akan bahagia. Terutama appa, ia pasti akan jingkrak2. (tersenyum) Mana anak ayah,,,,aduh lutuna kalian sangat mirip dengan aku. Hidungnya, matanya, semuanya, mreka sangat mirip denganku.
Yuri: (Ketawa liyat suaminya narsis). Oppa kalo semuanya mirip denganmu lalu apanya yang mirip denganku?
Yunho: “Senyumnya sangat mirip denganmu ♥♥
Yuri: (Pipinya memerah) “Hahahahah kau ada2 saja oppa seandainya aku bisa mengandung 10 tahun yang lalu mungkin aku bisa menjaganya lebih lama.
Yunho: Sudahlah,,,,kau sudah menjadi ibu yang kuat seharusnya akulah yang harusnya disalahkan atas semua ini (memeluk Yuri dengan mata berkaca – kaca)

***

Flasback:

Yunho: “Yuri…..Yuri…..Yuri!!!!! bangun!!!!
Yuri: “Oppa!!! aku bertemu Yoona!!! dia begitu mungil dan lucu. Semuanya yang ada padanya sangat mirip sepertimu. Oppa dia tersenyum manis sekali. Aku sangat ingin memeluknya (menangis)
Yunho memeluk istri yang telah 9 tahun dinikahinya itu. Istrinya bermimpi lagi, mimpi yang sama yang terus menghantui dan membebani pikiran istri tercintanya itu. 2 tahun lalu Yuri mengalami keguguran dan peristiwa itu membuat Yuri sangat depresi. Dan semenjak keguguran itu dokter memvonis bahwa Yuri tidak bisa memberikan keturunan lagi bagi Yunho. 2 tahun juga nampaknya tidak cukup bagi Yuri untuk melupakan bayinya yang telah pergi. Hampir setiap malam mimpi ia selalu bermimpi tentang bayinya Yoona. Dan yang paling menyakitkan adalah Yuri harus mengubur keinginannya dalam-dalam untuk menjadi ibu.

***
Yunho: “Ada apa appa amma, tumben kalian mengunjungiku. Maaf Yuri sedang pergi belanja
Appa: “Yunho,,,,kau tahu kan kami sudah tua, dan umur kami sudah tidak muda lagi, kami sangat ingin menimang cucu
Yunho: “Tapi appa kan tahu kalau Yuri sudah tidak bisa mengandung lagi
Appa: “Appa tahu Yunho, kedatangan appa kali ini ingin agar kau menikah lagi dengan anak teman lama appa. Appa pernah berhutang nyawa dengan dia waktu appa hampir mati di Korea Utara dulu. Bahkan sebenarnya kau sudah appa jodohkan dengan anaknya sebelum kau menikah. Yunho tolong appa hanya kau harapan appa, appa ingin membalas hutang appa padanya. Kau anak appa satu-satunya, appa ingin agar kau mempunyai penerus yang merupakan darah dagingmu nantinya. Appa tidak ingin garis keturunan keluarga Jung hilang!!!!!
Yunho: “Apa?????!!!!!! Appa benar2 sudah gila? Aku sudah menikah dengan Yuri. Apa appa pernah berfikir bagaimana perasaan Yuri selama ini? Dia sangat menyayangi appa. Kenapa appa tega melakukan ini.
Amma: “Yunho tenanglah. Appamu benar, semua orang juga terpukul dengan masalah Yuri. Tapi kita juga harus berusaha, bila kita terus menerus terpuruk kita tidak akan dapat melangkah. Apa kau ingin tidak bisa menjadi ayah selamanya?????
Yunho: “Amma…..kau setuju dengan appa???? Kalian kenapa???? Kenapa seenaknya kalian menentukan hidupku??? Yuri adalah wanita yang sangat aku cintai kenapa kalian tega melakukan ini.
Appa: “Yunho!!!! Tolong jangan egois, kami sudah menunggunya slama 9 tahun. Umur kami juga sudah tidak lama lagi, apa kau tidak ingin membahagiakan kami???? Dan lagi kau masih tetap bisa bersama Yuri, kami tidak pernah mengatakan bahwa kau harus menceraikan Yuri.
Yunho: “KELUAR!!!!
Amma: “Yunho????!!!
Yunho: “Kumohon KELLUUAARR!!!

***

Kata-kata ayah Yunho masih terngiang di benak Yuri, tadi siang secara tidak sengaja Yuri mendengarkan percakapan Yunho dan kedua orang tuanya. Yuri sangat mengerti keinginan mertuanya. Bahkan ia sangat ingin mewujudkan keinginan itu, namun apa daya takdir berkata lain. Kesempatan itu telah hilang.
Yuri POV
“Benarkah kata appa tadi. Dadaku serasa remuk mendengarnya. Appa dan amma mengutarakan rasa kecewanya padaku. Pada wanita yang tidak bisa memberi mereka seorang cucu. Aku juga melihat ekspresi Yunho. Betapapun dia menutupi kesedihannya, aku tetap dapat membaca perubahan wajahnya belakangan ini. Dia sangat terpukul, padahal aku dengan egois selalu merasa bahwa aku yang paling SAKIT atas kenyataan ini. Yunho bahkan rela mengusir kedua orang tua yang telah merawatnya. Kedua orang tua yang juga telah aku anggap sebagai orang tua kandungku selama 9 tahun ini, demi menunjukkan rasa cintanya padaku, pada wanita yang selalu membuatnya kecewa. Aku harus melakukan sesuatu! Sudah cukup aku yang selau dijaganya. Sekarang aku yang harus memberi kbahagiaan untuknya

***


Justin Bieber Sebut Indonesia Sebagai Negeri Antah Berantah


"Saat itu aku berada di negeri antah-berantah," ujar Justin, kemudian dilanjutkan oleh sang manajer, "Indonesia".

Seperti diberitakan Daily Mirror, ada beberapa karya Bieber yang direkam di salah satu studio musik di Indonesia. Rekaman itu dilakukan saat dirinya tengah konser di sini pada April 2011.

Ucapan Justin Bieber tentang Indonesia itu dilakukannya saat penyanyi asal Kanada ini sedang mempromosikan album barunya 'Believe' di Inggris. Dia menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan pembawa acara pencarian bakat "The Voice" Reggie Yates seputar proses pembuatan karya barunya.

"Di sana (Indonesia) aku rekaman di sebuah studio," pelantun lagu "Baby" itu melanjutkan, "Tempatnya kecil. Mereka bahkan tidak mengerti apa yang mereka lakukan."

Saat pembawa acara "The Voice" ingin menutup sesi dengan Justin Bieber, tingkah pacar Selena Gomez ini semakin menjadi. Dia secara frontal menyinggung aksen berbicara orang Inggris.

"Kata 'think' itu menggunakan 'th', bukan 'f'," ujar Justin ke pembawa acara "The Voice" Reggie Yates.

Sumber

Ilmuwan Temukan Jejak Mahkluk Tertua di Bumi



Paris - Ilmuwan menyatakan bahwa mereka menemukan bekas peninggalan makhluk hidup tertua di Bumi. Seperti apa?

Seperti dikutip dari Physorg, setelah dilakukan penggalian selama dua dekade untuk meneliti mikroba pemakan ganggang yang hidup di Norwegia, para ilmuwan menyatakan temuannya sebagai organisme tertua di Bumi.

Setelah diteliti, makhluk sel tunggal yang berevolusi sekira satu miliar tahun yang lalu tersebut tidak cocok dengan kategori organisme lainnya; bukan seekor hewan, tumbuhan, parasit, maupun jamur, ungkap para ilmuwan.

"Kami menemukan sebuah cabang baru dari pohon kehidupan yang pernah tinggal di danau ini. Ini sangat unik," ujar Kamran Shalchian-Tabrizi, ilmuwan dari University of Oslo.

"Sejauh ini, spesies ini belum masuk di kategori organisme hidup manapun," tambah Tabrizi yang menyebut organisme tersebut sebagai Collodictyon.

Sumber

Inilah Pembeda Manusia Dengan Kera




Jakarta – Manusia sudah lama diketahui memiliki kekerabatan yang cukup dekat dengan simpanse atau kera. Ilmuwan pun kini mengetahui, apa yang membuat kedua spesies ini berbeda.

Riset dari Lund University, Swedia menunjukkan, bahwa makanan berkualitas tinggi, mampu membuat seorang ibu bisa melahirkan bayi lebih awal dan memiliki lebih banyak anak. Studi ini pun menjelaskan alasan manusia tumbuh lebih cepat.

Penelitian ini kemudian membandingkan 67 spesies mamalia, termasuk manusia, kera, tikus dan paus pembunuh. Hasilnya, ditemukan korelasi jelas antara memakan daging dan bayi-bayi dari zaman manusia awal.

Para ilmuwan menemukan, daging ternyata menjadi pendorong manusia awal untuk menyebar lebih cepat di seluruh dunia. Tak hanya itu, daging juga miliki efek mendalam di evolusi manusia.

Disebutkan, entitas muda dari semua spesies tersebut berhenti menyusui,saat otak mereka berkembang ke tahap tertentu. Dalam hal ini, pemakan daging (karnivora)berkembang lebih cepat daripada pemakan tumbuhan (herbivora)atau pemakan segala (omnivora).

“Makan daging memungkinkan periode menyusui dan melahirkan dipersingkat. Ini memiliki dampak penting pada evolusi manusia,” kata penulis utama Elia Psouni;.

Di antara kesuburan masyarakat alam, durasi rata-rata menyusui adalah 2 tahun 4 bulan. Sementara kerabat terdekat manusia, yakni simpanse betina,menyusui anaknya hingga 4-5 tahun.

Para peneliti sebelumnya mencoba menjelaskan mengapa periode menyusui manusia relatif lebih pendek berdasarkan teori-teori sosial, perilaku orangtua dan ukuran keluarga.

“Manusia tampak menyerupai hewan lain tentu saja bisa dianggap provokatif. Manusia cenderung berpikir, budaya membuat manusia berbeda dibanding spesies lain,” kata Dr Psouni.

Namun, kini ditemukan, bahwa perbedaan masa pada manusia dan kera besar merupakan dampak dari manusia yang merupakan karnivora, sedangkan gorila, orangutan dan simpanse adalahherbivora atau omnivora.

Terkait dengan kebiasaanmenyusui dan menyapih, tak ada penjelasan sosial atau budaya, “Hal ini dikarenakan spesies manusia secara keseluruhan merupakan pertanyaan biologi sederhana,”lanjutnya.

Sumber

Zaman Es Kecil di 1680 Terkait Praktik Ilmu Gaib



Salem – Mantra cuaca dingin berhasil memicu praktik ilmu gaib Salem pada 1692. Saat itu, diyakini, penyihir memiliki kemampuan untuk mengendalikan cuaca.

Perburuan penyihir bertepatan periode dingin di sepanjang sejarah yang diduga kuat menjadi penyebab orang mencari-cari kambing hitam untuk dipersalahkan atas panen yang gagal dan kesulitan ekonomi selama masa itu.

"Masa paling aktif dalam periode praktik ilmu gaib di Eropa bertepatan dengan suhu 400 tahunan yang lebih rendah atau sering dijuluki ‘zaman es kecil'," papar Profesor Ekonomi Emily Oster dari University of Chicago seperti dikutip UPI.

Sejarah pada masa itu menunjukkan, pemuka agama dan orang berpendidikan dengan jelas meyakni penyihir mampu mengendalikan cuaca dan mempengaruhi produksi makanan, lanjutnya.

Praktik sihir Salem terjadi di Amerika Serikat (AS) pada 1680-1730. Bagaimana menurut Anda?

Sumber

Ilmuwan Temukan Cara Hidup Abadi



London – Para ilmuwan berhasil menemukan ‘saklar’ genetik yang menentukan seberapa cepat manusia menua. Terobosan ini menghantarkan pada obat yang memperlambat penuaan. Ingin tahu?

Ilmuwan berhasil menemukan empat gen ‘Father Time’ yang menentukan seberapa cepat manusia menua serta bagian mana yang mengendalikannya. Gen ini menyala dan mati berdasarkan faktor lingkungan dan gaya hidup atau memang sudah deprogram sejak awal.

Peneliti yakin, mengetahui cara kerja gen ini akan membawa pada obat anti penuaan generasi baru.

“Kami menemukan, perubahan epigenetic berkaitan dengan sifat usia. Menggunakan pengetahuan yang kami dapat, kami bisa lbih memahami mekanisme biologis,” kata Dr Jordana Bell dari King’s College London.

Di sisi lain seperti dilaporkan DM, direktur kampus itu, profesor Tim Spector mengatakan, hasil studi inii member pandangan pertama potensi untuk mencari gen terkait penuaan dan cara memodifikasinya untuk mulai menciptakan terapi anti penuaan.

Kita tunggu saja.

Sumber

Babad Arya Wang Bang Pinatih




Babad ini dikutip dari
Siddhimantra Tattwa (Babad Danghyang Bang Manik Angkeran)
Mahakerta Warga Danghyang Bang Manik ANgkeran Siddhimantra
Pusat Propinsi Bali (2003)

Babad ini akan dibagi menjadi beberapa posting sebagai berikut:
1. Para Leluhur Ida Danghyang Siddhimantra
2. Ida Danghyang Siddhimantra Berputra Ida Bang Manik Angkeran
3. Ida Bang Manik Angkeran Berjumpa Dukuh Sakti Belatung
4. Ida Bang Manik Angkeran Berjumpa Dengan Bidadari
5. Ida Bang Manik Angkeran Berjumpa Ki Dukuh Murthi
6. Ida Danghyang Bang Manik Angkeran Berpulang Ke Sunyaloka
Babad Arya Wang Bang Pinatih

1. Ida Bang Banyak Wide Menyunting I Gusti Ayu Pinatih
2. Anugerah Ida Mpu Sedah
3. Ida Bang Banyak Wide Berputra Ida Bang Bagus Pinatih / Sira Ranggalawe
4. Ida Bang Banyak Wide Membantu Raden Wijaya Membangun Majapahit
5. Sira Ranggalawe Memberontak
6. Ida Bang Banyak Wide Memegang Kekuasaan Di Lumajang
7. Para Raja Di Jawa
8. Dalem Bedaulu Kalah, Ida Dalem Kresna Kapakisan Menjadi Raja Di Bali
9. Anglurah Pinatih Rsi Menyunting Ida Ayu Puniyawati
10. Kyayi Kenceng Meminta Putra Dalem Di Puri Gelgel
11. Ki Arya Kenceng Memohon Putri Anglurah Pinatih Rsi
12. I Dewa Manggis Mengambil Istri : I Gusti Ayu Nilawati Dan I Gusti Ayu Pahang
13. Wilayah Kerthalangu Tentram Dan Kertaraharja
14. Dukuh Sakti Pahang Mapamit Moksa
15. Kyai Pinatih Berpindah Tempat Dari Kerthalangu
16. Cokorda Nyalian Memperluas Wilayahnya
17. Diberi Tempat Di Bukit Mekar Menjadi Desa Sulang
18. Kyai Anglurah Made Sakti Di Jenggala Bija
19. Puri Bun Diserang Oleh Mengwi
20. Dari Taensiat Ke Nagari

Para Leluhur Ida Danghyang Siddhimantra

Om AWIGHNAMASTU NAMOSIDDHAM,
Terlebih dahulu, kami haturkan pangaksama mohon maaf sebesar – besarnya ke hadapan Ida
Hyang Parama Kawi – Tuhan Yang Maha Esa serta Batara – Batari junjungan dan leluhur
semuanya. Agar supaya, tatkala menceriterakan keberadaan para leluhur yang telah pulang ke
Nirwana, kami terlepas dari kutuk dan neraka.
Juga agar tidak terkena malapetaka dari Ida Sanghyang Saraswati. Semoga kami semuanya.
serta keluarga dan keturunan kami mendapatkan keselamatan. kesejahteraan sampai kelak di
kemudian hari di dunia ini.
Om Siddha rastu. Om Ksama sampurna ya namah swaha.
Sebagai pendahuluan ceritera, tersebutlah di kawasan Jawa, ada pendeta maha sakti bernama
Danghyang Bajrasatwa. Ada putranya Iakilaki seorang bernama Danghyang Tanuhun atau
Mpu Lampita, beliau memang pendeta Budha, memiliki kepandaian luar biasa serta
bijaksana dan mahasakti seperti ayahnya Danghyang Bajrasatwa. Ida Danghyang Tanuhun
berputra lima orang, dikenal dengan sebutan Panca Tirtha. Beliau Sang Panca Tirtha sangat
terkenal keutamaan beliau semuanya.
Beliau yang sulung bernama Mpu Gnijaya. Beliau membuat pasraman di Gunung
Lempuyang Madya, Bali Timur, datang di Bali pada tahun Isaka 971 atau tahun Masehi
1049. Beliaulah yang menurunkan Sang Sapta Resi – tujuh pendeta yang kemudian
menurunkan keluarga besar Pasek di Bali. Adik beliau bernama Mpu Semeru, membangun
pasraman di Besakih, turun ke Bali tahun Isaka 921, tahun Masehi 999. Beliau mengangkat
putra yakni Mpu Kamareka atau Mpu Dryakah yang kemudian menurunkan keluarga Pasek
Kayuselem. Yang nomor tiga bernama Mpu Ghana, membangun pasraman di Dasar Gelgel,
Klungkung datang di Bali pada tahun Isaka 922 atau tahun Masehi 1000. Yang nomor
empat, bernama Ida Empu Kuturan atau Mpu Rajakretha, datang di Bali tahun Isaka 923
atau tahun Masehi 1001, membangun pasraman di Silayukti, Teluk Padang atau Padangbai,
Karangasem. Nomor lima bernama Ida Mpu Bharadah atau Mpu Pradah, menjadi pendeta
kerajaan Prabu Airlangga di Kediri, Daha, Jawa Timur, berdiam di Lemah Tulis, Pajarakan,
sekitar tahun Masehi 1000.
Beliau Mpu Kuturan demikian tersohornya di kawasan Bali, dikenal sebagai Pendeta
pendamping Maharaja Sri Dharma Udayana Warmadewa, serta dikenal sebagai perancang
pertemuan tiga sekte agama Hindu di Bali, yang disatukan di Samuan Tiga , Gianyar. Beliau
pula yang merancang keberadaan desa pakraman – desa adat serta Kahyangan Tiga – tiga pura
desa di Bali, yang sampai kini diwarisi masyarakat. Demikian banyaknya pura sebagai sthana
Bhatara dibangun di Bali semasa beliau menjabat pendeta negara, termasuk Sad Kahyangan
serta Kahyangan Jagat dan Dhang Kahyangan di kawasan Bali ini. Nama beliau tercantum di
dalam berbagai prasasti dan lontar yang memuat tentang pura, upacara dan upakara atau
sesajen serta Asta Kosala – kosali yang memuat tata cara membangun bangunan di Bali.
Tercantum dalam lempengan prasasti seperti ini
“Ida sane ngawentenang pawarah – warah silakramaning bwana rwa nista madhya utama.
lwirnya ngawangun kahyangan, mahayu palinggih Bhatara – Bhatari ring Bali lwirnya Puseh
desa Walyagung Ulunswi Dalem sopana hana tata krama maring Bali, ayun sapara Bhatara
lumingga maring Sad Kahyangan, neher sira umike sila krama” yang artinya: Beliau Mpu
Kuturan yang mengadakan aturan tentang tatacara di dunia ini yang berhubungan dengan
mikro dan makrokosmos dalam tingkat nista madya utama (sederhana, menengah dan
utama), seperti membangun pura kahyangan, menyelenggarakan upacara sthana Bhatara-
bhatari di Bali. Seperti Pura Puseh Desa, Baleagung, Ulunswi, Dalem, dan karena ada tata
cara di Bali seperti itu berkenanlah para Bhatara bersthana di Sad Kahyangan, karena beliau
yang mengadakan tata aturan tersebut.
Adiknya bernama Danghyang Mpu Bharadah mempunyai putra Iaki-laki dan keutamaan
yoga beliau bernama Mpu Bahula. Bahula berarti utama. Kepandaian dan kesaktian beliau di
dunia sama dengan ayahandanya Mpu Bharadah. Beliau memperistri putri dari Rangdeng
Jirah – janda di Jirah atau Girah yang bernama Ni Dyah Ratna Manggali. Kisah ini terkenal
dalam ceritera Calonarang. Beliau Empu Bahula berputra Iaki bernama Mpu Tantular, yang
sangat pandai di dalam berbagai ilmu filsafat. Tidak ada menyamai dalam soal kependetaan,
sama keutamaannya dengan Mpu Bahula, ayahandanya. Mpu Tantular adalah yang dikenal
sebagai penyusun Kakawin Sutasoma di mana di dalamnya tercantum “Bhinneka Tunggal
lka” yang menjadi semboyan negara Indonesia. Beliau juga bergelar Danghyang
Angsokanata. Keberadaan beliau di Bali diperkirakan sejaman dengan pemerintahan raja
Bali, Sri Haji Wungsu pada tahun Masehi 1049.
Ida Mpu Tantular atau Danghyang Angsokanata, berputra empat orang semuanya Iaki-laki.
Yang sulung bernama Mpu Danghyang Panawasikan. Yang nomor dua bergelar Mpu
Bekung atau Danghyang Siddhimantra. Yang nomor tiga bernama Mpu Danghyang
Smaranatha. Yang terkecil bernama Mpu Danghyang Soma Kapakisan.
Ida Danghyang Panawasikan, bagaikan Sanghyang Jagatpathi wibawa beliau, Ida Danghyang
Siddhimantra bagaikan Dewa Brahma wibawa serta kesaktian beliau. Ida Danghyang
Asmaranatha bagaikan Dewa Manobawa yang menjelma, terkenal kebijaksanaan dan
kesaktian beliau, serta Danghyang Soma Kapakisan, yang menjadi guru dari Mahapatih
Gajahmada di Majapahit, bagaikan Dewa Wisnu menjelma, pendeta yang pandai dan
bijaksana. Ida Danghyang Panawasikan memiliki putri seorang, demikian cantiknya,
diperistri oleh Danghyang Nirartha.
Ida Danghyang Smaranatha, memiliki dua orang putra, yang sulung bernama Danghyang
Angsoka, berdiam di Jawa melaksanakan paham Budha. Adik beliau bernama Danghyang
Nirartha, atau Danghyang Dwijendra, Peranda Sakti Wawu Rawuh dan dikenal juga dengan
sebutan Tuan Semeru. Beliau melaksanakan paham Siwa, serta menurunkan keluarga besar
Brahmana Siwa di Bali yakni, Ida Kemenuh, Ida Manuaba, Ida Keniten, Ida Mas serta Ida
Patapan. Danghyang Angsoka sendiri berputra Danghyang Astapaka, yang membangun
pasraman di Taman Sari, yang kemudian menurunkan Brahmana Budha di Pulau Bali.
Ida Danghyang Soma Kapakisan yang berdiam di kawasan kerajaan Majapahit. berputra Ida
Kresna Wang Bang Kapakisan, ketika Sri Maharaja Kala Gemet memegang kekuasaan di
Majapahit. Ida Kresna Wang Bang Kapakisan mempunyai putra empat orang, semuanya
diberi kekuasaan oleh Raja Majapahit, yakni beliau yang sulung menjadi raja di Blambangan,
adiknya di Pasuruhan, yang wanita di Sumbawa. dan yang paling bungsu di kawasan Bali.
Yang menjadi raja di Bali bernama Dalem Ketut Kresna Kapakisan menurunkan para raja
yang bergelar Dalem keturunan Kresna Kepakisan di Bali. Dalem Ketut Kresna Kepakisan
datang di Bali, menjadi raja dikawal oleh Arya Kanuruhan, Arya Wangbang – Arya Demung,
Arya Kepakisan, Arya Temenggung, Arya Kenceng. Arya Dalancang, Arya Belog, Arya
Manguri, Arya Pangalasan, dan Arya Kutawaringin, Arya Gajah Para serta Arya Getas dan
tiga wesya: Si Tan Kober, Si Tan Kawur, Si Tan Mundur. Ida Dalem beristana di
Samprangan, didampingi oleh l Gusti Nyuh Aya di Nyuh Aya sebagai mahapatih Dalem.
Tatkala itu Ida Dalem memerintahkan para menterinya untuk mengambil tempat masing-
masing. Ida Arya Demung Wang Bang asal Kediri di Kertalangu, Arya Kanuruhan di
Tangkas, Arya Temenggung di Patemon, Arya Kenceng di Tabanan, Arya Dalancang di Kapal, Arya Belog di Kaba-Kaba, Arya Kutawaringin di Klungkung, Arya Gajah Para dan adiknya
Arya Getas di Toya Anyar, Arya Belentong di Pacung, Arya Sentong di Carangsari, Kriyan
Punta di Mambal, Arya Jerudeh di Tamukti , Arya Sura Wang Bang asal Lasem di Sukahet,
Arya Wang Bang asal Mataram tidak berdiam di mana-mana. Arya Melel Cengkrong di
Jembrana, Arya Pamacekan di Bondalem, Sang Tri Wesya: Si Tan Kober di Pacung, Si Tan Kawur di Abiansemal dan Si Tan Mundur di Cegahan Demikian dikatakan di Babad Dalem.
Ida Danghyang Siddhimantra Berputra Ida Bang Manik Angkeran

Diceriterakan kembali putra Ida Danghyang Angsokanata atau Danghyang Mpu Tantular
yang nomor dua yakni Ida Mpu Bekung atau Danghyang Siddhimantra Beliau bernama
Mpu Bekung karena beliau tidak bisa mempunyai putra. Kemudian beliau bergelar
Danghyang Siddhimantra disebabkan memang beliau pendeta atau Bhujangga yang sakti
serta bijaksana. Beliau menjadi sesuhunan sakti Bhujangga luwih (Junjungan sakti, pendeta
yang bijaksana) di kawasan Bali ini tatkala itu. Perihal gelar Ida Mpu Bekung menjadi
Danghyang Siddhimantra, akan diceriterakan di bawah ini
Diceriterakan, Ida Mpu Bekung berkeinginan untuk memiliki putra yang akan menjadi
penerusnya kelak. Karena itu beliau melaksanakan upacara homa, memuja Sanghyang
Brahmakunda Wijaya.
Karena kesaktian beliau, dan karena permohonannya itu, beliau dianugerahi manik besar
yang keluar dari api homa tersebut. Kemudian nampak keluar bayi dari tengah-tengah api
pahoman itu. Anak itu kemudian diberi nama Ida Bang Manik Angkeran. Artinya: Bang dari
merah warna api itu. Manik dari manik mutu manikam yang menjadi anugerah, dan
Angkeran dari keangkeran pemujaan sang pendeta yang demikian makbulnya. Demikian asal
mulanya Ida Mpu Bekung memiliki putera.
Setelah beliau memiliki putera, sangat sukacita beliau Mpu Bekung, diperhatikan dan
dimanjakan betul putera beliau. Setiap yang diinginkan putranya dipenuhi.
Setelah Ida Bang Manik Angkeran menginjak remaja, mungkin diakibatkan oleh kehendak
Yang Maha Kuasa, agar supaya Ida Mpu Bekung menemui ganjalan pikiran atau kesusahan,
ternyata kemudian putra beliau sehari-hari pekerjaannya hanya berjudi melulu, tidak pernah
tinggal diam di rumah, selalu berada di tempat perjudian semata. Di mana saja ada
perjudian, di sana Ida Bang Manik Angkeran bermalam. Diceriterakan perjalanan beliau
berjudi tidak pernah menang. Selalu kalah saja.
Hingga habis milik ayahnya dipergunakan untuk berjudi. Yang membuat Mpu Bekung duka
cita tiada lain karena putranya tidak pernah pulang ke Griya. itu menyebabkan resah gelisah
perasaan beliau, seraya pergi mencari putra beliau Ida Bang Manik Angkeran ke desa-desa.
Setiap ada orang yang dijumpai di tengah jalan, ditanyai oleh beliau apakah ada menemui
putra beliau yang bernama Ida Bang Manik Angkeran. Namun semuanya mengatakan tidak
pernah mengetahui dan menemuinya.
Diceriterakan, konon, sudah lama beliau mengembara mencari putra beliau itu tidak juga
dijumpai, sampai akhirnya tiba di kawasan Tohlangkir pengembaraan beliau Setibanya di
Tohlangkir – Gunung Agung, di sana beliau baru merasa lesu lelah kemudian duduk seraya
bersamadi menyatukan pikiran beliau, memuja Dewa seraya membunyikan genta beliau
yang bernama Ki Brahmara .
Karena keutamaan puja mantra beliau diiringi dengan suara genta beliau Ki Brahmara yang
demikian menakjubkan, menjadi heboh keluar Ida Sanghyang Basukih, seraya berkata: “Ah
Mpu Bekung yang datang, apa keinginan Mpu, memuja saya ? Segera katakan. agar saya
menjadi tahu !”.
Berkatalah Ida Mpu Bekung: “Singgih paduka Sanghyang, hamba memiliki anak seorang
tidak pernah sama sekali pulang, sejak lama hamba mencarinya, namun belum juga ketemu.
Maksud hamba agar dengan senang hati pukulun Sanghyang memberitahu keadaan
sebenarnya, apakah dia masih hidup, atau apakah dia sudah .mati. Kalau misalnya dia masih
hidup agar supaya pukulun Sanghyang sudi memberi tahu, di mana dia berada”.
Dengan sukacita Ida Bhatara Basukih berkata: “Ah Mpu, hendaknya Mpu jangan bersedih
hati, sebenarnya putra Mpu masih hidup berada di desa-desa, bermalam di sana. Sekarang
saya yang akan mengarad (menarik) Jiwa – putra Mpu, agar segera pulang kembali. Namun,
Mpu saya minta sarinya susu lembu, sebagai imbalan saya mengarad putra sang Mpu”.
Demikian wacana Ida Bhatara Nagaraja, seraya meminta Ida Mpu Bekung agar pulang ke
rumahnya .
Singkat ceritera. pulanglah Ida Mpu memohon diri dari Tohlangkir. Tidak diceriterakan
perjalanan beliau, maka sampailah beliau kembali di rumahnya di Griya Daha, dan
dilihatnya sang putera telah berada di rumah. ltu sebabnya sangat sukacita beliau Mpu
Bekung, seraya berkata: “Duh, putraku Sang Bang, dengarkanlah apa yang ayah katakan
sekarang. Jangan lagi ananda mengulangi perbuatan yang sudah – sudah. Ayah tidak sama
sekali melarang ananda untuk bermain judi, namun agar ananda ingat juga dengan rumah
Ananda. Payah Ayah mencari ananda keluar masuk desa-desa”.
Kemudian berkatalah putranya: “Singgih palungguh Mpu, ayahandaku, janganlah sekali-kali
palungguh Mpu marah serta duka ananda sudah menginjak dewasa sejak dahulu, ananda
tidak pernah sama sekali berani ingkar, karena ananda ingin sekali dengan keberadaan diri
sebagai seorang putra Brahmana”. Demikian kata putranya Sang Bang Manik Angkeran,
Setelah usai Ida Mpu Bekung memberikan nasihat kepada putranya, ingat beliau kepada
permintaan Ida Bhatara Naga Basukih yang menginginkan susu lembu
Pada hari yang baik. lengkap dengan gentanya, beliau melakukan perjalanan menuju
Tohlangkir. Sesampainya di Tohlangkir, kemudian beliau mempersiapkan diri dan
melakukan yoga semadi memuja Ida Sanghyang Nagaraja seraya membunyikan genta beliau.
Karena kemakbulan weda mantra beliau memuja Ida Sanghyang Naga raja, segera Ida
Bhatara keluar seraya bersabda: “Ah, Mpu Bekung yang datang
Apa keinginan sang Mpu datang lagi?”.
Kemudian berkatalah Ida Mpu Bekung: “Singgih pukulun Sanghyang, hamba menghadap
pada paduka Bhatara, bermaksud menghaturkan sarinya susu, sesuai dengan keinginan
Sanghyang. Anak hamba sudah ketemu, ada di rumah”. Tatkala didengarnya kata-kata Mpu
Bekung seperti itu, sangat sukacita perasaan Ida Bhatara Basukih seraya berganti rupa
menjadi Nagaraja Agung, kemudian meminum sarinya susu, sampai beliau kenyang.
Setelah beliau kenyang meminum susu lembu itu, seraya berbalik, beliau mengeluarkan
emas, saat itu diminta Ida Mpu Bekung agar mengambil emas itu.
Singkat ceritera, setelah beliau mengambil emas itu yang kemudian dibungkus sebesar kelapa
besarnya, lalu beliau memohon diri kepada Ida Sanghyang Basukih Tidak diceriterakan
perjalanan Ida Mpu Bekung, akhirnya tiba jugalah beliau di Griya Daha seraya membawa
emas. Diketahui emas itu oleh putranya. Ida Bang Manik Angkeran yang gencar bertanya,
meminta kepada ayahandanya agar diberi tahu di mana memperoleh emas itu
Ida Mpu Bekung sangat merahasiakan perihal kepergian beliau mendapat emas itu. Putra
beliau tetap saja gencar mencari tahu. Lalu Ida Mpu berkata kepada putranya. “Aduh
ananda, jangan hendaknya ananda gencar bertanya seperti itu akan perihal ayah mendapat
emas ini. Kalau ada keinginan ananda untuk mengambil, Ayahanda berikan”. Walaupun
demikian kasih sayang beliau kepada putranya, tetap saja Sang Bang memohon kepada
ayahandanya untuk diberi tahu di mana memperoleh emas itu Karena tidak sampai hati dan
rasa kasih sayang yang amat sangat, lalu Ida Mpu memberitahukan perihal beliau
mendapatkan harta itu.
Karena sekarang sudah memiliki emas, maka pergilah Ida Bang Manik Angkeran bermain
judi. Mungkin memang sudah menjadi kehendak Yang Maha Kuasa, sehari-harinya beliau
selalu kalah berjudi. Akhirnya tidak sampai satu bulan habislah sudah emas yang diberikan
ayahandanya dijual, dipakai modal di tempat perjudian.
Karena keadaannya demikian, lalu beliau berpikir keras, dan kemudian Ingat beliau pada
perjalanan ayahandanya mendapatkan emas itu, yang merupakan anugerah dari Bhatara di
Tohlangkir. Segera beliau pulang, tetapi secara sembunyi – sembunyi agar tidak diketahui
ayahandanya, beliau bertolak menuju Tohlangkir seraya membawa susu lembu, serta genta
milik ayahandanya, Ki Brahmara.
Tidak diceriterakan perjalanannya, sampailah beliau di Tohlangkir, di depan gua. Lalu beliau
duduk mengheningkan cipta, memuja Dewa, seraya membunyikan genta.
Rupanya pemujaan beliau yang khusuk, serta diiringi dengan bunyi genta yang Utama itu,
membuat geger, keluar Bhatara Naga Basukih dari gua itu seraya berkata “Ah siapa anda ini
datang, segera katakan !”.
Segera Ida Bang Manik Angkeran menyembah: “Singgih paduka Sanghyang, hamba
bernama Sang Bang Manik Angkeran. Hamba mengikuti jalan Ayahanda hamba,
menghaturkan sarinya susu lembu ke hadapan paduka Sanghyang. “Demikian hatur beliau.
Karena demikian, sangat sukacitalah perasaan Ida Bhatara Basukih. Lalu diminumlah susu
itu, setelah berganti rupa menjadi ular naga besar berwibawa, seraya meminum susu itu.
Seusai meminum susu itu, bersabdalah beliau kepada Ida Bang Manik Angkeran: “lh, Sang
Bang, sekarang apa yang kamu inginkan, apapun yang ananda minta akan kuberikan .”
Berkatalah Ida Bang Manik Angkeran: “Singgih paduka Bhatara, hamba bermaksud untuk
memohon modal, nista sekali hamba berjudi, selalu kalah setiap hari “.
Saat itu Ida Bhatara Basukih mengambil emas, bagaikan sebutir kelapa besarnya. diberikan
kepada Ida Bang Manik Angkeran, seraya bersabda: “Ambillah emas ini, segera ananda
pulang, poma, poma”. Lalu diambil emas itu, disertai sembah bakti sekaligus memohon
pamit ke hadapan Ida Bhatara Nagaraja.
Singkat ceritera. tibalah Ida Bang Manik Angkeran kembali di rumah di Griya Daha,
menyimpan genta saja, lalu beliau pergi lagi untuk bermain judi. Atas kehendak Hyang
Widhi, tidak sampai satu bulan, habis juga modalnya, itu sebabnya kembali beliau
mengelana, berhutang di perjudian tidak dapat, meminjam tidak diberi. Karena itu, lalu
beliau mengambil lagi genta milik ayahandanya, seraya mencari sarinya Susu lembu, dan
menyengkelit pedang yang bernama Ki Gepang, lalu segera menuju Tohlangkir.
Setibanya beliau di Tohlangkir, lalu beliau duduk seperti yang dilakukan sebelumnya,
mengheningkan cipta, memuja Dewa, serta membunyikan gentanya. Karena genta itu betul-
betul genta utama, gegerlah Ida Sanghyang Basukih ke luar guanya seraya bersabda: “Ah
Sang Bang Manik Angkeran kiranya yang datang. Datang lagi ananda membawa susu. Apa
lagi permintaanmu, katakan, semaumu akan kuberikan”.
Karena kewibawaan Ida Bhatara Basukih demikian mempesona dan menggetarkan perasaan,
menjadi tak enak perasaan Ida Sang Bang, lalu mengatakan tidak memohon apa-apa. Karena
demikian kata Ida Sang Bang, lalu Ida Bhatara berganti rupa kembali menjadi ular naga yang
besar, seraya meminum susu lembu tersebut Setelah menyantap susu lembu itu, Ida Bhatara
kembali ke gua . Karena beliau berbadan panjang, ketika bagian kepala beliau sudah tiba di
tempat peraduan, maka bagian ekor beliau masih berada di luar gua. Dilihat oleh Ida Bang
Manik Angkeran ekor Ida Bhatara menyala karena di tempat itu terdapat intan besar bagai
ratna mutu manikam beralaskan emas dan mirah yang menyala gemerlapan.
Ketika itulah muncul rasa angkara loba Ida Bang Manik Angkeran, disusupi oleh niat tamak
untuk memiliki permata itu. Lalu beliau menghunus pedang Ki Gepang yang dibawanya
segera memenggal ekor Ida Sanghyang Nagaraja, sehingga terputus mata intan yang ada di
bagian ekor yang segera diambil dan dilarikan oleh Ida Manik Angkeran.
Karena demikian tingkah Sang Bang Manik Angkeran, tak terkira murka Ida Bhatara
Nagaraja, sebab merasa ekor beliau terluka, lalu beliau kembali bergerak ke luar gua. Dilihat
oleh beliau busana beliau dilarikan oleh Ida Bang Manik Angkeran
Segera beliau menyemburkan api, yang mengikuti arah perjalanan Ida Bang Manik
Angkeran yang kemudian terbakar habis menjadi abu. Tempat itu belakangan bernama
Cemara Geseng dan menjadi lokasi Pura Manik Mas Besakih. Sementara itu permata milik
Ida Bang Manik Angkeran ditempatkan sebagai pusaka junjungan di Pura Dalem Lagaan,
Bebalang, Bangli.
Diceriterakan Ida Mpu Bekung gundah perasaan beliau, karena putranya tidak pernah
pulang ke rumah. Desa-desa diselusuri mencari putranya, namun tiada juga ditemukan.
Segera beliau mengheningkan cipta. Karena kesaktian beliau, terlihat oleh beliau putranya
sudah menjadi abu. Segera beliau pergi menuju Bali, Besakih yang ditujunya, berkehendak
mengikuti perjalanan putranya. Tidak diceriterakan di jalan tibalah beliau di Besakih. Di
sana beliau melihat onggokan abu, sementara buah genta berada di sebelah abu itu. Segera
diketahui dengan jelas, bahwa genta itu adalah milik beliau yang bernama Ki Brahmara. Jelas
sudah abu itu merupakan jasad putranya. Di sana beliau kemudian menumpahkan rasa
duka-citanya, seraya berpikir-pikir, jelas meninggalnya Ida Bang Manik Angkeran
disebabkan perbuatannya yang tak terpuji, disembur api oleh Ida Sanghyang Nagaraja.
Kemudian diambilnya genta Ki Brahmara yang sakti itu.
Karena sudah jelas diketahui, maka beliau kemudian melanjutkan perjalanan berkehendak
untuk menghadap Ida Sanghyang Basukih. Setibanya di depan gua, seperti sebelumnya,
beliau kemudian duduk melakukan pemujaan utama memohon ke hadapan Ida Sanghyang
Basukih.
Lama sudah beliau melakukan pemujaan. Lama beliau menunggu, tidak juga keluar Ida
Sanghyang Basukih, disebabkan demikian besar amarahnya, ingat diperdaya oleh suara
genta.
ltu sebabnya beliau Mpu Bekung melanjutkan lagi pujastutinya dengan mengujarkan Asta
Puja, Basukih Stawa dan Utpeti, Stiti Mantra diiringi dengan suara genta beliau. Karenanya,
barulah Ida Bhatara keluar dan dilihatnya Ida Mpu ada di sana yang kemudian merangkul,
seraya menghaturkan sembah panganjali agar Ida Bhatara memberikan anugrah dan berkata:
“Om paduka Bhatara, ampunilah anak hamba. Tahu betul hamba akan perbuatan anakku
yang demikian tak berbudi dan tak terpuji. Bila mana berkenan, sudilah Bhatara
menceriterakan perbuatan anak hamba itu . Lama Ida Bhatara berdiam diri. Mukanya
cemberut, menunjukkan kekesalan perasaannya yang tak terhingga. Namun, karena Ida Sang
Mpu sudah memohon maaf dengan tulus dan suci, maka Ida Bhatara berkata perlahan.
Menceriterakan segala perbuatan yang dilakukan Ida Sang Bang Manik Angkeran yang
mengatakan diutus oleh Sang Mpu untuk menghaturkan susu lembu, sampai akhirnya
dihanguskan menjadi abu oleh beliau.
Mana kala Ida Mpu mendengar ceritera Ida Bhatara, meleleh air mata Ida Sang Mpu
Bekung, dan sesudah Ida Bhatara selesai bersabda, beliau kemudian kembali menghaturkan
sembah seraya berkata: “Singgih pukulun paduka Bhatara, demikian memang dosa anakku
itu, namun rupanya dia sudah menjalani kematian, habis sudah dosanya. Inggih, hamba
sekarang memohon anugerah pukulun Bhatara, sudilah kiranya paduka Bhatara
menghidupkan kembali Manik Angkeran, karena dialah anak hamba satu-satunya, sebagai
pewaris keturunan yang akan melanjutkan keberadaan hamba kelak. Bila mana dia nanti
hidup kembali, hamba akan menyerahkan dirinya kepada paduka Bhatara, agar menghamba
di sini sampai kelak kemudian hari”.
Mendengar hatur Ida Sang Mpu Bekung sedemikian itu, merasa sedikit malu Ida Bhatara
seraya bersabda: “Ah, Sang Mpu, bila demikian permintaanmu, aku dengan suka rela
menghidupkan anakmu, namun agar sudi kiranya Sang Mpu menyambung kembali
ekorku”.
Lalu menyembah Mpu Bekung: “Singgih paduka Sanghyang, bila demikian keinginan
paduka hamba bersedia untuk menyambung kembali ekor paduka Bhatara: Namun,
sebelumnya, maafkanlah hamba berani berhatur sembah bila mana paduka Bhatara
berkenan, permata intan yang sebelumnya berada di ekor paduka, sebaiknya ditempatkan
saja di bagian mahkota paduka Bhatara, karena akan nampak sangat maha utama, dan pula
mereka yang jahat tidak akan tergoda untuk ingin memilikinya Dan juga bila mana masih di
bagian ekor, di samping terlihat nista, juga membuat paduka Bhatara tidak bisa terbang
karena keberatan di bagian ekor”.
Demikian sukacita perasaan Ida Sanghyang Nagaraja tatkala mendengar hatur Ida Mpu
Bekung. Setelah usai bertemu wirasa, lalu Sang Mpu melaksanakan yoga samadhi
menghaturkan puja mantra, menyatukan batin beliau memuja Ida Bhagawan Wiswakarma
sebagai Dewanya sangging dan undagi (pekerja khusus bangunan tradisional) di Surga.
Seusai sempurna pujastuti serta permohonan beliau, segera beliau membuat gelung mahkota,
dengan hiasan candi kurung, garuda mungkur, dengan anting anting, bergundala dan
memakai sekar taji. Demikian indahnya memang kalau dilihat
Singkat ceritera, selesai sudah gelung agung itu, kemudian dipakai oleh Ida Bhatara.
Memang, demikian menakjubkan. Nampak semakin mempesona prabawa Ida Bhatara, dan
juga beliau sekarang bisa terbang. Demikian sukacita hati Ida Bhatara Nagaraja
Karena itu, segera pula Ida Bhatara menghidupkan jasad Sang Bang Manik Angkeran,
didahului dengan pujastuti weda mantra. Perlahan, Ida Sang Bang Manik Angkeran bangun,
seperti baru habis tidur layaknya, hidup seperti semula, dan ketika sadar, beliau cepat lari.
Tempat itu kemudian bernama Pura Bangun Sakti.
Segera Ida Sang Bang diikuti oleh ayahandanya, kemudian dipegang dan diajak untuk
menghadap Ida Bhatara Hyang Basukih. Sesuai perjanjian, maka Ida Sang Bang Manik
Angkeran dihaturkan kepada Ida Bhatara untuk mengabdi di Basukih sampai kelak di
kemudian hari.

Demikian suka citanya beliau berdua, karena semuanya sudah berhasil, disebabkan kesaktian
beliau masing-masing. Ida Sang Nagaraja sudah menghidupkan kembali Ida Sang Bang
Manik Angkeran. Juga Ida Mpu Bekung demikian saktinya bisa menyambung kembali ekor
Ida Bhatara Nagaraja. Ida Mpu Bekung kemudian menghaturkan sembah terimakasih
kepada Ida Sanghyang Basukih. Ida Sanghyang Basukih kemudian bersabda: “Duh, Mpu
Bekung, memang demikian saktinya anda ini. Pantas anda bergelar Siddhimantra. demikian
sakti dan makbulnya japa – mantra anda. Sejak sekarang, tidak lagi Mpu Bekung nama anda,
namun Danghyang Siddhimantra nama anda sang pandita. Silakan, pulanglah sahabat
karibku, semoga Dirgahayu, panjang usia anda !” lalu Ida Sanghyang Nagaraja terbang
menuju Surga Loka. Sejak saat itu Ida Mpu Bekung bergelar Danghyang Siddhimantra.
Sebelum Ida Danghyang Siddhimantra kembali ke Griya Daha, tidak lupa beliau
memberikan petuah kepada putranya Ida Sang Bang Manik Angkeran: ” Uduh mas juwita
permata hati ayah, engkau anakku Manik Angkeran. Ananda akan ayah tinggal sekarang ini.
Sebab Ayahanda akan kembali ke Jawa. l Dewa akan ayahanda haturkan kepada Ida
Sanghyang Basukih, sesuai dengan janji ayah kepada Ida Bhatara. Mungkin ananda belum
jelas tahu perihal keberadaan ananda sendiri yang sebelumnya dihanguskan oleh Ida Bhatara
sampai habis menjadi abu, disebabkan karena marah beliau tak terhingga, perilaku ananda
sungguh tak terpuji, memenggal ekor Ida Bhatara. Lalu ayahandamu ini memohon kepada
Ida Bhatara, agar beliau dengan senang hati menghidupkan kembali ananda, dengan janji,
kalau ananda bisa hidup kembali, ananda akan ayah haturkan kepada Ida Bhatara untuk
mengabdi di sini di Besakih. Selain itu, kalau ananda kembali ke Jawa, jelas perilaku ananda
akan kembali seperti yang sudah-sudah, sebab lingkungan ananda di sana sudah demikian
rupa. Diamlah dan tinggal ananda di sini, ayahanda akan kembali ke Jawa. Jangan ananda
salah terima dan salah paham, sebab sebenarnya, perihal perasaan ayahanda dan kasih sayang
ayahanda kepada ananda, tidak pernah kurang sejak dahulu sampai kapanpun. Ada petuah
ayahanda ini yang sangat Penting, agar diteruskan dharma bakti ananda ke hadapan Ida
Bhatara di sini di Tohlangkir, Besakih. Jangan sampai menurun, sebab kalau demikian,
menjadi ingkar ayahanda dengan janji ayahanda, sangat nista disebut orang. Kemudian ada
lagi nasehat ayahanda, sebab ananda sudah pernah pralina atau wafat menjadi abu kemudian
disucikan menjadi hidup kembali, hidup untuk keduakalinya, berdwijati namanya, sekarang
ananda berwenang menjadi pendeta, agar ananda senantiasa menyelenggarakan, mengatur
dan memimpin penyelenggaraan segenap upakara dan upacara di sini di Besakih. Juga agar
ananda mengatur semua masyarakat umat di seluruh Bali, agar semakin meningkat bhakti
dan sradha imannya, kepada Ida Bhatara serta kepada sthana Ida Bhatara semuanya”.
Ida Sang Bang Manik Angkeran mengiakan semua yang disampaikan oleh ayahandanya. Di
samping petuah tersebut, Ida Sang Bang juga diberikan pengetahuan suci yang memberikan
wewenang Ida Sang Bang untuk mengucapkan weda mantra, menyelesaikan upacara, di
samping diberikan pengetahuan kerohanian daya kebathinan yang tinggi.
Seusai Ida Sang Bang Manik Angkeran mendapat pengetahuan suci dan kerohanian, beliau
ditinggalkan oleh ayahandanya yang kemudian melakukan perjalanan pulang kembali ke
Jawa.
Tidak diceriterakan perjalanan beliau, tibalah beliau di tanah genting – tempat perbatasan
antara Jawa dan Bali. Di sana beliau termenung -menung. teringat beliau akan kelakuan
putranya yang tak senonoh. ltu sebabnya timbul kekhawatiran dalam perasaan beliau.
seandainya Ida Sang Bang Manik Angkeran kembali lagi ke Jawa, sehingga beliau
berkeinginan mengupayakan bagai mana caranya agar putranya tidak bisa lagi kembali, sebab
janji beliau sudah demikian pasti. ltu sebabnya kawasan itu akan diubah agar menjadi laut.
Di sana kemudian beliau menggelar yoga semadinya. Menyatukan batinnya, memuja
Bhatara di pegunungan agar berkenan dan tidak beliau menjadi kualat. Sudah bersatu
pikiran beliau dan juga sudah mendapatkan ijin anugrah, lalu tanah genting itu digores
dengan tongkat beliau. Bergetar dengan dahsyat kawasan Bali dan Jawa, lindu dan gempa
terjadi, kilat dan halilintar bertubi – tubi ! Terpisah dan putuslah kawasan Bali dengan Jawa !
Laut memisahkan keduanya. Lalu laut itu dinamakan dengan Segara Rupek. Tidak terhingga
sukacita Dang Hyang Siddhimantra. karena yakin putranya tidak akan bisa kembali lagi ke
Jawa. Lalu beliau kembali pulang ke Griya Daha di Jawa.
Ida Bang Manik Angkeran Berjumpa Ki Dukuh Sakti
Belatung
Kembali diceriterakan keberadaan Ida Bang Manik Angkeran di Besakih. Beliau membuat
pasraman di sebelah Utara gua, sekitar 300 depa jaraknya dari Gua itu. pekerjaan beliau
sehari-hari melaksanakan tapa brata yoga samadhi, serta menjaga kebersihan dan kesucian
kawasan Pura Besakih. Tak sekalipun beliau lalai. Perilaku beliau berbeda benar jika
dibandingkan dengan sebelum beliau wafat dibakar oleh Ida Bhatara Nagaraja. Beliau
melaksanakan Kadharmaan, mengikuti ajaran dan perilaku seorang pendeta pura yang suci.
Setiap hari beliau menggelar Surya Sewana, memuja Sanghyang Parama Wisesa.
Suatu ketika tatkala hari sukla paksa pananggalan menjelang purnama, beliau bermaksud
untuk membersihkan diri dengan mandi di Toya Sah, Besakih. Setelah membersihkan diri,
berkeinginan beliau berjalan-jalan meninjau kawasan Besakih. Lalu terlihat oleh beliau
seorang Iaki-laki tua sedang bekerja di ladang, membersihkan padi gaga, membersihkan
rumput dan menyiangi. Orang tua itu bernama Ki Dukuh Belatung yang demikian saktinya,
namun tindak-tanduknya bagaikan anak kecil senang dipuji serta senang pamer. Baru dilihat
seseorang datang ke tempat beliau dan menyaksikan beliau bekerja, keluarlah keisengannya
untuk pamer, sengaja berhenti bekerja kemudian menaruh alat siangnya dan melompat
duduk di atas alat itu seraya mengambil sirih dan melumatkan sirih itu di atas alat siang tadi.
Pikir Ki Dukuh ingin supaya yang baru datang menjadi kagum. Namun Sang Bang Manik
Angkeran malahan menjadi sangat jengkel melihat aksi pamer Ki Dukuh, karena jelas
maksudnya untuk mencoba diri beliau. Lalu, dihampirinya Ki Dukuh seraya berkata: “lh
Bapak, kalau begini cara Bapak bekerja, sepertinya bermain-main, sebanyak apa yang bisa
Bapak hasilkan?”.
Lalu berkata Ki Dukuh sedikit gugup: “Siapa pula anda yang bertanya ? Kok rasanya Bapak
tidak jelas tahu?”.
Berkata Ida Bang Manik Angkeran: “Ah saya ini Sang Bang Manik Angkeran, putra beliau
Mpu Bekung dari tanah Jawa. Namun saya ini sekarang menghamba kepada Ida Bhatara di
Besakih, menjadi tukang sapu”.
Berkata lagi Ki Dukuh: “Tidak mengerti saya, kalau demikian halnya. Sebab janggal
keberadaan sang brahmana seperti itu. Baru sekarang saya mendengar orang bekung (tak
punya anak) memiliki putera. Dan lagi ada brahmana menjadi tukang sapu, kalau tidak anda
ini brahmana hina”.
Sedikit marah Sang Bang berkata: “lh Bapak, jangan berbicara sembarangan! Ayah saya
memang bekung, namun karena kesaktian beliau, berhasil beliau mengadakan putera. Saya
ini memang benar putra seorang Mpu, bukan brahmana hina.
Serta saya berhak diperintah oleh Ida Bhatara, walaupun pekerjaan yang diperintahkan itu
menyapu, itu juga pekerjaan utama, kalau sudah Ida Bhatara yang memerintahkan. Sekarang
saya balik bertanya. Kakek ini siapa, serta dari golongan apa ?”
Ki Dukuh kemudian berkata: “Saya ini bernama Ki Dukuh Belatung, sebagai penua di desa
Bukcabe, namun saya membuat tempat tinggal di sini”.
Berkata lagi Sang Bang, masih perasaannya jengkel: “lh Bapak Dukuh, saya bertanya lagi Itu
ada sampah bertimbun akan Bapak bagaimanakan ? Tidak akan Bapak bersihkan ? ”
“Akan saya bersihkan !”.
“Bagaimana cara Bapak membersihkan ?”
“Akan saya bakar !”
“Apa yang akan Bapak pakai membakar ?”
“Wah, ini benar-benar brahmana aneh”. Ki Dukuh menjawab agak marah, apa lagi dipakai
membakar, kalau bukan api. Lalu kalau Ida Bagus apa yang dipakai membakar ?”.
“Wah” demikian Sang Bang menjawab seperti mencibir, “kalau Bapak Dukuh masih
membakar sampah dengan memakai prakpak daun kelapa kering jelas tidak benar Bapak
Dukuh tahu dengan falsafah Tri Agni, yang berada di dalam diri sebenarnya. Kalau saya,
melalui air kencing saya saja sampah ini akan terbakar tidak bersisa”
Tatkala didengarnya kata Ida Sang Bang demikian itu, menjadi terhenyak Dukuh, berdiam
diri, seraya lama termenung, kemudian menghaturkan sembah “Singgih, Ratu Sang Bang,
kalau benar seperti perkataan l Ratu, bisa membakar sampah ini dengan air kencing l Ratu,
hamba akan menghaturkan diri, serta semua milik hamba beserta rakyat, serta pula anak
hamba akan hamba serahkan semuanya kepada Cokor I Ratu”
Usai Sang Bang mendengar hatur Ki Dukuh, menjadi pulih kembali perasaan beliau. Lalu
beliau berkata perlahan: “Nah, kalau benar seperti perkataan Bapak saya akan
memperlihatkan bukti. Namun agar semuanya sanggup datang dan hadir serta disaksikan
oleh Ida Sanghyang Triyodasa Saksi”.
“Jangan sekali-kali l Ratu ragu. Memang dari lubuk hati hamba yang ikhlas tidak akan
ingkar dengan janji”. Demikian hatur Ki Dukuh.
“Nah, kalau begitu, ke sana Bapak pulang, beritahu sanak keluarga serta rakyat Bapak agar
datang manakala saya memberikan bukti di hadapan Bapak”. Demikian perjanjian Ida Sang
Bang Manik Angkeran.
Setelah selesai janji itu, Ki Dukuh lalu memberitahukan kepada anak, isteri serta
keluarganya, perihal janjinya kepada Ida Bang Manik Angkeran, serta imbalan yang
dimasukkan ke dalam janji itu sebagai taruhan. Yang mendengar semuanya sama-sama
paham di dalam hatinya menjadi taruhan.
Tersebutlah pada hari yang telah disepakati, pagi – pagi hari Ida Sang Bang sudah
membersihkan diri dengan mandi di Tirtha Mas, serta kemudian melakukan yoga samadhi
memuja Sanghyang Agni agar memberikan anugrah. Setelah melakukan yoga dan samadhi,
lalu beliau berjalan menuju tempat tinggal Ki Dukuh.
Setelah dekat dengan tempat Ki Dukuh, nampaknya semuanya lengkap hadir, Ki Dukuh
dengan isterinya, keduanya memakai pakaian putih-putih, ditemani dengan anak dan
kerabatnya, hanya tinggal menunggu kedatangan Ida Sang Bang. Setelah tepat benar
matahari di atas kepala, lalu beliau menuju tempat sampah yang bertimbun, di sana beliau
mengheningkan cipta-mamusti, menyatukan pikirannya, menegakkan keteguhan batin
Iaksana Gunung Mahameru. Tidak berapa lama, matang sudah yoga beliau, seraya
mengeluarkan air kencing di sampah itu. Dan sekejap air kencing itu menjadi api yang
menyala-nyala, berkobar. Terbakar semua sampah kebun di tempat itu, hampir-hampir
terbakar seluruh hutan di sana.
Keadaan itu dilihat oleh Ki Dukuh serta semua iringannya, sangat kagum mereka pada
kesaktian Ida Sang Bang. Ki Dukuh merasa kalah, namun sekaligus merasa untung, karena
merasa mendapatkan jalan baik untuk pulang ke Sorga Loka. Tatkala api itu berkobar. saat
itu pula Ida Sang Bang Manik Angkeran membelokkan ujung api itu ke arah timur laut.
Lalu beliau berkata kepada Ki Dukuh: “Bapak Dukuh, saya memberi bekal Bapak dengan
ganten. Turuti asap itu ke arah timur laut”
Saat itu Ki Dukuh menemukan jalan baik seraya melihat ada Meru bertingkat 11 (sebelas).
Ki Dukuh menuju api itu serta mengheningkan cipta dengan sikap angeranasika
mengheningkan cipta dengan melihat hidung, lalu beliau melompat ke tengah-tengah api
yang sedang memuncak kobarannya itu. Ki Dukuh naik moksa seiring dengan asap yang
mengepul tinggi itu serta kemudian tidak nampak lagi. Keadaan itu diikuti oleh isteri Ki
Dukuh yang memakai kerudung dan berkain putih, kemudian mamusti, selanjutnya
melompat juga ke api, sebagai tanda setia bhakti kepada suami serta berkeinginan juga
menemui jalan terbaik menuju Sorga. Beliau berdua pulang ke Nirwana, melalui Jalan ke
Sorga Loka yang utama, serta Juga berdasarkan sasupatan – penyucian oleh Ida Bang Manik
Angkeran, yang telah menjadi pendeta yang bijak. Sejak saat itu Ki Dukuh Sakti dikenal
dengan gelar Dukuh Lepas atau Dukuh Sorga. Lama kelamaan tempat Ida Sang Bang Manik
Angkeran bersengketa dengan Ki Dukuh Sakti itu dinamai Gumawang,
Sekarang diceriterakan yang masih hidup. Sesudah Ki Dukuh Sakti meninggal semua milik
Ki Dukuh serta rakyat se kawasan Desa Bukcabe, diserahkan kepada lda Sang Bang,
termasuk putri beliau yang merupakan seorang dara yang bijak, cantik tiada bandingnya,
bernama Ni Luh Warsiki. Kedua beliau itu sama-sama saling mencintai, disebabkan yang
satunya merupakan seorang jejaka yang tampan bersanding dengan seorang dara yang jelita.
Kemudian diselenggarakan Upacara Perkawinan
Setelah upacara selesai, lalu keduanya kembali ke Pasraman di Besakih. Sesampai di
Tegehing Munduk-tempat ketinggian, Ni Luh Warsiki menoleh ke tempat bekas sampah
dibakar, terhenyak beliau, lalu menangis, teringat akan ayah ibunya yang sudah berpulang.
Beliau tidak mau melanjutkan perjalanan sebelum pulih perasaan beliau. Rakyat beliau
kemudian membuatkan tempat beristirahat di sana. Lama kelamaan tempat itu dikenal
dengan nama Munduk Jengis.
Diceriterakan kemudian rakyat semuanya sangat gembira pada perasaan mereka, disebabkan
sekarang mereka memiliki pujaan yang tampan serta sakti, pintar, bijaksana serta dibya
caksu, memiliki kesaktian bisa melihat kejadian tanpa hadir langsung.
Setelah lama beliau berdua bersuami isteri saling mencintai, saling mengasihi maka lahirlah
seorang putra Iaki-laki, rupanya tampan serta memiliki prabawa yang agung dinamai Ida
Wang Bang Banyak Wide.
Ida Bang Manik Angkeran Berjumpa Bidadari
Tidak terasa berapa tahun lamanya beliau bersuami-isteri, tatkala hari Purnama bulan ke
sepuluh, Ida Sang Pendeta keluar dari pasraman, membawa tempat air serta seperangkat alat
untuk mandi. Memang sudah menjadi kebiasaan beliau setiap hari baik atau pada hari
Purnama-Tilem, selalu beliau bepergian ke Tirtha Pingit untuk mandi. Beliau berjalan naik
perlahan sebab merasa senang beliau melihat segala bunga yang tumbuh di tepi jurang, serta
pula di berbagai tempat di daerah Besakih. Banyak jenis bunganya serta beraneka rupa
warnanya. Demikian senang perasaan Ida Sang Pendeta melihat keadaan seperti itu, sampai
beliau menggumam bagaikan berbincang dengan bunga itu semua.
Setelah beliau memasuki hutan, terdengar oleh beliau suara burung semakin ramai saling
bersahutan, Iaksana menyambut kedatangan Sang Pendeta. Beraneka macam memang suara
burung itu. Semua itu menambah gembira hati sang pendeta. Tahu-tahu beliau sudah
berada dekat dengan tempat Tirtha Pingit yang akan dituju.
Tiba-tiba beliau berhenti. Karena terlihat oleh beliau seorang wanita sudah ada lebih dahulu
di tempat air suci itu, kemungkinan juga akan mandi. Beliau Sang Pendeta lalu
memperhatikan wanita itu. Demikian cantiknya serta berwibawa wanita itu. Kemudian
beliau merasa-rasa. Sepertinya beliau sudah pernah bertemu dengan wanita itu, namun tidak
ingat lagi beliau, di mana, siapa gerangan wanita itu. Ingat lagi, kemudian lupa kembali.
Tatkala itu, wanita itu juga diam menunduk, sepertinya acuh.
Setelah agak lama mengingat-ingat, juga tidak bisa beliau mengingat, maka didekatinya
wanita itu, seraya menyampaikan pertanyaan: “Inggih, tuan puteri yang bijak, siapakah
gerangan tuan puteri ini, Kok sendiri di tengah hutan begini. Dari mana tuan puteri, apakah
tuan puteri benar manusia, apa Wong samar orang maya, ataukah Dewa ?”
Menjawab wanita itu: “Inggih Sang Pendeta, yang sangat bijaksana, hamba ini bukanlah
manusia maya, dan juga bukan manusia”.
“Kalau demikian, sebenarnya tuan puteri Bidadari ?”.
“Ya, benar sekali seperti yang Sang Pendeta katakan, hamba memang bidadari dari Sorga”.
“Aduh, sudah hamba sangka, tentu tuan puteri adalah Bidadari, karena kagum benar hamba
melihat kecantikan paras tuan puteri”.
“Inggih, memang demikian Sang Pendeta. Kalau wanita, kecantikannya yang menyebabkan
orang itu kagum. Kalau Iaki-laki jelas kebijaksanaan dan keperwiraannya yang membuat
orang kagum serta bertekuk lutut di kakinya”. Demikian kata Sang Bidadari.
Ketika mendengar perkataan Sang Bidadari sedemikian itu, seperti terkena sindiran Sang
Pendeta. Seraya menyembunyikan rasa gugupnya, lalu beliau berkata: “Apa yang mungkin
tuan puteri cari, datang ke sini di tengah hutan seorang diri ?” Menjawab Sang Bidadari:
“Tidak ada yang hamba cari. Kedatangan hamba ke sini, hanya bersenang-senang”.
Apa yang menyebabkan tuan puteri datang ke sini untuk bersenang-senang. Apakah di Sorga
kurang tempat yang indah untuk bersenang-senang?” “Ya, memang demikian Sang Pendeta.
Di Sorga, memang tidak kurang tempat yang indah. Tetapi sebenarnya sekali, yang
membuat hati ini senang, tidak tempat yang indah saja, namun senang atau sedih, suka atau
duka, hanya tergantung pada hati perasaan kita masing-masing. Kalau seperti hamba,
sekarang ini, hanya tempat ini yang paling indah, yang bisa memberikan kesenangan pada
perasaan hamba. Sebenarnya Sang Pendeta, bagaikan ditarik hati hamba, jadi berkeinginan
hamba untuk datang ke mari, mungkin ada sesuatu hal yang sangat indah di sini”.
Lagi seperti dikenai sindiran, sampai Sang Pendeta menjadi makin gugup, lalu kemudian
beliau berkata lagi: “Memang betul tuan puteri datang dari Sorga, sangat pintar dan bijak
tuan puteri berkata, semakin menjadi kagum hamba kepada tuan puteri”.
“Janganlah berkata demikian Ratu Sang Pendeta. Terlalu banyak l Ratu memuji diri hamba.
Sebenarnya sekali, hamba masih terlalu muda”. Demikian Sang Bidadari segera menjawab.
Setelah lama berbincang-bincang serta keduanya merasa di hati masing -masing sudah akrab
serta bersemi lagi rasa cinta, lalu beliau Sang Pendeta memaksakan dirinya untuk berkata:
“Duh Dewa Sang Bidadari, perkenankanlah hamba memohon maaf, kalau-kalau perkataan
hamba tidak berkenan di hati, karena tidak bisa sama sekali hamba akan menghentikan
perasaan hamba yang mungkin bisa dikatakan kurang baik, namun bisa juga disebut baik
sekali”.
Lalu menjawab Sang Bidadari: “Silakan Sang Pendeta, apa yang akan tuan sampaikan.
Hamba bersedia untuk mendengarnya. Jangan lagi Sang Pendeta merasa ragu dan khawatir”.
Berkata Sang Pendeta: “Duh, Dewa, terlebih dahulu hamba menghaturkan terimakasih yang
sebesar-besarnya atas anugerah Tuan Puteri. Pendek kata hamba ingin mengatakan, jangan
sekali Tuan Puteri marah, mudah-mudahan Tuan Putri berkenan. Ya, begini …. diri hamba
akan hamba serahkan ke hadapan Tuan Putri Namun karena hamba belum bisa ikut ke
Sorga Loka mengikuti Tuan Puteri, kalau berkenan, Tuan Puteri akan hamba ajak di sini di
dunia, di kawasan Besakih ini, menghamba dan mengabdi kepada Ida Bhatara di sini”.
Menjawab Sang Bidadari: “Ya kanda, sebelum hamba menjawab keinginan kanda tersebut,
berikan saya menceriterakan terlebih dahulu perihal kita berdua kala berada di Kendran.
Sebenarnya, dahulu, sebelum kanda diutus untuk turun ke dunia ini, atas permohonan Ida
Danghyang Siddhimantra, dinda sudah memilih hubungan-bertunangan dengan kanda.
Namun setelah kanda turun ke Marcapada ini dinda masih sendirian berada di Sorga Loka.
Lama dinda menunggu kedatangan kanda, tidak juga ada datang-datang. ltu sebabnya dinda
sekarang turun ke dunia mengikuti jejak kakanda, agar bisa segera bertemu dengan kakanda,
menyatukan tali asih yang sudah bersemi di Sorga Loka. Karena itu, kalau memang benar
ada maksud kakanda akan bersatu dengan dinda, dinda tidak lagi berpanjang kata, dinda
bersedia mendampingi kanda, walaupun di sini di dunia, semasih kakanda berada di sini”.
Setelah mendengar perkataan Sang Bidadari demikian itu, merasa gugup dan terhenyak
perasaan Ida Sang Pendeta. Namun di lain pihak merasa gembira perasaan beliau, seraya
berkata: “Duh, permata hati kanda, l Dewa, dindaku, barangkali memang betul sekali apa
yang dinda katakan baru saja, kanda juga merasa-rasa dengan perihal itu. Namun terasa
sangat samar hal itu. Sekali lagi kanda ingin menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya,
karena demikian besar kesetiaan dinda kepada kanda, sampai-sampai dinda mau turun ke
dunia ini, meninggalkan semua keindahan yang ada di Sorgaloka. Ya, kalau demikian, kanda
sanggup, agar kanda bisa bersama dengan dinda sampai kelak di kemudian hari, ke mana
pergi dinda, kanda akan ikut. Namun demikian ada yang kanda ragukan dalam hati kanda,
perihal keadaan dinda akan menetap di dunia ini bersama kanda, apakah tidak akan
membuat ribut di Sorgaloka, ke sana kemari para Dewa mencari dinda. Itu yang sangat
kanda khawatirkan di hati, agar tidak karena kanda yang menyebabkan dinda menemui
kesulitan, apalagi dinda sudah demikian berkenan memberikan anugerah kepada kanda”.
Menjawab Sang Bidadari dengan senyum manis: “Ya kanda, memang sepantasnya kanda
memikirkan keadaan dinda. Namun jangan kanda merasa khawatir. Sebab dinda sudah
memohon pamit kepada Ida Bhatara serta keluarga dinda semuanya di Sorga, serta dinda
sudah mendapatkan ijin dari Ida Bhatara. Memang benar dinda sedikit bersikeras memohon
diri kepada Ida Bhatara, karena janji Ida Bhatara dahulu, konon kanda hanya sebentar saja
diutus turun ke sini ke dunia.
Namun, sesudah kanda selesai diruwat Ida Sang Nagaraja, seyogyanya kanda sudah kembali
pulang ke Sorga. Memang kanda sudah dapat pulang sekejap, namun karena keras
permohonan Ida Sang Nagaraja, yang sudah berjanji kepada Ida Danghyang Siddhimantra,
ayah kakanda, lagi pula memang kebetulan ada lain pekerjaan yang harus kanda selesaikan di
sini, jadi hambalah yang dikalahkan. Kanda dikembalikan lagi ke dunia. Karena dinda tidak
mau ditinggalkan oleh kanda sedemikian lama, jadi dinda menghadap Ida Bhatara,
memohon agar dinda diperkenankan turun ke dunia ini, mengikuti perjalanan kanda.
Mungkin permohonan dinda dianggap pantas, itu sebabnya dinda diberi ijin untuk mohon
pamit serta diberikan wara nugraha untuk bisa turun seperti ini ke dunia, tidak lagi
menjalani hal yang sudah lazim, yakni menjelma sejak bayi seperti kelahiran kanda dahulu.
Sebab bila demikian perihalnya, jelas tidak bisa dinda bertemu dengan palungguh kanda,
seperti sekarang”.
Memang demikian kagumnya beliau Sang Pendeta pada kadibyacaksuana wawasan Sang
Bidadari, kemudian beliau bertanya kembali: “Jadi, kalau demikian halnya, semua perbuatan
Kanda di dunia ini sudah dinda ketahui ?”
“Ya, semua dinda ketahui”.
Baru demikian Sang Bidadari berkata, menjadi merah muka Ida Pendeta akibat malunya.
Hal itu diketahui oleh Sang Bidadari. Lalu, seraya tersenyum, Sang Bidadari melanjutkan:
“Namun semua itu merupakan titah atau kehendak dari Ida Bhatara di Sorgaloka. Kanda
hanya melaksanakan. Kalau kanda tidak dijadikan anak yang durhaka, tidak bisa kanda akan
nyupat- meruwat Ida Sang Nagaraja, sebab tidak lama kanda memenggal ekor beliau yang
menjadi tempat berkumpulnya angkara. Namun Beliau Sang Nagaraja tidak berhutang
supata kepada kanda, karena beliau sudah pula nyupat-menyucikan diri kanda, beliau
melebur badan jasmani – stula sarira kanda yang banyak berisikan dosa, kemudian diganti
oleh beliau dengan badan jasmani baik seperti sekarang “.
Sang Bidadari berhenti sebentar, kemudian melanjutkan lagi: “Dinda lanjutkan sedikit lagi.
Begini, perihal beliau Ki Dukuh Belatung. Memang beliau sangat sakti matang sekali dalam
hal yoga samadhi. Namun ada kekurangan beliau sedikit. Yaitu beliau sedikit tinggi hati dan
senang pujian. ltu sebabnya beliau bersedia diruwat pada api yang keluar dari air kencing
kanda. Namun sebenarnya, hal itu merupakan kehendak Ida Bhatara, sebab kalau Ki Dukuh
tidak tinggi hati, dan senang pujian, tidak berhasil kanda akan memperlihatkan kesaktian
membakar sampah di hutan dengan memakai air kencing, yang menjadi jalan Ki Dukuh
untuk moksa. Sebab kalau kanda yang langsung bertindak lebih dahulu, jadi kanda akan
dianggap mendahului dan berlaku kurang senonoh. Kesaktian yang kemudian memunculkan
hal yang tidak baik jelas akan hilang keutamaannya”. Demikian kata-kata Sang Bidadari.
Menjadi semakin kagum Sang Pendeta. Merah warna paras muka beliau sudah sirna. Beliau
kemudian berkata dengan manis: “Ah, muda-mudanya mereka yang ada di Sorgaloka, lebih
bijaksana jika dibandingkan dengan yang ada di dunia. Ya, kalau demikian halnya, menjadi
tenang dan hening hati kanda tanpa ganjalan lagi sekarang. Sekarang, kanda temani dinda
menuju Pasraman. Namun jangan sekali disamakan keadaan di sini dengan di Sorga”.
Cepat berkata Sang Bidadari: “Janganlah itu lagi disinggung. Bisa bertemu dengan kanda
seperti ini saja, dinda sudah sangat dan lebih bahagia dibandingkan dengan di Sorgaloka”.
Singkat ceritera, pada akhirnya bersuami-istrilah Ida Sang Pendeta dengan Sang Bidadari,
kemudian mengadakan putera Iaki seorang, tampan, berprabawa cerdas, mengagumkan
sekali walaupun masih bayi, dinamai Ida Wang Bang Tulusdewa.
Semakin lama, kawasan Bukcabe, Besakih, Tegenan serta Batusesa, semakin subur makmur,
tiada kurang makan dan minum. Itu sebabnya semakin bhakti rakyat di sana kepada Sang
Pendeta. Diceriterakan di kawasan Besakih, ada pendamping Ida Sang Pendeta, sebagai
pemuka warga Pasek di sana yang bernama Ki Pasek Wayabiya. Beliau sangat bhakti kepada
Sang Pendeta, Danghyang Bang Manik Angkeran, karena anugerah beliau memberikan
pelajaran tatwa, pengetahuan serta kaparamarthan-kebathinan kepada Ki Pasek. Itu sebabnya
Ki Pasek menghaturkan puterinya yang bernama Ni Luh Murdani, seorang wanita yang
cantik jelita, sebagai tanda pengikat bhakti beliau kepada Ki Pasek sekeluarga sampai kelak di
kemudian hari. Beliau Sang Pendeta tidak menolak keinginan Ki Pasek Wayabiya.
Dengan demikian sudah tiga orang Sang Pendeta memiliki isteri, semuanya menjadi wikuni
- pendeta wanita yang sangat fasih dengan weda mantra serta pula melaksanakan tapa brata
yoga samadhi. Dari isterinya – Ni Luh Murdani, lahir seorang putera Iaki-laki, yang juga
berprabawa agung, tampan, dinamai Ida Wang Bang Wayabiya atau Ida Wang Bang
Kajakauh.
Bagaikan Brahma, Wisnu, Iswara rupa putra beliau bertiga: Ida Bang Banyak Wide, Ida
Bang Tulusdewa miwah Ida Bang Wayabiya. Singkat ceritera, semua putranya itu meningkat
dewasa. Karena memang putera orang yang bijak, maka ketiga putranya itu sangat setia dan
akrab bersaudara, serta sangat berbakti kepada ayah bundanya. Semuanya pandai, karena
segala yang dikatakan oleh ayah-bundanya berisikan Kadharman serta Kawicaksanaan. Isi
dari Sanghyang Kamahayanikan, Sanghyang Sarasamuscaya dan Manawa Dharmasastra,
sudah ditekuni dan dilaksanakan. Serta tidak ingkar kepada isi dari Tri Ratna dan Asta
Marga Utama. Serta oleh Sang Pandita, putranya diberikan nasehat mengenai Putra Sasana
dan Tri Guna serta Tri Rna. Pendeknya segala ilmu filsafat yang baik- baik ditekuni oleh
Sang Tiga.
Selain dengan memberikan nasehat kepandaian, kebijaksanaan kepada para putera itu, Sang
Pendeta juga sering melakukan perjalanan ke desa-desa memberikan nasehat dan petuah
keagamaan serta ilmu kebathinan kepada masyarakat banyak ltu sebabnya, kelak di
kemudian hari beliau dibuatkan sthana-pelinggih di pura-pura sebagai bukti sujud bhakti
masyarakat kepada beliau.
Ida Danghyang Bang Manik Angkeran Berpulang ke
Sunyaloka
Patut diketahui perihal kesaktian Sang Bidadari sehari-hari, menanak nasi dengan sebulir
padi. Sehelai bulu ayam, jika dimasak, menjadi ikan ayam. Keadaan demikian itu jelas tidak
boleh dilihat oleh orang lain. Hal itu sudah dipermaklumkan kepada Sang Pendeta, agar
beliau jangan mencoba kesaktian Sang Bidadari, agar kesaktian Sang Bidadari tidak hilang.
Itu sebabnya keberadaan sehari-hari Sang Pendeta dengan isteri dan putranya di Besakih,
tiada kurang suatu apapun.
Setelah berapa tahun lamanya, Ida Danghyang Bang Manik Angkeran melaksanakan
swadharma berkeluarga dengan istri beliau bertiga beserta putranya tiga orang di Besakih,
maka tibalah waktunya perjanjian Sang Bidadari harus kembali ke Sorgaloka. Keluar pikiran
Ida Sang Pendeta mencoba kesaktian sang istri. Beliau mengintip isterinya Sang Bidadari
sedang memasak, manakala isterinya menaruh sebulir padi. Setelah lama nian memasak,
dibukanya kekeb – penutup alat masak- itu oleh Sang Bidadari. Dilihat padinya sebulir itu
masih seperti sediakala. Saat itu, berpikir Sang Bidadari, kemungkinan memang sampai saat
itu Sang Bidadari bersuamikan Sang Pendeta. Kemudian beliau menghadap dan
menghaturkan sembah: “Inggih kakandaku, Sang Pandita, rupanya sampai di sini dinda
mengabdikan diri – bersuamikan kanda. Sudah usai rupanya perjanjian kita. Dinda sekarang,
akan memohon diri ke hadapan palungguh kanda, untuk pulang kembali ke Sorgaloka”.
Sang Pandita kemudian berkata halus: “Nah, kalau begitu Silakan adinda pulang lebih
dahulu, kanda akan mengikuti perjalanan dinda”. Sang Bidadari lalu kembali ke Indraloka.
Sejak saat itu Ida Sang Pendeta Danghyang Bang Manik Angkeran selalu melaksanakan Yoga
Panglepasan untuk pulang ke alam baka. Dan lagi, beliau menyadari akan segera kembali
pulang ke Sunyaloka, lalu beliau memanggil putranya bertiga, memberitahukan bahwa
putranya bertiga memiliki kakek di Jawa, yang bernama Ida Danghyang Siddhimantra.
Bersama isterinya yang dua orang itu, beliau memberikan petuah yang sangat bermakna: ” l
Dewa, Bang Banyak Wide, l Dewa, Bang Tulusdewa, l Dewa Bang Wayabiya, anakku
bertiga yang sangat ayahanda cintai dan kasihi, ayahanda sekarang bersama ibu-ibumu
berdua, akan meninggalkan ananda. Ayahanda akan pulang ke Sorgaloka. Satukan diri
ananda dalam bersaudara. Ala Ayu tunggal ! Duka maupun suka hendaknya tetap satu!
Kemudian juga agar selalu ingat kepada Bhatara Kawitan, serta senantiasa bhakti
menyembah Ida Bhatara semua di sini di Besakih serta Ida Bhatara Basukih. Tidak boleh
ananda lalai serta ingkar dengan petuah ayahandamu ini”. Demikian nasehat Ida Sang
Pendeta, dicamkan betul oleh para putranya bertiga.
Pada hari yang baik, beliau kemudian berpulang ke Nirwana, moksa dengan Adhi Moksa-
moksa yang utama, diiringkan oleh isterinya berdua, karena keduanya memang setia dan
bhakti kepada beliau.
Diceriterakan, beliau-beliau itu sudah menyatu dengan Tuhan. Tinggallah para putranya
bertiga, ditinggal oleh ayah serta bundanya. Namun demikian masyarakat se wilayah desa
Bukcabe, masih tulus bhaktinya, karena ingat kepada petuah Ki Dukuh Sakti Belatung
dahulu. Pada saat itu, putera Ida Bang Manik Angkeran yang nomor empat dari Ni Luh
Canting yakni Sira Agra Manik, belum ada dan belum berdiam di Besakih.
Tidak terhitung berapa tahun ketiga putera itu ditinggal oleh ayah ibunya semua, lalu ada
keinginan Ida Sang Bang Banyak Wide akan berbincang dengan kedua adiknya. Setelah
semuanya duduk, maka berkatalah Ida Bang Banyak Wide “Inggih, adikku berdua, yang
kanda kasihi dan cintai. Teringat kanda dengan petuah Ida l Aji, kata beliau Kakek kita yang
bernama, mohon maaf, Ida Danghyang Siddhimantra, bertempat tinggal di Pulau Jawa,
tepatnya di daerah Daha. Kalau sekiranya dinda berdua menyetujui, marilah kita pergi ke
sana, bersembah sujud menghadap kepada Ida l Kakiyang- kakek kita, agar kita mengetahui
keberadaan beliau, agar jangan seperti ungkapan yang mengatakan , tahu akan nama namun
tidak tahu akibat rupa. Lagi pula kalau Kanda pikir, mungkin sekali Ida l Kakiyang – kakek
kita tidak tahu sama sekali akan keberadaan kanda dinda, karena tidak ada yang
menceriterakan perihal keberadaan ayahanda kita serta kita bertiga”.
Baru didengar perkataan kakaknya demikian, maka menjawablah Ida Sang Bang Tulusdewa
dengan sangat sopan: “Inggih palungguh kanda, mengenai perihal itu, perkenankanlah dinda
menyampaikan pendapat, namun mohon dimaklumi, bila mana ada yang tidak berkenan di
hati kanda. Perihal keinginan kanda , disebabkan niat bhakti kehadapan Ida l Kakiyang,
memang wajar sekali. Dinda sangat berbesar hati. Namun bila mana kanda akan pergi ke
Jawa, untuk menghadap kepada Ida Kakiyang kakek kita, apalagi berkeinginan untuk
bertempat tinggal di sana, mohon maaf dan mohon perkenan kakanda, bahwa dinda tidak
bisa mengikuti kehendak kanda itu. Biarkanlah hamba di sini di Bali, agar ada yang
melanjutkan yadnya dari ayahanda Ida Sang Pendeta, sebagai tukang sapu di sini di Besakih,
seperti menjadi petuah dari ayahanda”.!
Kemudian Ida Bang Wayabiya menghaturkan sembah: “Inggih palungguh kanda Sang Bang
Banyak Wide yang sangat dinda hormati, dinda juga, bukan karena kurang bhakti dinda
kepada Ida l Kakiyang, walaupun belum dinda ketahui. Yang nomor dua, tidak kurang
bhakti serta kasih dinda bersaudara dengan kakanda. Namun kalau berpindah tempat
meninggalkan Bali ini, berat rasanya bagi dinda, karenanya, mohon maaf pula, dinda juga
tidak ikut mendampingi kanda, seperti pula pada yang dikatakan kanda Tulusdewa baru.
Dinda tidak sekali akan menghalangi niat luhur kakanda untuk pergi ke Jawa, menghadap
kepada Ida l Kakiyang. Itu juga sangat pantas. Kalau kakanda berkehendak akan pergi,
silakan kakanda pergi sendiri, agar ada yang memberitakan keberadaan di Bali ke hadapan
Ida l Kakiyang. Biarkan dinda berdua di sini di Bali “.
Baru mendengar hatur adik-adiknya berdua, lama Ida Sang Banyak Wide berdiam, berpikir-
pikir. Karena memang tidak pernah berpisah dan mereka saling mengasihi satu sama lainnya.
Kemudian beliau berkata: “Inggih, kalau demikian pendapat dinda berdua, patut juga, di
Bali agar ada, ke Jawa, menurut kanda, juga agar ada yang memberitahukan perihal keadaan
kita di Bali ini, seperti yang dikatakan dinda Wayabiya baru. ltu sebabnya perkenankan
kanda akan sendirian pergi ke Jawa, untuk menghadap kepada Ida l Kakiyang. Namun ada
petuah kanda kepada dinda berdua. Walaupun kanda tidak lagi berada di sini bersama dinda
berdua, di mana saja mungkin kanda – dinda berdiam, kalaupun kanda – dinda menemui
kebaikan atau keburukan, agar supaya tidak kita lupa bersaudara sampai nanti kepada
keturunan kita di kelak kemudian hari. Ingat betul nasehat suci dari Ayahanda kita: Ala Ayu
Tunggal! Ayu tunggal, Ayu kabeh. Ala tunggal, ala kabeh! Duka dan suka tunggal! Kalau
satu orang mendapatkan kegembiraan, agar semuanya bisa ikut menikmatinya.
Demikian juga kalau salah satu mengalami kedukaan agar semuanya merasakannya. Mudah-
mudahan kita semuanya bisa bertemu kembali. Kalau tidak kanda yang bisa bertemu dengan
dinda, semoga anak cucu kita bisa bertemu serta mengingatkan persaudaraan kita di kelak
kemudian hari”.
Inggih, silakan palungguh kanda pergi, dinda menuruti semua apa yang kanda katakan,
Semoga kanda selamat, serta bisa bertemu dengan Ida l Kakiyang”. Demikian hatur adiknya
berdua.
Pada hari yang baik, Ida Bang Banyak Wide mohon diri kepada saudaranya berdua, seraya
berangkat. Diceriterakan perjalanan Ida Bang Banyak Wide, demikian banyaknya desa,
perumahan serta hutan dilewatinya, lembah dan jurang yang dituruninya, jarang sekali
berjumpa dengan manusia. Banyak sekali kesulitan yang ditemuinya di jalan tak usah
diceriterakan, namun Ida Bang Banyak Wide, walau masih jejaka muda-belia, demikian
teguhnya kepada tekadnya, tidak pernah takut dan khawatir menghadapi kesulitan dan
hambatan di jalan.
Pada siang hari beliau berjalan, di mana beliau merasa lesu, di sana berharap untuk
beristirahat. Kalau hari sudah menjelang malam, beliau bermalam di mana beliau
mendapatkan tempat. Kalau kemalaman di desa, berupaya beliau menumpang di tempat
orang, namun seringkali beliau berada di tengah hutan, dan paksa tidur di pohon-pohon
kayu. Setiap kali beliau berjumpa dengan orang, tidak lupa beliau menanyakan di mana
negeri Daha itu.
Singkat ceritera, sampailah beliau di perbatasan negeri Daha. Terkesan beliau akan keadaan
negeri itu yang demikian ramai dan indah. Berbeda sekali kalau dibandingkan dengan desa
Besakih, yang sedikit bangunannya. Bangunan di sana semua besar-megah serta memakai
tembok yang tinggi dari batu bata. Orang di sana semuanya memakai pakaian yang bagus -
bagus. Jalannya juga lebar, setiap beberapa meter ada lampu yang berderet di sisi jalan.
Setelah tenggelam sang mentari, kala itu nampak oleh beliau ada sebuah bangunan seperti
Jero, bertembok bata dengan memakai pintu gerbang kori agung Di bagian luar dari
bangunan yang serupa jero itu, ada balai-balai kecil: bale panjang layaknya seperti tempat
orang berteduh dan beristirahat. Di sana lalu beliau berteduh dan beristirahat. Demikian
gembiranya beliau, sebab mendapatkan tempat beristirahat yang nyaman.
Tidak lama, karena demikian lesunya, sekejap beliau sudah terlelap. Ternyata itu ternyata
sebuah Griya – tempat seorang pendeta yang bernama Ida Mpu Sedah Di sana, di bagian luar
dari Griya Ida Pandita terdapat sebuah batu ceper yang berukuran besar, sebagai tempat
Pendeta Mpu Sedah duduk-duduk tatkala beliau beranjangsana. Konon, dahulunya, di
tempat batu itu, tak seorangpun berani bermain atau lewat di sana, apalagi untuk
mendudukinya. Walau hanya seekor capungpun, kalau hinggap di tempat itu,. langsung
akan hangus terbakar.
Singkat ceritera, ketika hari itu Ida Pandita keluar untuk berjalan-jalan, tiba-tiba beliau
berhenti sejenak ketika melihat ada seorang jejaka duduk di batu ceper itu. Lalu didekatinya
seraya berkata: ” Uduh kaki, ndi sang kayeng tuan, agia tunggal-tunggal, eman-eman
warnanta masmasku. Mwang siapa puspatanira ? Was duga-duga kawongane sira, dadine sira
Kaki pasti maweruha. Nah, anakku, dari megerangan sebenarnya ananda ini datang sendirian
ke mari. Kagum kakek menyatakan prabawamu . Siapa namamu, serta apa keluarga dan
kelahiran ananda? Ayuh jelaskan agar kakek mengetahuinya !”
Kemudian Ida Sang Bang Banyak Wide berkata, seraya menghaturkan sembah bakti
“Singgih pukulun Sang Pendeta, hamba adalah cucu dari Sang Pendeta Siddhimantra,
ayahanda hamba adalah Sang Pendeta Angkeran. Nama hamba Sang Banyak Wide, maksud
tujuan hamba adalah ingin bertemu dengan kakek Kakiyang hamba di Griya Daha, Ida Sang
Pendeta Siddhimantra itu”.
Baru didengar hatur Ida Sang Banyak Wide demikian, menjadi sangat terharu perasaan Ida
Pandita, seraya berkata: “Aum cucuku tercinta, kalau demikian maksud tujuan cucunda,
ketahuilah bahwa kakek cucunda ini memiliki hubungan saudara dengan kakekmu itu yang
kini sudah tiada. Karena itu sekarang yang paling baik, dengarkan kakekmu ini, jangan
dilanjutkan keinginan cucunda pulang ke Griya kakekmu. Di sini saja cucunda berdiam,
mendampingi kakekmu ini yang sudah tua renta. Cucuku menjadi pewaris keturunanku,
sebab kakekmu ini tidak memiliki keturunan atau anak. Dulu putera kakek ada Iaki-laki
seorang, bernama Sira Bang Guwi. Sudah dibunuh oleh sang raja, dosanya karena
membangkang kepada raja. Sebab itu sekarang putung – tidak berketurunan kakekmu ini,
semoga berkenan cucunda menjadi sentana-keturunan pewarisku, yang akan memelihara
tempat kediaman ini kelak di kemudian hari. Sekarang cucunda yang memerintah di
kawasan ini. Di samping itu ada petuah Kakek, sebab cucunda memakai pegangan Ke-
Budhaan, sementara kakekmu ini melaksanakan Kesiwaan, karena itu sekarang cucunda
janganlah lagi menggelar Kebudhaan, gelaran Siwa yang cucunda jadikan pegangan
“.Demikian wacana Ida Mpu Sedah kepada Ida Bang Banyak Wide yang memahami dan
menyetujui kehendak Ida Pandita, sehingga akhirnya Ida Bang Banyak Wide diresmikan
sebagai putera angkat – kadharma putera.
Sangatlah sukacita perasaan Sang Pendeta. sangat dimanja putranya Ida Bang Banyak Wide.
Singkat ceritera, sekarang telah berdiam Ida Sang Bang Banyak Wide di Griya Daha
mendampingi kakeknya Ida Mpu Sedah.
BABAD ARYA WANG BANG PINATIH
Ida Bang Banyak Wide Menyunting I Gusti Ayu Pinatih
Diceriterakan sekarang, betapa bahagianya hati Ida Mpu Sedah, Ida Wang Bang Banyak
Wide – putra angkatnya disayang banar. Singkat ceritera, sekarang Ida Bang Banyak Wide
sudah berdiam di Geria Daha, di Geriya kakek beliau Ida Mpu Sedah.
Dikisahkan kemudian Ki Arya Buleteng, yang menjadi patih di Kerajaan Daha, mempunyai
seorang putri benama I Gusti Ayu Pinatih. I Gusti Ayu Pinatih, tatkala itu sudah remaja
putri, parasnya cantik nian, bagaikan Dewi Saraswati nampaknya, serta juga bijaksana dan
memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, cocok memang sebagai putri seorang bangsawan,
serta sangat dimanja oleh ayah bundanya dan semua keluarganya. Puri Ki Patih Arya
Buleteng itu tidaklah demikian jauh dari tempat tinggal Geria Ida Mpu Sedah, dan lagi pula
sering Ida Mpu Sedah beranjangsana ke Puri sang Patih. Demikian juga putra sang Mpu, Ida
Bang Banyak Wide, sering berkunjung ke Puri. Dan semakin lama semakin sering sang
teruna remaja berkunjung ke Puri, untuk menghadap kepada sang patih, namun yang paling
utama adalah untuk bertemu dengan I Gusti Ayu Pinatih. Lama-kelamaan semakin bersemi
cinta kasih di antara sang teruna dan sang dara, tidak bisa dipisahkan lagi. Lalu diambillah I
Gusti Ayu Pinatih oleh Ida Sang Bang. Itu sebabnya marah besar Ki Arya Buleteng,
disebabkan putri beliau diambil oleh Ida Sang Bang Banyak Wide. Kemudian datanglah Ki
Arya menghadap sang Mpu, menyampaikan prihalnya beliau memiliki anak hanya sorang.
Disebabkan karena putra sang Mpu juga hanya seorang yakni Ida Sang Bang Banyak Wide,
maka menjadi sangat prihatin perasaan keduanya, dan berkehendak akan memisahkan kedua
teruna-daha itu. Tiba-tiba Ida Sang Bang Banyak Wide menghaturkan sembah di hadapan
Ida Mpu seraya mengatakan bahwa sama sekali beliau tidak mau dipisahkan dengan I Gusti
Ayu Pinatih. Kalau saja dipisahkan, tak urung mereka akan membunuh diri berdua. Itu
sebabnya beliau tak bisa berkata-kata. Kemudian berkata Ki Arya Buleteng, menjelaskan
keinginan beliau : ? Aum sang mahapandita, jikalau begitu kehendak ananda sang Mpu,
kalau menurut saya, kalau saja ananda sang Mpu mau menjadi putraku, sampai di kelak
kemudian hari, saya berikan putri saya kepada ananda Sang Bang?, demikian atur Ki Arya
Buleteng. Belum selesai perbincangan beliau berdua, segera menghaturkan sembah Sang
Bang Banyak Wide : ?Duh, beribu maaf, ayahanda Ki Arya Buleteng serta ayahanda sang
Pendeta, jikalau demikian keinginan mertua nanda, ananda menuruti kehendak mertua
hamba, dan jika nanti hamba memiliki keturunan, agar menjadi Arya.
Anugrah Ida Mpu Sedah
Semakin tak bisa berkata-kata lagi Danghyang Mpu Sedah mendengar atur putranya, namun
sang Pandita menyadari bahwa semuanya itu adalah kehendak Yang Maha Kuasa, lalu
berkatalah beliau ?Ah anakku, juwita hatiku Sang Banyak Wide, nah karena sekarang ananda
berkehendak menjadi pratisentana – putera dari Ki Arya Buleteng, maka dengarkanlah ini,
tanda cinta kasihku kepadamu anakku:
?Sloka: Wredhanam kretanugraham, jagadhitam purohitam, wacanam wara widyanam,
brahmanawangsatitah, Siwatwam, pujatityasam, trikayam pansudham, kayiko, waciko
suklam, manaciko sidha pumam. Puranam tatwam tuhwanam, silakramam, sirarya pinatyam
maho, witing kunam purwa Daham.?
Berkatalah kemudian Ida Sang Pandita: ?Aum, Sang bang, inilah merupakan titah Yang
Maha Kuasa, berupa aturan sidhikarana yang kakek berikan kepadamu, perjalanan sejarah
dan status brahmana yang dahulu, sekarang menjadi Arya Pinatih, ini ada tanda kasihku
padamu berupa keris sebuah, bemama Ki Brahmana Siwapakarana – peralatan pemujaan
pendeta, pustaka weda, itu semua agar dipuja, sebagai pusaka yang berkedudukan bagaikan
kawitan-leluhurmu, sebagai pertambang jati dirimu sebagai Arya Bang Pinatih, yang berasal
dari brahmana dahulu. Ada nasehatku juga, kalau ada keturunan Arya Wang bang, tahu
tentang Filfasat Kedharman, kokoh melakukan tapa yoga brata, memiliki ilmu pengetahuan
yang berguna, pandai akan ilmu kerohanian, serta selalu mengupayakan ketrentraman,
menganut prilaku Brahmana Wangsa, dapat didiksa, menjadi pendeta maharesi. Ingatlah hal
ini.
Serta ada pula anugerahku, kepada mu, jika ada yang tahu tentang siapa yang membawa
pusaka itu di kemudian hari, menyucikan diri sanak saudaramu kelak, dan bila sesudah
meninggal, bilamana sanak saudara yang telah menyucikan diri meninggal, jika melakukan
upacara atiwa-tiwa – palebon, berhak memakai sarana upacara seperti seorang brahmana
lepas, berhak mempergunakan padmasana, serba putih, serta segala sarana upacara sebagai
sang brahmana, pendeta.
Bilamana yang meninggal adalah walaka, bilamana memperoleh kebahagiaan utama
memegang kekuasaaan serta memiliki banyak rakyat, berhak mempergunakan bade
bertumpang 9, petulangannya lembu, semua sarana yang dipakai ksatriya, terkecuali naga
bandha, berhak dipakainya.
Serta bila walaka biasa meninggal, jika mengadakan upacara atiwa-tiwa-pitra yadnya, berhak
mempergunakan bade tumpang 7, serta sarananya, demikian yang berlaku pada Arya
Pinatih. Habis.
Serta prihal keadaan kacuntakan bagi Ki Arya Pinatih, yang – karenanya ingatlah sampai di
kemudian hari, jika meninggal bayi belum kepus pungsed, cuntakanya 7 hari, jika meninggal
bayi sesudah kepus pungsed, cuntakanya 11 hari, namun belum tanggal gigi. Jika ada yang
meninggal sudah dewasa, remaja atau sudah tua, cuntakanya satu bulan 7 hari. Jangan lupa
pada nasehatku ini.
Serta ada lagi nasehatku, di kemudian hari, dalam hal bersanak-saudara, jika ada orang luar
desa datang, berkehendak untuk ikut menyungsung – menyembah Sanghyang Kawitan Ki
Brahmana serta Siwopakarananya, mengaku Sira Arya Pinatih, walaupun orangnya nista
madhya utama, janganlah ananda kadropon, perhatikan dahulu, jikalau tidak mau anapak
sahupajanjian Sanghyang Kawitan, bukan sanak saudaramu itu. Jika dia mau anapak
Sanghyang Kawitan walaupun nista, madya utama, sungguh dia bersanak saudara
denganmu, dan berhak ikut menyungsung bersama, bhatara Kawitan, walaupun jauh tempat
tinggalnya. Serta sanak saudaramu si Arya Pinatih tidak boleh anayub dewagama lawan
patunggalan dadya, jika melanggar nasehatku ini, hala tunggal, hala kabeh – satu menemui
celaka, semuanya celaka. Serta kemudian tidak bisa disupat Sanghyang Rajadewa
Kawitannya, oleh Pendeta Resi Siwa Budha, serta jika melanggar seperti nasehatku ini. OM
ANG medhalong, ANG OM mepatang, ANG UNG MANG ti sudha OM NRANG OM.
Semuanya paras paros, wetu tunggal, demikian pahalanya, jangan tidak periksa. Kukuhkan
dirimu dalam mengamong kawitanmu, serta kukuh seperti nasehatku pada ananda, habis.?
Ida Bang Banyak Wide Berputra Ida Bang Bagus Pinatih /
Sira Ranggalawe
Setelah mencari hari baik, maka diselenggarakanlah upara Perkawinan Agung di Puri Ki Arya
Buleteng. Para raja-adipati, menteri-menteri serta sanak saudara se wilayah Daha semua
diundang, dan yang terutama diundang adalah Ida Pendeta Siwa Budha yang akan
memimpin upacara Pawiwahan – Pernikahan Agung itu. Tidak bisa diperpanjang lagi prihal
upacara Perkawinan itu, semua rakyat menjadi riang dan gembira. Ida Sang Bang Banyak
Wide sudah bertempat tinggal di Puri Patih Arya Buleteng, serta memakai nama Sang Arya
Bang Banyak Wide. Kemudian I Gusti Ayu Pinatih melahirkan seorang putra laki-laki,
dinamai Ida Bang Bagus Pinatih, mempergunakan nama sang ibu. Pada hari tertentu,
diceriterakan anak Ida Bang Banyak Wide diculik oleh seorang raksasa. Namun tiada berapa
lama, ditemui I Raksasa beserta putranya di sebuah goa. Saat itu Ida Bang Banyak Wide
menghunus kerisnya Ki Brahmana. Baru keris itu dihunus gemetar seluruh tubuh I Raksasa,
kemudian memohon hidup. Katanya : ?Inggih, sekarang ini agar tuanku suka memberi
hidup kepada hamba. Dan sekarang saya menaruh janji agar sampai kelak di kemudian hari
turun temurun, sepanjang hidup keturunan Tuanku, semoga tidak akan pernah dibencanai
oleh kaum Durga?. Demikian ucap I Raksasa yang bernama Buta Wilis itu, kemudian
menghilang. Singkat ceritera, Ida Bagus Pinatih sudah semakin besar, dewasa dan sudah
mengambil isteri serta memiliki putra yang bernama sama dengan nama ayahandanya. Ida
Bagus Pinatih juga bernama Pangeran Anglurah Pinatih atau Sira Kuda Anjampiani.
Demikian dulu keadaaannya di kawasan Daha.
Ida Bang Banyak Wide Membantu Raden Wijaya
Membangun Majapahit

Diceriterakan sekarang daerah Daha diserang oleh Raja Singasari serta kemudian dikuasai
oleh Singasari. Ida Bang Banyak Wide tatkala itu menjabat sebagai Demang atau Patih pada
saat pemerintahan Prabu Kertanagara tahun 1272 Masehi. Lama kemudian para menteri
yang sudah tua di Singosari semuanya diturunkan pangkatnya masing-masing diganti dengan
pejabat yang muda-muda. Saat itu patih tua Rangganata diberhentikan. Ki Arya Banyak
Wide diturunkan jabatannya ke Sumenep menjadi Adhipati Madura bergelar Arya Wiraraja.
Hal seperti itu jelas menjadi bibit tidak baik di kemudian hari.
Lalu diceriterakan Prabu Singasari menyerang Tanah Melayu, semua bala tentaranya dikirim
ke Tanah Melayu. Tatkala sang Prabu bersenang-senang di Puri, Ida Arya Bang Banyak
Wide kemudian memberikan surat sindiran kepada Raja Daha yang bernama Prabu
Jayakatwang tentang leluhur beliau yang bernama Dandang Gendis dirusak oleh sang Prabu
Singosari. Patut sang Prabhu Daha membalas dendam kepada Sang Prabu Kerthanegara.
Pemberitahuan Adipati Banyak Wide diluluskan oleh Sang Prabu Daha. Kemudian Singosari
diserang oleh Daha, tidak urung kemudian kalah Singasari.
Pada saat itu ada putra Singasari yang berama Raden Wijaya secara sembunyi-sembunyi
datang ke Madura, bermaksud bermitra dengan Adipati Madura. Sesampainya di Madura,
diadakan daya upaya, agar Raden Wijaya mau menyerahkan diri kepada Prabu Kediri. Sang
Bang Banyak Wide atau Arya Wiraraja akan memohonkan jabatan untuk Raden Wijaya agar
menjadi orang penting di Keraton. Kemudian Raden Wijaya agar memohon kepada Raja
agar diberikan hutan Tarik dengan alasan untuk dipakai tempat raja bersenang-senang. Ida
Bang Banyak Wide sanggup akan memberikan bala sahaya serta Raden Wijaya agar
memberitahukan kepada rakyat di Tumapel ikut membuat tempat tinggal di alas Tarik.
Singkat ceritera, hutan Tarik itu sudah diberikan, kemudian Raden Wijaya di tempat itu
membuat pasraman, kemudian diberi nama tempat itu Majapahit atau Wilwatikta
disebabkan karena banyaknya buah maja yang pahit ditemukan di sana. Disebabkan
pekerjaan merabas hutan itu dipimpin oleh Ida Bagus Pinatih, putra Ida Sang Bang Banyak
Wide atau Arya Wiraraja, maka kepada Ida Bagus Pinatih diberikan gelar sebagai Sira
Ranggalawe.
Sekarang ada daya upaya dari Raden Wijaya akan menyerang wilayah Kediri. Namun
demikian Ida Arya Wiraraja atau Arya Bang Banyak Wide memberitahu, agar menunggu
kedatangan prajutir Tartar yang juga akan menyerang Kediri. Arya Wiraraja sudah
mengadakan perjanjian dengan Pasukan Tartar akan secara bersama-sama menyerang Kediri.
Di tahun Masehi 1292, kerajaan Kediri kemudian diserang oleh prajurit Tartar dan prajurit
Majapahit yang dipimpin oleh Arya Wiraraja serta putranya Sira Ranggalawe. Ramai nian
perang itu. Tanpa disangka akhirya kalah Kediri serta Prabu Jayakatwang berhasil ditawan.
Sejak saat itu Raden Wijaya kemudian menjadi raja dengan gelar Srimaharaja Kertharajasa
Jayawardhana.
Sira Ranggalawe Memberontak
Dikisahkan sekarang Sira Ranggalawe menjabat sebagai Menteri Amanca Negara,
memerintah kawasan Tuban. Arya Wiraraja tidak diperkenankan untuk berdiam di Madura,
diperintahkan untuk bertempat tinggal di Majapahit, sebagai Tabeng Wijang Ida Prabu
Kertharajasa. Sejak saat itu Bhupati Arya Wiraraja berganti gelar, dimaklumkan di seluruh
penjuru negeri sebagai Rakriyan Mantri Arya Adikara.
Diceriterakan Ida sang Prabhu di Majapahit menyelenggarakan pentemuan besar membahas
prihal rencana penunjukan Patih Amengkubhumi. Kemudian, saat itu Ida Sang Prabu
menunjuk Sira Patih Nambi menjadi Patih Amengkubhumi. Keputusan itu kemudian
didengar oleh Sira Ranggalawe, kemudian beliau menghadap ke Kraton Majapahit, berhatur
sembah kepada Ida Sang Natha Kertharajasa, berkenaan dengan keputusan Ida Sang Prabhu,
yang sudah diumumkan di seluruh negeri yakni Ki Patih Nambi diangkat menjadi Patih
Amengkubhumi, hanyalah satu upaya yang tidak berguna, jelas negeri ini akan menjadi tidak
baik, sebab Ki Patih Nambi sudah nyata-nyata pengecut di medan laga. Yang sebenarnya
patut dipertimbangkan soal kesetiannya di medan perang hanyalah Ki Lembu Sora atau diri
beliau sendiri Sira Ranggalawe, yang patut diangkat menjabat sebagai Patih Amengkubhumi.
Itu sebabnya menjadi kacau pertemuan itu.
Diceriterakan sekarang, karena tidak dipenuhinya keinginan Sira Ranggalawe, maka
bermohon diri Sira Ranggalawe pulang menuju Puri Madura, memberitahukan kepada
ayahandanya prihal rencananya akan menyerang Majapahit, akan menantang Ki Patih
Nambi. Disebabkan karena tidak bisa lagi dihalangi keinginan anaknya Sira Ranggalawe,
maka Arya Wiraraja tiada bisa berkata lagi. Kemudian menjadi riuhlah perang yang terjadi,
bala tentara Sira Ranggalawe dihadapi pasukan dari Majapahit. Sira Ranggalawe direbut.
Akhirnya terjadilah perang tanding antara Sira Ranggalawe melawan Kebo Anabrang , yang
akhirnya keduanya meninggal di medan laga di Sungai Tambak Beras.
Kemudian adalah utusan yang menghadap ke Purinya sang ayah Sang Arya Bang Wiraraja.
Singkat ceritera, sang utusan sudah berjalan untuk menghadap Ki Arya Adikara di Puri
Tuban, serta semuanya sudah dipermaklumkan tentang sabda Raja Majapahit, serta segala
hal yang berkenaan dengan wafatnya Adipati Ranggalawe, dimana jenazahnya sudah berada
di Puri Majapahit.
Arya Adikara, setelah mendengar atur sang utusan dari Puri Majapahit, segera
memberitahukan rakyat beliau, sanak saudara sampai kepada cucunya untuk semuanya
bersama-sama menghadap ke Puri Majapahit untuk menyelesaikan tata upacara Palebon
putra beliau. Setelah selesai upacara palebon itu, Adipati Arya Adikara memohon diri dari
Puri Majapahit diiringi oleh isteri, menantu serta cucunya, kembali ke Puri Tuban.
Ida Bang Banyak Wide Memegang Kekuasaan di
Lumajang

Tidak berapa lama, Ida Sang Prabhu kemudian memberikan anugerah berupa sebagian
kawasan timur sampai ke pesisir selatan kepada Sang Arya Bang Wiraraja, disebabkan ingat
dengan perjanjiannya dahulu. Sejak saat itu Sira Arya Bang Wiraraja menjabat sebagai
penguasa di kawasan yang bernama Lumajang, diiringi oleh cucunya yang bernama Ida
Bagus Pinatih atau Anglurah Pinatih atau juga disebut Sira Arya Bang Kuda Anjampyani
pada tahun 1295 Masehi.
Lama kemudian, ketika Ida Arya Bang Adhikara berumur tua, tidak berselang lama beliau
menjabat sebagai penguasa di Puri Ksatriyan Lumajang, kemudian beliau wafat menuju
Sorgaloka. Kemudian cucu beliau. Sira Bang Kuda Anjampyani dijadikan pejabat di
Majapahit menggantikan kedudukan kakek beliau bergelar Kyayi Agung Pinatih Mantra.
Inggih, hentikan dahulu keberadaaan Ida Bang Banyak Wide di kawasan Jawa.
Para Raja di Jawa
Dikisahkan juga para raja yang berkuasa di Kerajaan Majapahit. Sri Maharaja Kertharajasa
Jawardhana yang menjadi raja pada tahun 1294-1309, digantikan oleh putranya Maharaja
Jayanegara atau Kala Gemet dari tahun Masehi 1309 sampai dengan 1328. Kemudian Bre
Kahuripan /Tribuwana Tunggadewi menjabat raja pada kurun waktu tahun Masehi 1328-
1350. Beliau kemudian digantikan oleh Sri Hayam Wuruk pada tahun Masehi 1350-1389.
Pada tahun Saka 1258 atau tahun Masehi 1336, Kriyan Gajah Mada diangkat menjadi Patih
Amengkubhumi atau Mahapatih. Kepandaran dan keperwiraan sang mahapatih demikian
terkenal sampai kelak di kemudian hari. Ada Sumpah Amukti Palapa yang dikumandangkan
oleh Kriyan Mahapatih Gajah Mada pada tahun Masehi 1336 itu. Adapun isi Sumpah
tersebut : ?Jika telah berhasil menundukkan Nusantara, saya baru akan beristirahat. Jika
Gurun, Seran, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik
telah tunduk, saya baru beristirahat.?, demikian ucapan sumpah beliau ke hadapan sang ratu
Rani Tribuwanatunggadewi. Kemudian ternyata pada tahun Isaka 1265 Bali diserang.
Demikian keberadaan Ida sang Mahapatih Gajah Mada.
Dalem Bedaulu Kalah, Ida Dalem Kresna Kapakisan
Menjadi Raja di Bali

Sekarang kembali diceriterakan perihal di Pulau Bali. Dikisahkan di Bali adalah raja bernama
Sri Gajah Waktera yang dikatakan sebagai seorang pemberani serta sangat sakti. Disebabkan
karena merasa diri sakti, maka keluarlah sifat angkara murkanya, tidak sekali-kali merasa
takut kepada siapapun, walau kepada para
dewa sekalipun. Sri Gajah Waktera mempunyai sejumlah pendamping yang semuanya
memiliki kesaktian, kebal serta juga bijaksana yakni : Mahapatih Ki Pasung Gerigis,
bertempat tinggal di Tengkulak, Patih Kebo Iwa bertempat di Blahbatuh, keturunan Kyai
Karang Buncing, Demung I Udug Basur, Tumenggung Ki Kala Gemet, Menteri Girikmana
- Ularan berdiam di Denbukit, Ki Tunjung Tutur di Tianyar, Ki Tunjung Biru berdiam di
Tenganan, Ki Buan di Batur, Ki Tambiak berdiam di Jimbaran, Ki Kopang di Seraya, Ki
Kalung Singkal bertempat tinggal di Taro.
Prihal keangkara-murkaan Sri Gajah Waktera itu, diketahui oleh raja Majapahit Singkat
ceritera, setelah Ki Patuh Kebo Iwa dikalahkan dengan tipu daya, maka diseranglah Bali oleh
Kriyan Mahapatih Gajah Mada didampingi para perwira perang seperti Arya Damar sebagai
pimpinan diiringi oleh Arya Kanuruhan, Arya Wang Bang yakni Kyai Anglurah Pinatih
Mantra, Arya Kepakisan, Arya Kenceng, Arya Delancang, Arya Belog, Arya Mangun, Arya
Pangalasan serta Arya Kutawaringin.
Kemudian diceriterakan pada perang yang terjadi tahun 1343 Masehi itu, di Tengkulak
Peliatan, Raja Tapolung beserta para patihnya yang bemama Kebo Warunya dan I Gudug
Basur gugur di medan perang. Namun Ki Pasung Gengis patih utama Dalem Bedaulu dapat
ditawan.
Tiada lama kemudian Ki Pasung Gerigis menyatakan dirinya menyerahkan diri dan
berbhakti kepada Raja Majapahit, karena itu diperintahkan untuk mengalahkan Raja
Sumbawa yang bernama Dedela Natha. Akhirnya keduanya wafat di dalam perang tanding.
Sesudah Raja Bedaulu mangkat, maka Pulau Bali sunyi tidak memiliki penguasa, karena itu
timbul huru hara.
Sebelum itu Ki Patih Gajah Mada sudah memohon putra Ida Mpu Danghyang Soma
Kepakisan – sebagai pendeta guru utama di Kediri, yang bernama Ida Sri Kresna Kepakisan,
untuk diasuh di Majapahit. Ida Mpu Soma Kepakisan itu tiada lain saudara dari Ida Mpu
Danghyang Panawasikan, Ida Mpu Danghyang Siddhimantra dan Ida Mpu Asmaranatha.
Kemudian Ida Kresna Kepakisan mempunyai putra 4 orang, laki tiga, wanita seorang. Pada
saat di Bali serta daerah lain tidak memiliki penguasa, serta dalam upaya menyelenggarakan
Kesejahteraan di masing-masing wilayah, maka sesuai dengan perintah Raja Majapahit,
Mahapatih Gajah Mada meminta putra Ida Sri Kresna Kapakisan yang sudah dewasa untuk
dijadikan penguasa atau Dalem. Pada saat itu putra beliau yang sulung bernama Ida
Nyoman Kepakisan diangkat dijadikan penguasa di Blambangan, Ida Made Kepakisan
menjadi penguasa di Pasuruan, Ida Nyoman Istri Kepakisan/Dalem Sukanya di Sumbawa
serta yang bungsu Ida Ketut Kresna Kepakisan, dijadikan penguasa
di Bali. Oleh Mahapatih Gajah Mada, Ida Dalem Ketut Kresna Kapakisan dianugerahi
pusaka Kris Ki Ganja Dungkul, serta berkedudukan sebagai Adipati.
Ida Dalem Ketut Kresna Kepakisan – dari Pulau Jawa, turun di Lebih, kemudian ke arah
timur laut berkedudukan di Samprangan. Di sanalah beliau membangun Puri pada tahun
Masehi 1350. Sesudah beliau Ida Dalem bertempat tinggal di puri di Samprangan,
mahapatih beliau I Gusti Nyuhaya bertempat tinggal di Nyuhaya, sementara para
menterinya seperti Arya Kutawangin di Klungkung, Arya Kenceng di Tabanan, Arya Belog
di Kaba-kaba, Arya Dalancang di Kapal, Arya Belentong di Pacung, Arya Sentong di Carangsari, Arya Kanuruhan di Tangkas, Kriyan Punta di Mambal, Arya Jrudeh di Tamukti,
Arya Temenggung di Patemon, Arya Demung Wangbang Kediri yakni Kyai Anglurah
Pinatih Mantra di Kertalangu, Arya Sura Wang Bang Lasem di Sukahet, Arya Mataram tidak
tetap tempat tinggalnya, Arya Melel Cengkrong di Jembrana, Arya Pamacekan di Bondalem,
Arya Gajah Para dan adiknya Arya Getas di Toya Anyar, Selain dan para Arya tersebut, ada
yang
kemudian datang yakni Tiga Wesya bersaudara : Si Tan Kober, diberikan tempat tinggal di
Pacung, Si Tan Kawur diberi tempat tinggal di Abiansemal serta Si Tan Mundur berdiam di
Cacahan.
Diceriterakan Kyai Angelurah Pinatih Mantra, diberikan tempat tinggal di Kerthalangu,
Badung, menguasai kawasan Pinatih serta diberikan memegang bala sejumnlah 35.000
orang, yakni mereka yang merupakan rakyat dan Senapati Arya Buleteng. Ida Dalem Ketut
Kresna Kepakisan sudah berusia senja kemudian di
Samprangan beliau wafat berpulang ke Cintyatmaka pada saat mangrwa wastu simna
pramana ning wang atau tahun Isaka 1302, tahun Masehi 1380. Beliau diganti oleh
putranya Dalem Ketut Ngulesir yang bergelar Dalem Smara Kepakisan.
Diceriterakan Kyai Anglurah Pinatih Mantra, memiliki putra laki seorang, bernama Kyai
Anglurah Agung Pinatih Kertha atau I Gusti Anglurah Agung Pinatih Kejot, Pinatih Tinjik
atau I Gusti Agung Pinatih Perot. Beliaulah yang dikenal menyerang serta mengalahkan
kawasan Bangli Singharsa sewaktu pemerintahan
Ngakan Pog yang menjadi manca di sana, sesuai dengan perintah Ida Dalem Ketut Ngulesir
atau Ida Dalem Smara Kepakisan yang menjadi penguasa tahun Masehi 1380 sampai dengan
1460. Kyayi Anglurah Pinatih Mantra sudah tua, kemudian berpulang ke sorgaloka. Kyai
Anglurah Pinatih Kertha Kejot berputra laki dan isteri pingarep bernama Ki Gusti Anglurah
Pinatih Resi, dan isteri putri I Jurutkemong bernama Ki Gusti Anglurah Made Bija serta
putra laki-laki dari sor bernama I Gusti Gde Tembuku.
Diceriterakan kemudian, Kyai Anglurah Made Bija sudah mempunyai putra, namun
kakaknya I Gusti Anglurah Pinatih Rsi belum beristeri. Para putra Gusti Anglurah Made
Bija bernama I Gusti Putu Pahang, I Gusti Mpulaga utawi Pulagaan, I Gusti Gde Tembuku,
I Gusti Nyoman Jumpahi, I Gusti Nyoman Bija Pinatih dan I Gusti
Ketut Blongkoran. I Gusti Bija Pulagaan, sesuai perintah Ida Dalem Ketut Smara Kapakisan
kemudian menjadi Manca di kawasan Singharsa Bangli sejak tahun Masehi 1453.
Hentikan dahulu.
Anglurah Pinatih Rsi Menyunting Ida Ayu Puniyawati
Dikisahkan sekarang Ida Bang Panataran, putra Ida Wang Bang Tulus Dewa, bertempat
tinggal di Bukcabe Besakih bersama adik sepupunya yang bernama Ida Bang Kajakauh atau
Ida Bang Wayabiya.
Diceriterakan Ida Bang Panataran, mempunyai seorang putri bernama Ida Ayu Punyawati,
cantik tanpa tanding seperti bidadari layaknya, bahkan seperti Sanghyang Cita Rasmin yang
menjelma. Banyak para penguasa dan pejabat yang melamar, namun tidak diberi.
Karena sudah terkenal di seluruh pelosok negeri tentang kerupawanan beliau Ida Ayu
Punyawati, maka hal ini didengar juga oleh Kyai Anglurah Agung Pinatih Rsi di Puri
Kerthalangu, Badung. Kemudian Kyai Anglurah Agung Pinatih Rsi mengirim utusan untuk
melamar Ida Ayu Punyawati.
Yang ditugaskan untuk melamar Ida Ayu Punyawati, adalah adik disertai para kemenakan
beliau yang bernama I Gusti Gde Tembuku, I Gusti Putu Pahang, I Gusti Jumpahi. Itulah
keponakan yang diutus, bagaikan Baladewa Kresna dan Arjuna, demikian kalau
diperumpamakan, diiringi oleh bala rakyat yang jumlahnya cukup banyak mengiringkan.
Tidak diceriterakan di tengah jalan, akhirnya sampailah di Geria Ida Bang Sidemen
Penataran kemudian melakukan pembicaraan. Prihal lamaran itu diajukan seperti ini :
?Inggih Ratu Sang Bang, kami datang kemari hanyalah utusan dari Ki Arya Bang Pinatih,
yang beristana di Kerthalangu kawasan Badung, yang merupakan paman kami, yang
bermaksud untuk melamar puteri palungguh I Ratu akan dijadikan permaisuri?.
Kaget Ida Bang Panataran, seperti gugup tak bisa berkata-kata, kemudian menjawab:
?Saya sama sekali tidak mengerti dengan maksud Ki Arya Pinatih, karena tidak boleh sang
Arya melamar sang Brahmana” Demikian ucap Ida Bang Sidemen Panataran.
Menjawab sang utusan I Gusti Gde Tembuku serta Gusti Putu Pahang :
?Ah bagimana rupanya ratu Bang Sidemen, mungkin tiada ingat dengan nasehat leluhur
dahulu? Hamba berani melamar putri tuanku Bang Sidemen ke sini, karena kawitan hamba
dahuhi sesungguhnya adalah wangsa Brahmana. Sekarang mohon didengar atur hamba agar
merasa pasti. Pada saat dahulu ada nasehat dari leluhur hamba, yang bernama Ida Bang
Banyak Wide, bersaudara dengan Ida Bang Tulus Dewa serta Ida Bang Kajakauh. Ida Bang
Banyak Wide pergi dari Besakih guna mencari kakeknda Ida Sang Pandya Siddhimantra di
Jawa, namun tidak dijumpainya, kemudian benjumpa dengan Ida Mpu Sedah, dan
kemudian belakangan dijadikan menantu oleh Ki Arya Buleteng. Karena Ki Arya Buleteng
tidak memiliki keturunan langsung atau sentana, maka Ida Bang Banyak Wide dijadikan
sentana Ki Arya, sehingga Ida Bang Banyak Wide menjadi Arya. Ida Bang Banyak Wide itu
merupakan leluhur kami yang menurunkan Ki Arya Pinatih Rsi”. Demikian halnya dahulu.
Nah, sekarang ini bagaimana Sang Bang Sidemen, apakah tidak ada ceritera dari Leluhur
seperti itu? Demikian hatur I Gusti Gde Tambuku. Segera ingat Ida Sang Bang Sidemen,
pada nasehat dari sang leluhur kepada beliau, pada saat dulu.
Karena mendengar hal itu, maka diberikanlah putri Ida Bang Panataran Sidemen kepada Ki
Arya Bang Pinatih, dan dengan segera mau bersama menjadi Arya Ksatrian.
Demikian pula Ida Bang Panataran menjadi Arya : Arya Bang Sidemen diwariskan sampai
sekarang turun temurun bersaudara dengan Arya Bang Pinatih.
Ida Bang Wayabiya, saat itu juga datang menghadap kakaknya berkehendak untuk melamar
putri Ida Bang Panataran Sidemen yakni Ida Ayu Puniyawati. Karena
sudah didahului oleh Ida I Gusti Anglurah Pinatih Rsi, lamaran itu tidak bisa dipenuhi. Itu
sebabnya kemudian Ida Bang Wayabiya kemudian pergi tanpa pamit dari Besakih, tanpa
tujuan. Perjalanan Ida Bang Wayabiya akan diceriterakan nanti.
Kembali sekarang dikisahkan Ki Arya Bang Panataran, sudah selesai perbincangannya
dengan Ki Arya Bang Pinatih, sebab semuanya memang benar menjaga nama
leluhurnya. Karena sudah selesai perbincangan itu, kemudian Ki Arya Bang Pinatih bertiga
memohon diri, pulang menuju Kerajaan Kerthalangu. Sesudah selesal pembicaraan mengenal
han baik berkenaan dengan rencana pemikahan itu, kemudian diselenggarakanlah upacara
Pawiwahan itu seraya mengundang semua peng?asa serta rakyat dan warga.
Tentram wilayah Pinatih ?pada saat pemerintahannya I Gusti Ngurah Pinatih Rsi serta
adiknya Ida Gusti Ngurah Made Bija Pinatih.
Hentikan dahulu.
Diceriterakan kemudian sesudah beristerikan Ida Ayu Puniyawati, kemudian lahir putra
beliau, yang sulung bemama Kyai Anglurah Agung Gde Pinatih , adiknya Kyai Anglurah
Made Sakti, serta yang wanita bemama I Gusti Ayu Nilawati. Lama juga Kyai Anglurah
Bang Pinatih Rsi bersama adiknya Kya Anglurah Pinatih Bija memegang kekuasaan di
wilayah Jagat Kerthalangu, Badung, tentram wilayah itu, serta sang raja dipuja dengan taat
oleh rakyat dan warga semuanya. Wilayah itu menjadi makmur, hama menjauh, mereka
yang ingin berbuat jahat tidak berani. Inggih, demikian keadaannya di kawasan Kerthalangu.
Kyayi Kenceng Meminta Putra Dalem di Puri Gelgel
Diceriterakan Ki Arya Kenceng di Badung berkehendak akan memohon seorang putra
Dalem Sagening di Puri Gelgel, akan dijadikan penguasa di kawasan Badung.
Konon setelah sampai di jabs tengah atau halaman dalam Pun Gelgel di Sumanggen, terlihat
oleh Ki Arya Kenceng api bagaikan lentera di Sumanggen, kemudian diperhatikan oleh Ki
Arya Kenceng, sudah pasti hanya dia itu adalah putra Dalem Segening. Kemudian Ki Arya
Kenceng mengambil kapur. seraya digoreskan menyilang atau dibubuhi tampak dara anak
kecil itu. Keesokan hannya diingat kembali , karena dia itu memang betul putra Dalem yang
bernama I Dewa Manggis Kuning. Kemudian Ki Arya Kenceng datang menghadap berhatur
sembah kepada Ida Dalem seraya mengatakan untuk memohon putra beliau seorang, akan
dijadikan penguasa di negara Badung. Ida Dalem merasa senang dan memberikan putranya
yang dimohon itu, yang bemama I Dewa Manggis Kuning, dan kemudian diiringkan pulang
ke Puri Badung. Sesudah diberi tempat di Badung, sangat disayang oleh Ki Arya Kenceng,
disebabkan karena kebagusan rupanya, ganteng seperti Arjuna,
dan bagaikan Sanghyang Asmara yang menjelma di Puri Pamecutan.
Ki Arya Kenceng Memohon Putri Anglurah Pinatih Rsi
Diceritakan Ki Arya Kenceng memiliki seorang putera laki ? laki bernama I Gusti Ngurah
Pemecutan, dipertunangkan dengan putri Ida Kyai Anglurah Agung Pinatih Rsi yang
menjadi penguasa di istana Puri Kerthalangu. Putrinya bernama I Gusti Ayu Nilawati. Paras
rupanya sangat cantik tanpa tanding bagaikan Dewi Ratih yang menjelma ke dunia.
Diceritakan kemudian sang putri sudah masuk ke Puri Pemecutan, namun belum diupacarai
menurut tata cara upacara perkawinan dengan I Gusti Ngurah Pemecutan. Pada saat malam
tiba, dilihatlah oleh sang putri I Dewa Manggis, yang menyebabkan jatuh hatinya I Gusti
Ayu Nilawati serta pada akhirnya dapat beradu asmara. Karena demikian halnya, bukan
alang kepalang marahnya Ki Arya Kenceng, berkehendak akan merebut I Dewa Manggis.
Hal itu kemudian diketahui oleh Kyai Anglurah Pinatih Resi. Bila saja I Dewa Manggis
terkena bencana, tidak mustahil putrinya juga akan meninggal. Saat itu kemudian Kyai
Anglurah Pinatih Resi memakai busana wanita, menyerupai selir, lalu masuk ke rumah yang
didiami oleh I Dewa Manggis, kemudian I Dewa Manggis digulung tikar, kemudian dibawa
keluar puri.
Karena berupa seorang wanita, maka tak seorangpun hirau, sehingga I Dewa Manggis bisa
dibawa ke Purinya Ida Kyai Anglurah Pinatih Rsi, bersama putri beliau.
Baru sehari disembunyikan di Puri Kerthalangu, diketahui oleh Kyai Kenceng, dikatakan
bahwa Ki Arya Agung Pinatih Rsi menyembunyikan putrinya bersama I Dewa Manggis,
kemudian mendatangi Puri Kerthalangu. Segera tahu Kyai Anglurah Agung Pinatih Rsi, itu
sebabnya segera I Dewa Manggis Kuning dan putrinya dilarikan ke purinya I Gusti Putu
Pahang.
Sampai disana masih juga diketahui oleh Ki Arya Kenceng, maka dikepung dengan bala
pasukan yang jumlah cukup banyak. Kembali I Dewa Manggis Kuning digulung dengan
tikar, ditaruh di depan rumah, ditindih dengan selimut. Kemudian datang pasukan
pemecutan mencari kesana kemari sampai kedalam rumah, namu tidak juga ditemukan I
Dewa Manggis. Karena itu kembalilah pasukan itu ke Puri Pemecutan.
I Dewa Manggis Mengambil Istri : I Gusti Ayu Nilawati
dan I Gusti Ayu Pahang
Setelah malam, I Gusti Pahang bertimbang rasa dengan I Dewa Manggis Kuning : ? Aum I
Dewa Manggis anakku I Dewa, merasa sulit bapak menyembunyikan I Dewa disini.
Sekarang lebih baik I Dewa berpindah tempat dari sini, sebab bapak malu dengan Ki Arya
Kenceng. Dan lagi bapak sangat mengasihi ananda I Dewa, agar I Dewa bisa meneruskan
hidup ? panjang umur. Ini ada anak bapak seorang, agar mendampingi ananda dipakai isteri.
Putri bapak ini bernama I Gusti Ayu Pahang?. Demikian hatur I Gusti Putu Pahang
disaksikan oleh ayahandanya Ki Arya Bija Pinatih. Kemudian dijawab oleh I Dewa Manggis
dengan rasa penuh prihatin : ? Aum ayahanda Ki Arya Pinatih, sangat besar rasa kasihan
Ayahanda kepada saya, tidak akan bisa saya membayar pihal kasih sayang Ayahanda kepada
diri saya ?.

Wilayah Kerthalangu Tentram dan Kertaraharja
Diceritakan kembali Kyai Anglurah Pinatih Rsi sudah berusia lanjut, kemudian berpulang ke
Sorgaloka. Demikian juga Ida Kyai Anglurah Made Bija, juga sudah meninggalkan dunia
fana? ini. Kyai Anglurah Pinatih Rsi kemudian digantikan oleh putranya memegang
kekuasaan, yang bernama sama dengan ayahandanya yakni I Gusti Anglurah Agung Gde
Pinatih Rsi disertai oleh adiknya I Gusti Anglurah Made Sakti Pinatih, didampingi oleh
paman beliau dari para putra Kyai Anglurah Made Bija seperti
I Gusti Gde Tembuku,
I Gusti Putu Pahang,
I Gusti Nyoman Jumpahi,
I Gusti Nyoman bija Pinatih,
I Gusti Nyoman Bona,
I Gusti Benculuk serta
I Gusti Ktut Blongkoran.
Banyak memang keturunan Kia Arya Pinatih ketika beristana di Kerthalangu, tidak bisa
dihitung jumlahnya. Semasa pemerintahan beliau berdua tidak ada orang lain yang berani
bertingkah, semuanya besembah sujud, serta tentram wilayah itu semasa kekuasaan I Gusti
Ngurah Gde Pinatih beserta I Gusti Ngurag Made. Tidak ada manusia yang beranai, subur
makmur kawasan itu jadinya serta sejuk keadaannya karena sang penguasa sangat welas asih
suka memberi serta tiada pernah lupa menghaturkan sembah baktinya kepada Yang Maha
Kuasa. Itu sebabnya wilayah beliau menjadi tentram dan kertaraharja.
Lama beliau berkuasa di kawasan Pinatih Badung, menjadi tertib kerajaan Kerthalangu yang
bernama Kawasan Pinatih, sebab Pinatih lah yang memegang kekuasaan disana.
Patut diketahui Ida I Gusti Anglurah Gde Pinatih mempunyai putra banyak yakni I Gusti
Ngurah Gde Pinatih ? sama namanya dengan sang ayah,
I Gusti Ngurah Tembawu,
I Gusti Ngurah Kapandeyan,
I Gusti Ayu Tembawu,
I Gusti Bedulu,
I Gusti Ngenjung,
I Gusti Batan,
I Gusti Abyannangka,
I Gusti Miranggi,
I Gusti Celuk,
I Gusti Arak Api,
I Gusti Ngurah Anom Bang,
I Gusti Ayu Pinatih,
I Gusti Balangsigha.
Adik beliau I Gusti Ngurah Anglurah Made Sakti mempunyai putra:
I Gusti Putu Pinatih,
I Gusti Ngurah Made Pinatih,
I Gusti Ngurah Anom,
I Gusti Ngurah Mantra,
I Gusti Ngurah Puja.
Saudara sepupunya I Gusti Putu Pahang mempunyai putra
I Gusti Putu Pahang ? sama dengan nama sang ayah,
I Gusti Made Pahang,
I Gusti Ayu Pahang ? yang diambil oleh I Dewa Manggis Kuning, serta
I Gusti Nyoman Pahang.
Demikian keadaanya dulu.
Dukuh Sakti Pahang Mapamit Moksa
Dikisahkan sesudah lama Kyai Anglurah Agung Gde Pinatih memegang kekuasaan di
wilayah Pinatih, datanglah masa tidak mengenakkan. Ada anggota masyarakat beliau yang
dipakai sebagai mertua bernama I Dukuh Pahang atau I Dukuh Sakti. I Dukuh Sakti
memang seorang yang memiliki pengetahuan yang tinggi, ahli dalam ilmu sastra yang
mahautama, paham tentang Catur Kamoksan atau jalan Moksa yang empat, serta Falsafah
menuju Kematian atau Tattwa Pati. Suatu saat I Dukuh menghadap kepada I Gusti
Anglurah Pinatih :
?Aum Ki Arya Agung Pinatih, hamba sekarang memohon diri kepada tuanku, akan pulang
ke Sorgaloka, akan moksah?.
Karena demikian kata I Dukuh, menjadi marah Kyai Anglurah Pinatih, serta berkata :
?Uduh Kaki Dukuh, seberapa besar karya yang Ki Dukuh sudah buat sehingga bisa
mengatakan akan moksa ?. Saya saja yang begini, menjadi penguasa, banyak memiliki rakyat,
kokoh membangun kebaikan, tidak bisa melakukan moksa. Sekarang kalau benar seperti
yang dikatakan Dukuh yakni akan pulang ke dunia sana dengan moksa, saya akan berhenti
menjadi penguasa di negara Badung?.
Baru saja demikian kata Kyai Anglurah Pinatih, segera Ki Dukuh berkata :
“Aum Kyai Anglurah Agung Pinatih, sebagai ratuning Jagat Kerthalangu, janganlah I ratu
berkata demikian kepada hamba !. Memang benar hamba bisa moksa, ini simsim hamba
bawa agar tuanku tidak kabjrawisa !”
?Ah masa aku kurang apa. Sekarang kapan sira Dukuh akan melakukan moksah ??.
menjawab sira Dukuh :
?Inggih, pada hari besok hamba akan pulang moksa, pada saat sang Surya tepat? diatas
kepala?. Demikian atur sira Dukuh.
Karena sudah pasti janji I Dukuh akan moksa, kemudian Kyai Anglurah Agung Pinatih
memberitahukan kepada para bala dan menterinya semua agar mengawasi di rumah Ki
Dukuh, serta agar membawa tongkat, kalau ? kalau sira Dukuh dengan tongkat itu.
Demikian perintah Ida Kyai Aglurah Agung Pinatih kepada rakyatnya semua.
Pada keesokan harinya, semua bersiap, bala pasukan serta para menteri menuju tempat
kediaman sira Dukuh. Sesampainya disana dilihat sira Dukuh sedang menggelar yoga
samadhi, menghadapi pedupaan. Sesudah masak betul yoganya, kemudian Ki Dukuh
menyampaikan sapa kutukan bagi Kyai Anglurah Agung Pinatih :
?Inggih Kyai Anglurah Agung Pinatih, ratuning wilayah Kerthalangu, Jhah Tasmat ? semoga
Kyai Anglurah Pinatih dirusak semut !?.
Sesudah menyampaikan sapa kutukan itu, Ki Dukuh masuk ke pedupaan besar itu, lepas,
hilang tidak kelihatan lagi Ki Dukuh. Memang benar Ki Dukuh moksa tidak kembali lagi.
Inggih hentikan dahulu sampai disini.
Sesudah itu, merasa kagum takjub rakyat Kyai Anglurah Agung Pinatih, memang benar Ki
Dukuh moksa, kemudian disampaikannnya kepada Kyai Anglurah Agung Pinatih prihalnya
sira Dukuh. Saat itu Kyai Anglurah Agung Pinatih berdiam diri, berpikir dalam hatinya,
terlanjur mengeluarkan kata ? kata tidak baik.
Kyai Pinatih Berpindah Tempat Dari Kerthalangu
Sesudah satu bulan tujuh hari lamanya, datanglah ciri Kyai Anglurah Agung Pinatih Rsi
didatangi semut tak terhitung banyaknya merebut, ada dari bawah, dari atas, jatuh
berkelompok ? kelompok. Itu sebabnya merasa gundah hati Kyai Anglurah Agung Pinatih
beserta para isteri, putra, cucu semuanya. Karena demikian
keadaannya, kemudian diadakan pertemuan dengan sanak saudara semuanya, berencana
akan berpindah dari Purian, menuju Pura Dalem Paninjoan. Sesampainya disana, kemudian
diberitahukan semua rakyatnya untuk membuat Taman dikitari dengan telaga, telaga itu
dikelilingi api, ditengahnya telaga barulah dibangun tempat peraduan. Namun masih saja
dicari, direbut oleh semut, berbukit ? bukit tingginya kemudian jatuh di tengahnya taman
itu.
Karena itu halnya, kembali Kyai Agung Pinatih menyelenggarakan pertemuan, bertukar
pikiran dengan saudaranya semua serta didampingi oleh rakyatnya. Semuanya merasa
masgul, kemudian meninggalkan Pura Dalem Paninjoan, berpindah lalu berdiam diri di
sebelah timur sungai, diiringi rakyatnya semua. Tentu saja Kyai Anglurah Agung Pinatih
berpikir tentang kedigjayaan sira Dukuh. Kemudian beliau merencanakan akan berpindah
dari tempat itu, serta diberitahukan kepada balanya, siapa yang sanggup menjaga Pura
Dalem itu, boleh tidak mengiringkan Kyai Anglurah Pinatih. Kemudian segera matur
anggota masyarakat beliau yang bernama Ki Bali Hamed, ia akan menuruti kehendak beliau
untuk menjaga Pura? Dalem itu. Pada saat itu I Gusti Tembawu menyatakan tidak bisa
mengikuti keinginan ayahandanya, demikian juga I Gusti Ngurah Kepandeyan, yang pernah
berpaman dengan I Dukuh, dan karena memang tidak baik dalam hubungan bersanak
saudara, karena sudah terlanjur bertempat tinggal disana serta memperoleh kebaikan di
wilayah Intaran. Usai sudah perbincangan diadakan, kemudian diputuskan hubungan
pasidikaraan dengan I Gusti Tembawu dan I Gusti Kepandeyan.
Disebabkan karena masih juga diburu oleh semut, kembali beliau beralih tempat bersama
menuju Geria milik Ida Peranda Gde Bendesa dan di tempat tinggal Ida Peranda Gde
Wayan Abian, seperti para putranya semua, yang ada di Kerthalangu, ke Padanggalak, disana
Kyai Anglurah Agung Pinatih bertempat tinggal diiringi rakyatnya semua.
Penuh sesak disana di pinggir sungai Biaung, disana Kyai Anglurah Agung Pinatih
menghaturkan rakyat 60 KK kepada Ida Peranda berdua. Ida Peranda berdua merasa senang
hati mendapatkan warga itu semua yang handal didapatkan oleh beliau Ida Peranda, yang
bernama Ki Bendesa Kayu Putih, Macan Gading, I Pasek Kayu
Selem, semua bertempat tinggal di Tangtu. Di sana kemudian ada perjanjian Kyai Anglurah
Agung Pinatih di hadapan Ida Peranda berdua, menyatakan sudah putus hubungan
kekeluargaan dengan I Gusti Tembawu, sebab sudah berumah di I mangku Dalem
Tembawu.
Karena demikian yang didengar oleh I Mangku Dalem Tembawu lalu dibalaslah pernyataan
Kyai Anglurah Agung Pinatih. Katanya :
?Mudah ? mudahanlah yang membawa pusaka keris yang bernama I Brahmana serta tumbak
yang bernama I Baru Gudug, pada saat menyelenggarakan upacara ala ataukah ayu, jika tidak
ada I wong Tembawu, mudah ? mudahan tidak berhasil upacara itu?.
Dibalaslah oleh Kyai Anglurah Agung Pinatih :
?Mudah ? mudahab I wong Tembawu itu kaya dengan pekerjaan?. Demikian pernyataan
Kyai Anglurah Agung pinatih.
Kemudian I Gusti Tembawu dipakai menantu oleh I Mangku Dalem Tembawu. Setelah itu
Kyai Anglurah Agung Pinatih disertai oleh adiknya serta sanak saudaranya semua memohon
kepada Ida Peranda berdua, akan membangun Panyiwian di ujung desa Biaung, dinamai
Pura Dalem Bangun Sakti, disungsung oleh rakyatnya yang ada si Biaung. Ida Peranda
berdua dengan senang hati memberikan restu untuk hal itu. Disana kemudian Ida Peranda
berdua berdiam membuat Pura Dalem Kadewatan, Puser Tasik Batur dan Kentel Gumi,
untuk wilayah Padanggalak. Hentikan dahulu.
Diceritakan kembali setelah beberapa lama Kyai Anglurah Agung Pinatih bertempat tinggal
di Padanggalak, kembali direbut semut. Karena itu kembali beliau berpindah tempat menuju
Alas Intaran ? Mimba semuanya. Tidak berapa lama disana, ada lagi cobaan dari Yang Maha
Kuasa, ada ikan Aju datang dari tengahnya laut, semuanya terhempas ke pantai tidak
terbilang banyaknya. Itu sebabnya kemudian orang di Intaran segera membuat tembok
dengan pohon pepaya, diperintahkan oleh Kyai Anglurah Agung Pinatih. Memang
merupakan cobaan dari Hyang Widhi, tembok itu ditubruk oleh ikan itu dihempas ?
hempas? hingga rusak, itu sebabnya banyak bangkai ikan di tepi pantai sampai ke tengah
hutan. Kemudian datanglah semut merebut bangkai ikan itu. Semakin banyak semut itu
datang, serta ikan itu berulat, baunya sangat busuk. Itu sebabnya menjadi gundah orang
disana, dan kelak kemudian hari tempat itu dinamai Ajumenang.
Karena semuanya merasa gundah, merasa tidak tahan dengan bau ikan yang sangat busuk
itu, banyak anggota masyarakat yang ada di Intaran berpindah kesana kemari mencari
perladangan. Ada yang mencari tempat di Kepisah, ada di Pedungan, di Tegal, di Glogor
Carik, di Seminyak, memohon diri kepada Kyai Anglurah Agung Pinatih.
Karena demikian keadaannya, semakin masygul hati Kyai Anglurah Agung Pinatih Rsi, serta
menyesali diri, karena sudah terlanjur menyampaikan pernyataan tidak baik, tidak boleh
berkata sumbar, sangat berbahaya dikatakan, dan hal itu sudah menjadi bukti, buahnya
dipetik sekarang.
Singkat ceritera, Kyai Anglurah Agung Pinatih, kemudian memohon diri kepada Ida
Peranda berdua, akan beralih tempat ke wilayah Blahbatuh, semuanya dengan rakyatnya.
Bagaikan bibit pepohonan yang besar yang ditimpa panas membara serta angin ribut rasanya,
karena itu berpencar para putranya, juga saudaranya I Gusti Ngurah Anom Bang yang
dipakai menantu oleh Ki Karang Buncing di Blahbatuh. Sejak saat itu putus pula hubungan
pasidikara. I Gusti Blangsinga, pergi tanpa tujuan seraya membawa pusaka. Entah berapa
lama berdiam di Blahbatuh, kembali ada semut yang datang, kembali beralih tempat dari
sana menuju desa Kapal. Di Kapal, karena tempat disana sempit untuk banyak orang,
sehingga bisa berjejal disana, maka Kyai Anglurah Agung Pinatih mengutus I Gusti
Tembuku, I Gusti Putu Pahang serta I Gusti Jumpahi, untuk mencari tempat, yang
kemudian pergi menuju ke arah timur, ditemuilah hutan perladangan yang cukup luas
bernama Huruk Mangandang juga disebut Pucung bolong. Disebelah utaranya adalah
wilayah Dewa Gede Oka dari Tama Bali dan sebelah timurnya adalah sungai Melangit
namanya. Prihal tempat itu dipermaklumkan kepada I Gusti Ngurah Agung, kemudian
dilanjutkan gotong royong membersihkan hutan tersebut. Dalam perjalanan merabas hutan
ada tempat ditemukan salah satu yang agak angker, lalu ditempat tersebut dibangun tempat
persembahyangan sekarang bernama Pura Dalem Agung, yang merupakan sungsungan Desa
Adat.
Pada Utama Mandala? ada Pelinggih berjejer menghadap kebarat paling Utara disebut
Pelinggih Dalem Muku, Dalem Pande dan Dalem Dura. Kemudian melanjutkan perjalanan
keutara lalu menetap dan membangun tempat tinggal atau Puri termasuk juga membangun
Tempat Suci atau Parhyangan, sebagai tempat untuk memegang wilayah dan parhyangan
Sthana Ida Bhatara Kawitan. Tempat Pemujaan dulu bernama Pemerajan Agung Pinatih dan
sekarang bernama
?Pura penataran Agung Pinatih? di puri Tulikup,
yang merupakan tempat tonggak sejarah yang harus diingat oleh seluruh warga besar Arya
Wang Bang Pinatih.
Disamping itu Pura Penataran Agung Pinatih menjadi satu dengan Dang Kahyangan Pura
Sakti pada Utama Mandala termasuk Pemedel Ageng juga satu. Sehingga menetap di Puri
Tulikup bersama keluarga besar dan putra ? putri beliau berdua dikelilingi oleh rakyat serta
sanak saudaranya. Sesudah baik keadaan Huruk Mangandang, sejak itu disebut dengan
Pradesa Tulikup utawi Talikup dan sekarang bernama Desa Tulikup.
Diceritakan kembali I Gusti Ngurah Anom Bang yang dipakai menantu oleh Ki Karang
Buncing, diputuskan hubungan pasidikaraannya oleh keluarganya, namun masih kokoh kuat
natad ? membawa kalingan ? keluhuran beliau, sebagai warga Pinatih, walaupun sudah
dipatah ? putuskan pasidikaraannya. Setelah berputera, kemudian I Gusti Ngurah Bang
beralih tempat ke desa Batubulan, putranya masih di Blahbatuh. I Gusti Bang mengambil
istri putri dari I Dewa Batusasih , mendapatkan putra, bernama I Gusti Putu Bun bertempat
tingga di Batubulan, I Gusti Made Bun pindah ke desa Lodtunduh, ayahnya masih di
Batubulan, didampingi oleh putranya yang lain bernama I Gusti Putu Bija Karang, adiknya
yang bernama I Gusti Bija Kareng mengungsi ke wilayah Peliatan, Krobokan, juga adiknya
yang dua lagi I Gusti Bawa serta I Gusti Bija bertempat tinggal di Dawuh Yeh serta Dangin
We. Kemudian I Gusti Bawa pergi tanpa arah tujuan ke arah barat Er Uma membangun
sanggar-kabuyutan yang bernama Pura Lung Atad. Ada juga sanak saudara beliau yang
berpindah tempat menuju kawasan Gelgel, ada yang ke Karangasem berdiam di Bebandem.
Hentikan dahulu.
Ada ceritanya putra Ki Arya Bang Pinatih yang bernama I Gusti Ketut Bija Natih kemudian
menurunkan Ketut Bija Natih, masih di wilayah Kerthalangu, menjadi pemangku di Dalem
Kerthalangu, lalu ada yang berpinda ke arah selatan, ada di Bukit, ada di Jimbaran, di
Ungasan serta Umadwi. Demikian ceritanya dahulu.
Entah berapa lama Kyai Anglurah Agung Pinatih Rsi memerintah Puri Tulikup bersama
adiknya, ternyata kemudian pecah persaudaraannya dengan adiknya Kyai Anglurah Made
Sakti. Halnya seperti dibawah ini.
Cokorda Nyalian Memperluas Wilayahnya
Diceritakan Cokorda Panji Nyalian berkeinginan untuk memperluas wilayahnya. Kemudian
datang dia ke Uruk Mangandang mempermaklumkan sebagai utusan Dalem yang
berkehendak agar Kyai Anglurah Pinatih menghadap kepada Dalem di Gelgel semuanya,
diiringi oleh rakyat, para putra dan cucu, karena ada hal penting yang hendak dititahkan
oleh Ida Dalem.
Pada saat itu diadakan pertemuan dengan sanak saudara, yang berkemukan seperti sang
kakak dan sang adik. Kesimpulan pertemuan itu, sang kakak akan melaksanakan perintah
Dalem. Saat itu berkata sang kakak Kyai Ngurah Gde Pinatih kepada adiknya Kyai Ngurah
Made Sakti :
?Bila adinda tidak akan mengikuti kanda, kakanda akan menghadap kepada Dalem,
walaupun adinda memohon diri kepada kakanda, dan walaupun nanti adinda akan
bertempat tinggal jauh, agar jangan sekali ? sekali lupa bersaudara di kelak kemudian hari?.
Kemudian berkata adiknya : ?Uduh, kakandaku, dinda menuruti kata ? kata kanda?.
Setelah usai pertemuan tiu, kemudian dibagi dua milik beliau berdua seperti pusaka sampai
dengan rakyat. Beliau sang kakak Kyai Anglurah Agung Pinatih membawa Keris Ki
Brahmana serta tumbak yang bernama I Barugudug. Adiknya Kyai Ngurah Made Sakti
membawa segala perlengkapan pemujaan, seperti pasiwakaranaan serta pustaka.
Sesudah itu, karena Kyai Anglurah Agung Pinatih masih sangat hormat dan bakti kepada
Daalem, maka sekalian bersama ? sama pergi menuju Puri Suwecapura diiringi olah sanak
saudaranya serta rakyatnya. Kyai Anglurah Made Sakti, kemudian menuju arah barat, diikuti
juga oleh saudara ? saudara, cucu semuanya serta rakyat, dan tidak diceritakan di perjalanan,
akhirnya sampai di Jenggalabija. Pada saat itu paman beliau I Gusti Gde Tembuku
kemudian pindah dari Tulikup menuju Buruan terus ke Pliatan, dan berdiam di Tebesaya.
Hentikan dahulu prihal I Gusti Ngurah Made sakti yang bertempat tinggal di Jenggala Bija
dan I Gusti Gde Tembuku yang ke Tebesaya.
Juga diceritakan prihal para putra Arya Bang Pinatih yang lain seperti putra I Gusti Made
Pahang di Tulikup, yang sulung bernama I Gusti Putu Pahang pindah dari desa Tulikup
menuju desa yang kemudian bernama Jagapati, I Gusti Made Pahang masih bertempat
tinggal di Tulikup, I Gusti Nyoman Pahang kembali ke wilayah Pahang, I Gusti Ngurah
Ketut Pahang pindah ke desa Selat. I Gusti Kaja Kauh pindah menuju wilayah Bebalang,
Bangli disambut disana oleh sanak saudara dari Arya Bang Wayabiya.
Di Tulikup, para putra Ki Arya Bang Pinatih menguasai tempat dan kemudian membangun
sthana Pamerajan masing ? masing, seperti para putra I gusti Bona, I Gusti Benculuk, I Gusti
Sampalan, I Gusti Pandak, I Gusti Nangun, I Gusti Berasan, I Gusti Meranggi, I Gusti
Sayan, I Gusti Bedulu, I Gusti Nunung, I Gusti Kandel, dan I Gusti Kutri.
Kemudian ada juga yang bertempat tinggal di Kembengan, yakni I Gusti Tegal, I Gusti
Sukawati, I Gusti Arak Api, I Gusti Julingan putra I Gusti Kandel, I Gusti Kembengan, I
Gusti Manggis, I Gusti Pelagaan. Juga masing ? masing membangun Pamerajan.
Ada lagu yang mengungsi ke wilayah Siut, bernama I Gusti Nyoman Natih, putranya
berdiam di Banjar Bias, ada di Karang Dadi serta di Gerombongan.
Demkian dahulu.
Kembali diceritakan kedatangan Ida Kyai Naglurah Pinatih di hadapan Dalem kemudian
mempermaklumkan prihal kedatangan Cokorda Panji dari Nyalian. Ida Dalem berkata
bahwa tidak sekali ? kali memrintahkan Kyai Anglurah Agung Pinatih agar datang
menghadap, sehingga disimpulkan bahwa hal itu merupakan tipu muslihat Cokorda Panji,
agar Kyai Anglurah Agung Pinatih meninggalkan wilayah uruk Mangandang. Lama beliau
berdiam, berpikir, dan mungkin sudah ada dalam pikiran beliau, dan agar tidak menjdai
bibit yang tidak baik, agar tetap bhakti masing ? masing sejak dahulu kala. Sejak berkuasanya
leluhur Dalem dahulu ? sejak pemerintahan Ida Dalem Kresna Kepakisa, Kriyan Pinatih
memang disayang di Puri menjadi demung. Kemudian Ida dalem berkeinginan memnuhi
keinginan kedua belah pihak : Cokorda Panji ingin memperluas wilayahnya agar
memperoleh rahayu; Kyai Pinatih juga agar tetap bhaktinya seperti yang dilakukan para
leluhrunya yakni para Kriyan Pinatih yang sudah wafat, juga agar mendapatkan keselamatan.
Kyai Anglurah Pinatih kemudian diminta untuk sementara tinggal di Puri Agung, tidak
diperkenankan kembali ke Tulikup, diminta untuk mendampingi beliau Ida Dalem.
Diceritakan tidak lama Cokorda Nyalian memegang wilayah Tulikup kemudian diserang
oleh raja Gianyar.
Demikian dahulu.
Diberi Tempat Di Bukit Mekar Menjadi Desa Sulang
Singkat ceritera, Ida Dalem mengdakan utusan untuk mencari tempat tinggal bagi Kyai
Pinatih, di perbatasan wilayah Klungkung dan Karangasem bernama Bukit Mekar.
Walaupun tempat itu sempit, atas perintah Dalem, Ida I Gusti Anglurah Agung Pinatih Rsi
kemudian bertempat tinggal disana diiringi oleh putra sanak saudara. Rakyat semuanya
mengiringi. Tempat itu kemudian diberi nama desa Sulang.
Sedangkan di Bukit Mekar, beliau pertama kali mengukur tempat untuk Pamerajan, tempat
Puri, mengukur tempat untuk Kahyangan Tiga serta tempat kuburan dan rumah tempat
tinggal rakyatnya semua.
Setelah sesak di Bukit Mekar, diberikan lagi tempat di perbatasan Klungkung dan
Karangasem yang bernama Tegal Ening, dekat dengan desa Lebu Cegeng di tepi Sungai
Unda yang sudah dikuasai I Gusti Dauh Talibeng. Disana rakyat Kriyan Pinatih ada
sebagian membangun rumah serta panyungsungan Puseh Bale Agung, wilayah itu kemudian
dinamai Banjar Mincidan. Penuh sesak di banjar Mincidan, kemudian diberi tempat lagi di
tepi Sungai Unda yang bernama Tegal Genuk, yang kemudian diberi nama Banjar
Gerombongan. Dari Banjar Gerombongan, karena sesak diberikan tempat di perbatasan
Semara Pura tepi selatan, tempat warga Pande yang diajak dari Madura, tempat itu bernama
Banjar Galiran. Dari Banjar Galiran, karena sesak, yang diberikan lagi tempat di Kusamba,
dekat dengan Banjar Sangging, kemudian ada yang berada di pesisir pantai Kusamba yang
bernama Karang Dadi.

Kemudian ada diceritakan para putra Ki Arya Bang Pinatih yang kemudian mengikuti
penuanya. Berkeinginan untuk menghadap ke Puri Dalem lalu berdiam di Banjarangkan,
serta mmembuat panyawangan kawitan diberi nama Pura Lung Atad. Kemudian ada yang
beralih mencari tempat di tempat Sungai Bubuh bernama tempat itu Basang Alu,
membangun Pamerajan diberi nama menurut nama masing – masing. Pura di Lung Atad
dituntun ke Basang Alu, berganti naman menjadi Pura Sari Bang.
Diceritakan lagi I Gusti Jimbaran pindah dari Tulikup menuju desa Getakan, berdiam
disana disayang oleh Cokorda Bakas. Inggih demikian hentikan dahulu keadaan para putra
yang terpencar tempat tinggalnya.
Kyai Anglurah Made Sakti Di Jenggala Bija
Diceritakan sekarang Kyai Anglurah Made Sakti, tidak mengikuti kakaknya, berpindah
tempat dari desa Tulikup menuju Jenggalabija diiringi oleh rakyat lengkap dengan
bawaannya. Jenggala Bija itu dekat dengan tempat kediaman I Dewa Karang yang dipakai
menantu di wilayah Mambal.
Kyai Anglurah Made Sakti sudah memiliki Puri di Jenggalabija, sampai kepada rakyatnya
sudah memiliki perumahan sesuai dengan keadaan pedesaan yang sudah ada.
Kyai Ngurah Made Sakti benar – benar bijak memegang kekuasaan, beliau ahli dalam sastra,
serta senang melaksanakan dewaseraya berbhakti kepada Ida Hyang Widhi dan Bhatara
semua. Ppada saat itu ada anugerah dari Ida Sang Hyang Widhi pada hari Selasa Kliwon -
Anggara Kasih, bulan Bali yang kesembilan – Kesanga di tengah malam, Kyai Ngurah Made
melakukan upaacara persembahyangan di hutan ladang Bun, di sebelah timur Desa
Pengumpian. Sesudah sampai di tepi hutan itu, dilihat ada asap tegak berdiri putih seakan -
akan sampai di angkasa. Tempat itu kemudian dicari oleh Kyai Ngurah Made, sesampai di
tempat itu, layaknya sebagai bun – pohon merambat dilihat oleh beliau asap yang berdiri
tegak itu, seperti aneh rasanya dan juga menakutkan. Ketika hilang asap itu, kembali
perasaan beliau Ida Kyai Anglurah Made Sakti seperti sediakala, kemudian menaiki
timbunan bun itu. Sesudah sampai di puncak, kira – kira ada 80 depa, kemudian ada sabda
terdengar dari angkasa :
“Nah, dengarkanlah sabdaku ini! Segera bersihkan hutan bun ini, kemudian pakai desa
maupun perumahan. Sejak sekarang Kyai Ngelurah Pinatih Made menjadi Kyai Ngelurah
Pinatih Bun, sampai keturunanmu kelak di kemudian hari menjadi warga Bun.
Setelah selesai mendengar sabda dari angkasa itu, kemudian Ida Kyai Ngurah Made turun.
Setelah sampai di tanah kemudian beliau berkeinginan untuk membari tanda tempat itu
denga kapur – diberikan tanda silang – tapak dara, sebagai tanda, kemudian beliau pulang ke
Puri.
Pada pagi harinya sampailah kemudian di Puri beliau di tegal Bija, kemudian
memberitahukan kepada perbekel serta rakyat semuanya. Setelah semua rakyat berdatangan
menghadap, kemudian I Gusti Ngurah Made berkata :
“Nah Paman semuanya, saya sekarang memerintahkan paman semuanya untuk merabas
hutan bun itu, saya akan membangun desa serta perumahan”.
Rakyat semuanya menyambut dengan perasaan senang hati, menuruti keinginan I Gusti
Ngurah Made, semuanya lengkap membawa alat akan merabas Alas Bun itu.
Setelah semua bersih hutan itu dirabas, ketika matahari sudah berada di atas kepala, rakyat
semua beristirahat dan mengambil makanan untuk rakyat Bija itu di Pasar Pangumpian,
kemudian tiba di Bancingah Pangumpian seraya membuang sampah. Disana dibuang
sampah itu oleh rakyat Bija. Setiap hari demikian tingkah rakyat Bija di Pasar Pangumpian.
Kemudian ada orang melaporkan permasalahan itu kepada I Gusti Ngurah Pangumpian,
prihal tingkah rakyat pendatang itu merabas hutan. Karena itu merasa marah besar I Gusti
Ngurah Pangumpian karena tidak ada pemberitahuan kepada I Gusti Ngurah Pangumpian,
sebab itu dilarang rakyat pendatang itu merabas hutan Bun itu, karena tidak patut perbuatan
rakyat Bija itu, apalagi membuang sampah sembarangan di Bancingah Pangumpian,
kemudian dihentikan dengan senjata.
Sesudah itu kemudian I Gusti Ngurah Pangumpian mengumpat mereka sampai kepada
Gusti mereka, karena itu segera didengar olah rakyat Bija, sehingga kacau di Pasar
Pangumpian apalagi diimbuhi dengan tantangan terhadap Gustinya.
Itu sebabnya menjadi marah I Gusti Ngurah Made kemudian memerintahkan putranya
untuk melaksanakan perbuatan sebagai seorang Ksatria.
Saat itu I Gusti Putu Bija sebagai putranya mengikuti ayahnya bersama rakyat semuanya,
membawa senjata bersorak sorai semua. Dipimpin oleh sang ayah, kemudian masuk ke Puri
Pangumpian. Sangat ramailah perang disana, saling tusuk, saling penggal, itu sebabnya
banyak yang mati, sungguh riuh sekali perang antara Bija lawan Pangumpian. Banyak yang
mati dan banyak yang luka. Saat itulah kemudian bertemu berperang tanding I Gusti
Ngurah Made lawan I Gusti Ngurah Pangumpian, kemudian kalah I Gusti Ngurah
Pangumpian dan kemudian meninggal. Sejak itu orang – orang di Pangumpian kalah
kemudian ada yang pergi berpencar mencari tempat, ada yang mengungsi ke pegunungan.
Ada yang ke arah selatan ke Desa Kesiman, ada di Suwung, di Wimba serta Blumbungan,
Kapal. Demikian kesaktian Kyai Anglurah Made, itulah sebabnya kemudian beliau diberi
gelar I Gusti Anglurah Sakti Bija. Hentikan dahulu ceritera di Bun Pangumpian.
Diceritakan sekarang yang memegang kekuasaan di wilayah Mengwi yang bernama I Gusti
Made Agung Alangkajeng serta bergelar Cokorda Agung Made Bana, beserta adiknya I Gusti
Agung Nyoman Alangkajeng serta I Dewa Karang di Mambal, menanyakan prihal
peperangan itu. Kyai Anglurah Bun kemudian mengatakan prihal mendapatkan anugerah
dari Hyang Maha Kuasa.
Berkata Cokorda :
“Nah kalau begitu, Dinda Ngurah Bun yang memang benar. Serta Ngurah beserta rakyat
patut beralih tempat dari Jenggala Bija berkumpul di Desa Bun. Agar sesuai dengan nama
wilayah”.
Diceritakan sekarang yang menjadi pendeta bernama Ida Peranda Wayan Abian mempunyai
putra bernama Ida Wayan Abian. Adiknya bernama Ida Ktut Abian, dipakai ipar serta
menantu oleh Kyai Ngurah Bun. Itu sebabnya beliau berdiam di wilayah Bun, serta juga
berganti nama menjadi warga Bun. Beliau kemudian dijadikan Cudamani oleh Ki Arya Bun
serta juga Ki Arya Bija, demikian kesimpulan pertemuan di Geria Sanur. Kemudian juga I
Gusti Ngurah Made Bija dapat berdiam di Desa Beranjingan, mendapatkan rakyat 300
orang disampingi oleh menantunya yang bernama Ida Ktut Ngurah.
Diceritakan I Gusti Putu Bija di Beranjingan diiringi oleh para putranya semua membuat
senjata 40. Senjata itu kemudian diberi nama Dolo dan Beranjingan, semua senjata itu
bertatahkan mas, kemudian dipergunakan sebagai alat upacara di pura – pura serta dipakai
peringatan di kelak kemudian hari.
Ada juga terlahir dari warga Beranjingan, bernama I Gusti Ngurah Gde Bija, adiknya
bernama I Gusti Ngurah Made Bija Beranjingan, I Gusti Ngurah Anom Lengar, serta
terakhir bernama I Gusti Ketut Bija Tangkeng itu semua lahir dari Puri Beranjingan,
diamping ada yang wanita.
Dikisahkan I Gusti Putu Bija yang bertempat tinggal di Beranjingan, disusupi oleh loba -
tamak, moha hatinya, itu sebabnya berani kepada ayahandanya Kyai Ngurah Made Bija Bun,
sehingga tidak ingat lagi bersaudara maupun berayah. Itu sebabnya bertentangan
Beranjingan dengan warga Bun. Muncul kesal hati Ida Kyai Ngurah Bun untuk berbicara
dengan putranya yang ada Puri Beranjingan, karena anaknya itu merasa diri pintar, tidak lagi
peduli pada kelebihan orang lain.
Karena itu, menjadi marah Kyai Ngurah Made Bun, kemudian melakukan perbincangan
dengan putranya yang lain seperti I Gusti Ngurah Made Bija Bun, I Gusti Anom Bija, I
Gusti Ngurah Teja, I Gusti Ngurah Alit Padang, agar merebut saudaranya yang ada di
Beranjingan.
Itu sebabnya menjadi galak rakyat Bun, kemudian didatangi Desa Beranjingan itu oleh
pasukan Bun serta dikejar, diburu, karenanya menjadi kacau di daerah Beranjingan, semua
keluar membawa alat senjata, semuanya berani menunjukkan keperwiraannya. Disanalah
kemudian terjadi perang yang dahsyat, saling tusuk, saling bunuh, dan banyak mati rakyat
Beranjingan oleh rakyat Bun. Menyaksikan demikian halnya, sangat marah I Gusti Ngurah
Putu Bija Beranjingan, akan bersedia mati dalam pertempuran bersama para putra serta isteri
semuanya bermaksud untuk menghilangkan jiwanya, dan semuanya mengenakan busana
serba putih, sedia akan mati di medan laga.
Karena sudah demikian tekad I Gusti Ngurah Beranjingan, menjadi gentar juga rakyat Bun,
serta para putra semuanya, kemudian segera ayahandanya mempergunakan Aji Pregolan,
berdiri di depan pinti Puri. Karena kesaktian Kyai Ngurah Made Bun, menjadilah I Gusti
Ngurah Beranjingan gentar melihat prabawa ayahnya, takut, tidak berani lagi menentang,
sampai dengan rakyat Beranjingan semua, lalu semuanya lari tunggang langgang besar kecil
mengungsi serentak menyembunyikan diri menuju desa Srijati di Sibang, kemudian berdiam
di Desa Darmasaba, serta menghamba kepada I Gusti Agung Kamasan beserta seluruh
rakyatnya, penuh sesak disana di Darmasaba. Dengan demikian I Gusti Ngurah Putu Bija?
Beranjingan batal meninggal di medan perang tempat itu kemudian dinamai Jagapati.
Sesudah lama berdiam disana, kemudian semua para putra I Gusti Ngurah Putu Bija
Beranjingan berpencar. Putra I Gusti Ngurah Putu Bija Beranjingan masing – masing
adalah I Gusti Ngurah Beranjingan membangun Puri di Banjar Bantas, adiknya I Gusti
Ngurah Made Bija Beranjingan mengungsi ke Desa Tingas disertai rakyat 60 KK. I Gusti
Ngurah Ketut Bija Tangkeng serta I Gusti Ngurah Anom Lengar, mencari tempat di
Moncos diiringi rakyat 60 KK, I Gusti Ketut Rangkeng mencari tempat di Desa Kekeran.
Belakangan I Gusti Anom Lengar mengambil isteri dari Dalung, itu sebabnya bolak -
balik tempat tinggalnya, kemudian ada putra 3 orang, yang sulung bernama I Gusti Putu
Bija, adiknya I Gusti Bija Lekong, yang paling kecil I Gusti Bija Leking, I Gusti Anom
Lengar berdiam kemudian di Dalung, akhirnya kemudian di Taman Padangkasa, bersama
anaknya I Gusti Leking.
Dikisahkan I Gusti Bija Lekong mengungsi ke wilayah Kuta. Sesudah lama di Kuta
banyak sekali puteranya, ada yang mengungsi ke Jembrana I Gusti Putu menuju wilayah
Kaba – Kaba kemudian ke Lodsawah.
Kembali diceritakan Kyai Ngurah Made Bija Bun sudah lega hatinya memperoleh
kewibawaan di Desa Bun, tidak ada yang membantah perintah beliau, karena sudah juga
bermitra dengan Cokorda yang menguasai wilayah Mengwi Ida Cokorda Made Agung
Bana. Lama kemudian meninggal penguasa Mengwi Ida Cokorda Made Agung Bana,
digantikan oleh adiknya I Gusti Nyoman Langkajeng yang bergelar Cokorda Munggu.
Cokorda Munggu mempunyai putra I Gusti Agung Mayun serta I Gusti Agung Made
Munggu. I Gusti Agung Mayun menggantikan ayahnya bergelar Cokorda Mayun.
Demikian dahulu keadaan di Mengwi.
Puri Bun Diserang Oleh Mengwi
Diceritakan sekarang, tidak bagitu lama keadaan ini aman, kemudian tiba masa Kalisengsara
- kekacauan, dan ternyata marah besar Ida Cokorda Maun di Mengwi berkehendak
menyerang I Dewa Karang yang ada di Puri Mambal.
Karena demikian didengar oleh I Dewa Karang, beliau berbincang dengan ipar beliau di Puri
Bun. Setelah selesai bertukar pikiran, maka kembali pulang dengan tidak merasa sak
wasangka lagi. Singkat ceritera, pasukan Mengwi sudah datang menyebabkan penuh sesak
mengitari. Puri Mambal sudah dipenuhi oleh para putra Mengwi, dipimpin oleh Cokorda
Mayun. Setelah dikelilingi puri Mambal itu, sangat duka hati I Dewa Karang, kemudian
keluar ke depan Puri itu. Yang sebenarnya diandalkan oleh Puri Mengwi hanyalah pasukan
Bun. Dan teryata yang mengitari Puri I Dewa Karang juga? hanya pasukan Bun. Karena itu I
Dewa Karang dapat disembunyikan oelh pasukan Bun di tengah – tengah mereka. Menjadi
takjub ppasukan Mengwi, heran dengan kesaktian I Dewa Karang yang hilang tidak ada di
puri, karena sudah diungsikan – diamankan oleh pasukan Bun. Itu sebabnya pulanglah
pasukan Mengwi tanpa hasil. I Dewa Karang kemudian mencari saudaranya yang berdiam di
Banjar Tegal wilayah Tegalalang yang bernama I Dewa Bata.
Sesudah lama, tahulah Ida Cokorda Mayun akan tipu muslihat I Gusti Ngurah Made Bun,
yang menyebabkan hilangnya I Dewa Karang karena diapaki menantu oleh Anglurah Bun.
Penguasa Mengwi kemudian menyuarakan kentongan agung, serta kemudian berangkat
Cokorda Mayun beserta balanya semua, akan merusak dan merebut Kyai Naglurah Bun. Bila
saja berani dalam medan perang, akan dihabiskan sampai anak cucu Anglurah Bun.
Singkat ceritera, pasukan Mengwi semuanya sudah berangkat menuju puri Bun.
Sesampainya di Bancingan Puri Bun, kaget Kyai Ngerurah kemudian memukul kentongan
bertalu – talu, serentak rakyatnya semua laki maupun perempuan membawa senjata. Disana
kemudian berkecamuklah perang itu, saling amuk, setapakpun tidak mundur, bersorak
saling ejek, saling tantang, saling tusuk, saling penggal, saling banting, sama – sama tidak
mengenal mana kawan mana lawan, sehingga kemudian peperangan itu sampai ke Puri Bun.
Tak dinyana kemudian Cokorda Mayun, sebagai pucuk pimpinan pasukan Mengwi wafat,
dapat ditusuk oleh Kyai Nglurah Bun. Serta kalahlah pasukan Mengwi. Jenazah Cokorda
Mayun, diceritakan masih di Bun. Kemudian banyak rakyat Mengwi yang masih hidup,
kembali ke Mengwi, ada yang langsung menghadap I Gusti Agung Made Munggu, adik Ida
Cokorda Mayun yang wafat di Bun. Itu sebabnya murka I Gusti Agung Made Munggu,
seraya memerintahkan semua anggota keluarganya untuk menyerang Anglurah Bun.
Kemudian berangkat bala pasukan Mengwi dari Munggu dan Mengwi seraya membawa
senjata. Di Lambing para putra Mengwi mengadakan pembicaraan. Kesimpulan
pembicaraan itu, pasukan akan dibagi dua. Dari barat, sebagai pimpinan pasukan I Gusti
Agung Made Kamasan dari Sibang serta I Gusti Agung Jlantik dari Penarungan, serta dari
utara, bala pasukan disana mengiringi I Gusti Agung Made Munggu.
Dari Taensiat Ke Nagari
Singkat ceritera Kyai Ngurah Bun Pinatih sudah mendengar rencana balas dendam dari Puri
Mengwi, jelas akan mendatangkan bala pasukan dalam jumlah yang besar. Kalau dihadapi
jelas akan kalah. Kemudian beliau berpikir untuk tidak melawan, serta bersiap untuk
meninggalkan puri, mengungsi ke wilayah Badung, bersama dengan anak cucu, besar kecil,
serta rakyat semuanya, dengan mengusung Bhatara Kawitan semuanya seperti
Siwapakaranaan serta pusaka I Keboraja beserta I Baru Upas.
Setibanya di Badung kemudian menuju Taensiat, rakyat beliau ditempatkan di Banjar Bun
serta Banjar Ambengan. Ada yang beralih menuju Angayabaya, Jagapati, Angantaka, Sibang,
Paguyangan. Ada yang mengungsi ke wilayah Pagutan, Negara, Pagesangan, Tamesi. Ada ke
Tagtag Negara, Pangrebongan bersama I Gusti Tangeb, I Gusti Meranggi. I Gusti Meranggi
pindah ke wilayah Sarimertha. Demikian ceritanya dahulu.
Diceritakan sekarang di Puri Bun, karena semua penduduk disana mengungsi ke wilayah
Badung, maka keadaan disana menjadi sunyi, tak ada seorangpun kelihatan lewat. Setibanya
pasukan Mengwi ditempat itu, maka dilakukan penyerobotan, dijarah semua milik Puri Bun
serta milik rakyat disana. Sisa penjarahan adalah purinya, wantilan, merajan, pura, dan juga
ada perumahan rakyat, semuanya dibakar habis diratakan sama sekali. Jenazah Cokorda
Agung Mayun yang meninggal dan tertinggal di Puri Bun kemudian diambil dibawa pulang
ke Mengwi.
Kembali diceritakan I Gusti Ngurah Bun di taensiat, para putra beliau sekarang ada yang
pindah ke desa – desa lainnya, seraya memohon diri kepada ayahnya, seperti I Gusti Bun
Sayoga ke Sigaran Mambal, I Gusti Ngurah Alit Padang mengungsi ke Karangasem,
bertempat tinggal di Padangkertha. I Gusti Ngurah Teja mengungsi ke Denbukit. Ada
putranya 3 orang, yang sulung I Gusti Teja – namanya sama dengan ayahnya, di Dawan
Banjar, I Gusti demung menuju Timbul, Sukawati. Ayahnya I Gusti Ngurah Bun kemudian
berpuri di Taensiat. Demikian dahulu.
Diceritakan I Dewa Karang berpuri di Banjar Tegal, beliau senang melakukan
persembahyangan, disana di Dalem Pamuwusan namanya. Kemudian ada anugerah Ida Sang
Hyang Widhi, beliau mendapatkan anugerah senjata dua buah. Itu sebabnya sangat suka cita
I Dewa Karang, sangat percaya diri di hatinya.
Karena itu beliau bermaksud untuk mencari I Gusti Ngurah Made Bun di Puri Taensiat,
agar turut serta berpuri di Banjar Tegal. Singkat ceritera, sangat senang hati I Gusti Ngurah
Made Bun, demikian juga I Dewa Karang kemudian berjalan diiringi rakyatnya semua
dengan membawa perlengkapan menuju Alas Kawos, namun putranya yang bernama I Gusti
Ngurah Putu Wija diangkat atau kadharma putra oleh Kyai Pamecutan. Kemudian
diceriterakan I Dewa Karang dan I Gusti Ngurah Made Bun bersama tempat tinggalnya
kemudian menuju desa Kengetan.

Diceritakan I Gusti Wirya yang bertempat tinggal di Kengetan, dan juga di desa Singakertha,
ditantang oleh I Dewa Karang dan I Gusti Ngurah Made Bun untuk berperang tanding.
Akhirnya seperti keder hati I Gusti Wirya di Kengetan, kemudian beralih tempat semuanya
serentak membawa perlengkapan di saat malam menuju desa Sigaran terus ke Melanjung.
Sejak itu kemudian desa Kengetan, Jukutpaku, serta Singakertha dikuasain oleh I Dewa
Kaarang. Karena keberhasilan itu, kemudian I Dewa Karang beserta I Gusti Ngurah Made
Bun membuat puri di Karang Tepesan sampai kepada rakyatnya semua.
Entah berapa masa sudah berpuri disana, ada usulan dari I Gusti Ngurah Made Bun agar
membangun Puri yang baik dan indah, sebab keadaan sudah membaik, terus dinamai
wilayah Negara. I? Gusti Ngurah Made Bun membangun puri dinamai Puri Negari.
I Dewa Karang mempunyai janji dengan I Gusti Ngurah Made Bun agar bersuka duka
berdua, dan semoga terus sampai ke keturunannya nantinya. Demikian inti perbincangan I
Dewa Karang serta I Gusti Ngurah Made Bun, semuanya merasa suka cita.
Diceritakan Ida Peranda Nyoman Padangrata yang pernah menjadi pendeta atau
Bagawantah Ida Ngurah Bun sudah berpindah dari wilayah Bun, diikuti oleh putra serta
isteri menuju desa Kutri, sewilayah dengan Negara. Banyak rakyat I Dewa Karang ada di
Kutris diberikan kepada Ida Peranda. Demikian halnya di masa lalu, dicantumkan dalam
pariagem.

Dilanjutkan sekarang purtra I Gusti Ngurah Made Bun di Negari semua sudah diandalkan
oleh I Dewa Karang yang berkuasa di Negara. Putra I Gusti Ngurah Made Bun yang paling
sulung bernama I Gusti Ngurah Gde Bun atau I Gusti Ngurah Mawang berpuri di Negari, I
Gusti Anom Angkrah di Banjar Tunon, I Gusti Ketut Alit Bija bertempat tinggal di Kutri, I
Gusti Ngurah Tangeb mmasih di Mawang, serta wanita I Gusti Ayu Oka juga di Negari.
Semuanya memiliki jiwa keperwiraan masing – masing. Demikian keadaannya.
Diceritakan sekarang yang menjadi penguasa wilayah Gianyar bernama Ida I Dewa Manggis,
memberi perintah kepada I Dewa Karang agar para putra Anglurah Bun Pinatih menjadi
pengokoh wilayah Gianyar, paling utama mengawasi Tegal Pangrebongan. Kesimpulan
perbincangan itu agar putra Ngurah Bun yang bernama I Gusti Ngurah Tangeb, yang
memamng keturunan Pinatih, itu yang mengawasi di Pangrebongan, diberikan rakyat 200
orang. Demikian dicatat di Pariagem.

Juga diceritakan Ida Bang Pinatih memiliki keturunan yang bernama mangurah Guwa dan
Mangurah campida. Keduanya, ketika masa kerajaan Gelgel atau Sweca Linggarsa Pura, ada
di lingkunga Ida Dalem. Namun ketika masa pemberontakan I Gusti Agung Maruti, terjadi
huru – hara, maka sanak keturunan beliau berdua meninggalkan Gelgel, ke arah timur
perjalanannya, serta kemudaian berdiam di desa Gunaksa. Disana membangun kahyangan
dinamai Pura Guwa. Tujuannya agar diketahui oleh keturunannya sebagai keturunan
Mangurah Guwa. Demikian tercatat dalam prasasti, tentang keadaan Sira Mangurah Guwa.
Diceritakan pula di kemudian hari mendapatkan panjang umur keturunan Mangurah Guwa,
ada yang pindah ke desa Timhun, sanak saudara yang lain menuju desa Aan. Ada juga yang
meninggalkan desa Gunaksa yang menuju desa Akah, Pagubungan Manduang serta Nusa
Penida.

Demikian kisahnya Mangurah Guwa dan Mangurah Campida.
Dan demikian pula kisah tentang keberadaan sanak keturunan Ida wang Bang Banyak wide
yang kemudian menjadi warga Arya Wang Bang Pinatih di seluruh pelosok Pulau Bali.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...