Sebenarnya apa sih difinisi sebenarnya dari Deja Vu yang belakang ini semakin marak diperbincangkan dilapisan masyarakat Indonesia maupun Internasional itu?
Deja Vu sebenarnya ngga' banyak beda jauh dari difinisi Clairvoyance. Clairvoyance sendiri dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan supernormal yang dimiliki oleh suatu individu, dimana dengan kekuatan pikirannya tersebut dia seakan-akan dapat melihat kejadian masa depan yang akan terjadi/dialami pada dirinya maupun pada orang lain.Bahkan kemampuan Clairvoyance dapat juga untuk melihat situasi-situasi pada kejadian dimasa silam.
Biasanya, orang-orang yang memiliki penguasaan clairvoyance dengan baik, akan mudah meramalkan beberapa kejadian-kejadian yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Misalnya gambaran-gambaran mengenai kecelakaan-kecelakaan buruk yang akan menimpa dirinya dimasa depan.
Hebatnya dari orang-orang yang menguasai Clairvoyance dengan baik, misalnya kita menyodorkan dia dengan suatu benda, maka dengan konsentrasi sedikit, dalam waktu singkat diapun dapat menceritakan sejarah dari benda tersebut, baik siapa pemiliknya,kapan benda itu diciptakan,dst.
Nah, istilah Deja Vu sendiri juga merupakan suatu kekuatan supernormal yang dimiliki seseorang sehingga dia mampu untuk melihat gambaran-gambaran/menerawang peristiwa yang akan terjadi di masa depan maupun masa silam. Mirip kan sama Clairvoyance..
Istilah Deja Vu sendiri banyak digunakan pada seni pernapasan/meditasi Yoga. Jika seseorang sudah berada pada tahapan ini, dan telah mengalami suatu pengalaman, maka dalam pikirannya nampaknya pengalamannya tersebut serasa familiar bagi dirinya.Serasa pernah kejadian gitu.
Biasanya gambaran-gambaran akan kejadian-kejadian ini muncul apabila kita sedang bengong ataupun sedang tidur, mirip sebuah mimpi. Anehnya, pada waktu kita benar-benar sedang mengalami kejadian tersebut di alam nyata, seakan-akan kita teringat kembali pada gambaran moment-moment yang kita impikan sebelumnya. Dimana moment-moment tersebut serasa tergambar sangat kompleks, bentuk audio dan visualnya dapat kita rasakan dengan pasti.
Sehingga pengalaman yang sedang kita alami di alam nyata , sudah bisa kita tebak endingnya, dan pasti dalam hati kita akan mengatakan "kayaknya pernah kejadian nih sebelumnya, tapi kapan ya?".
Biasanya setiap orang pasti telah mengalami hal-hal seperti itu, hanya saja kadar-nya berbeda-beda. Misalnya teman-teman kan sedang jalan-jalan nih, trus dijalan ngeliat warung mie Jakarta misalnya, karena tergiur jadi pengen beli. Tapi, karena duitnya mungkin nggak cukup atau ada alasan lainnya, maka ngga jadi beli.
Nah sesampainya dirumah, ternyata dimeja makan malah sudah ada semangkuk mie Jakarta telah tersaji khusus buat kita.ternyata tadi Nyak yang beliin waktu pulang dari kondangan misalnya. Jadi perasaan keki akibat ngga' jadi beli mie dijalan sirna seketika itu juga. Nah, itu juga termasuk Dja Vu loh, hanya saja kadarnya masih rendah.
Yang tinggian contohnya ya kemampuan Clirvoyance-nya si Nostradamus yang paling ngetop klo di Dunia, klo di Indo yang paling ngetop tuh Clairvoyance Jayabaya, Raja kerajaan Kediri. tapi ramalan ya tetap ramalan,kita ngga' boleh harus mempercayainya begitu saja. Bagaimanapun juga Allah SWT lah yang berkuasa sepenuhnya,apabila Allah sudah mengatakan terjadi maka terjadilah.
Biasanya orang-orang yang memiliki kekuatan Supernormal, sangat peka terhadap penerimaan energi-energi dari luar. Jika seandainya dia mempunyai gambaran akan hal buruk yang akan menimpanya dimasa depan, maka dengan sesegera mungkin menghindarinya sebelum benar-benar kejadian,seperti misalnya kecelakaan kendaraan, dll, kecuali kematian.
Lalu bagaimana melatih kepekaan Clairvoyance atau De Javu yang terdapat pada diri kita?
Sebenarnya, bagi yang sudah berbakat dan sudah ditakdirkan, tanpa belajarpun kepekaan Calirvoyance/De Javu sudah muncul dengan sendirinya. Misalnya pada bocah-bocah Indigo seperti si Mama Louren. Sudah jadi bakat alam nampaknya. Tapi bagi manusia normal yang terlahir bukan sebagai Indigo juga bisa dilatih kok kepekaan Clairvoyancenya,misalnya dengan berlatih pernapasan dan konsentrasi (istilah umumnya meditasi).
Pada Seni Pernapasan Yoga, banyak wanita yang sedang hamil, para lansia, dan orang yang mengalami tekanan batin berlatih meditasi dengan cara ini. Selain baik untuk kesehatan, berlatih meditasi juga sebagai penghilang rasa was-was, ketakutan, trauma,
Sumber
0 komentar:
Post a Comment