Pada tahun 2010 ada sebuah fenomena menarik yang sempat saya baca. Di negara Singapura yang notabene adalah negara yang perkembangan teknologinya sangat pesat, sempat pemerintahnya dibuat pusing akan kepercayaan atau mitos yang dipegang warganya. Singapura terancam mengalami penurunan jumlah kelahiran pada tahun 2010, dikarenakan banyak warga negara Singapura yang berpendapat bahwa tidak baik melahirkan di tahun Macan (2010). Mereka lebih suka anaknya lahir di tahun Naga, Kelinci atau lainnya.
Kepercayaan akan hari baik, bulan baik atau tahun keberuntungan masih dipercaya oleh sebagian orang hingga saat ini. Bahkan ketika melihat kehebatan seseorang seperti David Beckham yang memiliki akurasi tendangan bebas hingga 80%, juga Michael Jordan yang bisa memasukkan bola basket dengan mata tertutup, adalah sebuah keberuntungan yang dimiliki oleh mereka berdua. Kebanyakan orang yang berpendapat bahwa kemampuan yang dimiliki oleh David Beckham dan Micahel Jordan adalah sebuah keberuntungan, dikarenakan mereka hanya melihat hasil akhirnya saja tanpa mengetahui upaya apa yang dilakukan David Beckham dan Michael Jordan untuk memperoleh kehebatannya tersebut.
Untuk dapat menciptakan akurasi yang tinggi, David Beckham melatih tendangan bebasnya dengan menciptakan suasana nyata seperti saat pertandingan. Dia menggunakan pagar betis yang terbuat dari papan seukuran manusia sebagai ganti pemain lawan. Dia berlatih menendang bola melewati penghalang untuk menuju gawang. Dan yang dipakai sebagai gawang adalah sebuah ban mobil yang diameternya sedikit lebih besar dari bolanya. Begitupun Michael Jordan yang mampu melakukan lemparan bebas dengan mata tertutup. Dia melakukan latihan yang lebih dari pemain lainnya. Saat pemain lain berlatih melempar ratusan kali, dia melakukannya ribuan kali. Michael Jordan kerap berlatih sendiri untuk mengasah kemampuan lemparannya. Dia telah melewati 10.000 jam latihan sebelum bisa melempar bola basket dengan mata tertutup. Keberuntungan akurasi tendangan bebas David Beckham hingga 80% dan ketepatan melempar bola Michael Jordan dengan mata tertutup, adalah karena mereka sering berlatih secara tekun dan melakukan yang orang lain tidak lakukan.
Menurut buku-buku motivasi yang pernah saya baca, juga para mentor dalam seminar-seminar yang pernah saya ikuti, serta para pebisnis dan karyawan ber-karir tinggi yang pernah saya kenal, selalu menyatakan tidak ada yang namanya kebetulan dan keberuntungan. Keberuntungan itu akan datang, karena kita telah menciptakan kondisinya. Bagaimana kita bisa beruntung memenangkan lomba, jika kita tidak pernah mengikuti lomba? Apakah kita bisa beruntung menjadi seorang Idol dengan berhayal, tanpa pernah mengikuti kontes seperti Indonesian Idol, Got Talent dan sebagainya? Bagaimana kita bisa beruntung menjadi pebisnis yang sukses, jika kita tidak pernah melakukan bisnis apapun? Apakah kita juga bisa beruntung memiliki karir yang bagus di perusahaan bonafit, jika kita tidak pernah masuk ke perusahaan tersebut dan membuat prestasi? Cara terbaik memperoleh keberuntungan, adalah dengan menciptakannya.
Keberuntungan tidaklah sama dengan Mukjizat. Keberuntungan adalah sebuah upaya yang dilakukan secara terus menerus, sehingga seseorang bisa beruntung mendapatkan apa yang diinginkan. Contohnya seperti saat kita pergi ke pasar malam. Lalu bermain melempar gelang ke dalam botol untuk mendapatkan hadiah boneka, minuman dan sebagainya. Kita bisa berpeluang beruntung mendapat hadiah, jika kita melakukan lemparan gelang sehingga bisa masuk kedalam botol. Sementara mukjizat adalah murni merupakan kekuasaan Allah (yang tidak bisa dinalar dengan akal manusia) yang diberikan kepada hamba yang dipilih-Nya. Contohnya seperti Nabi Musa yang memiliki mukjizat tongkat yang bisa menjadi ular dan membelah lautan; Nabi Isa memiliki mukjizat bisa menyembuhkan orang sakit seketika serta menghidupkan orang mati beberapa saat; Nabi Sulaiman yang memiliki mukjizat bisa mendengar dan mengerti bahasa binatang.
Seorang pembawa acara talkshow terkenal yang menjadi salah satu wanita terkaya dan berpengaruh di dunia, Oprah Winfrey, dalam success storynya pernah berkata, "Keberuntungan terjadi saat kesempatan bertemu dengan persiapan." Dalam hidup kita sesungguhnya banyak sekali kesempatan yang datang menghampiri, tetapi pada saat itu kita belum siap untuk mengambilnya. Tidak ada orang yang tidak pernah mendapat kesempatan, hanya saja dia kurang peka disaat kesempatan itu datang menghampirinya. Allah Tuhan semesta alam selalu memberikan kesempatan kepada kita semua, jika Dia merasa kita telah siap menjemput kesempatan tersebut.
Untuk itu jika kita ingin hidup kita dipenuhi dengan keberuntungan, bisa melakukan hal-hal berikut ini:
-Merubah sikap dan pandangan akan adanya hari keberuntungan, dengan menganggap semua hari merupakan hari keberuntungan.
-Senantiasa berpikir positip bahwa setiap masalah yang menimpa adalah sebagai sebuah tantangan dalam memperoleh keberuntungan kita.
-Selalu belajar untuk menggali potensi diri sehingga ketika kesempatan datang, kita telah siap untuk menjemputnya.
-Memperbanyak wawasan agar ketika kita merasa tidak siap dengan kesempatan yang satu, maka kita masih bisa mengambil kesempatan yang lainnya.
Sumber
0 komentar:
Post a Comment