Uji kimia pada batu meteor yang jatuh di Maroko ketika hujan meteor terjadi pada Juli 2011 lalu memastikan jika batu tersebut berasal dari planet Mars. Batu tersebut pecah menjadi beberapa bagian dengan berat total mencapai 6,8 kilogram. Pecahan batu terbesar bobotnya hanya sekitar 0,90 kilogram.
Menurut saksi mata, batu meteor ini jatuh ke Bumi seperti bola berapi. Tadinya batu ini tidak langsung ditemukan selepas hujan meteor, melainkan lima bulan kemudian atau tepatnya pada akhir Desember lalu.
Para ahli yang menemukannya dilaporkan sangat gembira dengan kepastian ini. Sebab, kini mereka menjadi pemilik salah satu barang terlangka di Bumi dan lebih berharga dari emas. "Natal datang di bulan Januari. Menyenangkan saat Mars bisa mengirim sampelnya ke Bumi. Terutama saat kantong kita terlalu tipis untuk bisa berangkat mengambil sampel (ke Mars) sendiri," kata Direktur Institut Antariksa University of Central Florida, Amerika Serikat, Selasa (17/1).
Kepastian asal batu ini didapat setelah rapat istimewa yang dihadiri beberapa ilmuwan dari Badan Antariksa AS (NASA). Berdasarkan usia dan kandungan kimia yang ada, didapatlah kesimpulan asal batu tersebut.
Menurut ahli astronomi, pecahan ini bisa sampai ke Bumi lewat perjalanan panjang. Diperkirakan jutaan tahun lalu terjadi tumbukan hebat ke permukaan planet Mars. Pecahan akibat tumbukan itu 'mengembara' ke angkasa luar hingga akhirnya masuk ke dalam atmosfer Bumi dalam pecahan-pecahan kecil.
Terakhir kali batu asal Mars sampai ke Bumi terjadi di tahun 1962. Dengan demikian, seluruh batu asal Mars yang jatuh ke Bumi jika dikumpulkan sudah mencapai bobot 108 kilogram. (Sumber: San Fransisco Chronicle)
0 komentar:
Post a Comment