Pengguna internet sebagian besar disesaki oleh para remaja. Anak muda di kisaran umur belasan tahun ini begitu mudah mengasup teknologi baru. Namun kadang kala, rasa keingintahuan remaja yang begitu besar dapat menjadi bumerang. Berikut 6 kiat untuk membekali para remaja agar aman ketika berinternet ria :
Jangan percaya seluruhnya dengan apa yang kamu temui di internet. Terutama terkait identitas diri di berbagai media sosial dan interaktif. Bisa saja, mereka yang mengaku berumur 15 tahun dan bertampang rupawan, malah orang dewasa yang mengidap pedofilia.
Internet dengan ke-anonymous-annya sangat memungkinkan untuk mengumbar identitas palsu. Tentunya jika begini tinggal dua kemungkinan, mereka hanya iseng agar lebih percaya diri, atau ada juga yang menyimpan misi negatif tersendiri.
2. Informasi Pribadi
Hati-hati ketika "mengumumkan" identitas pribadi Anda, seperti alamat rumah, nomor telepon, dan jika di Amerika Serikat yang paling banyak disoroti adalah social security number. Seorang petinggi Microsoft bahkan melarang anaknya menuliskan pekerjaan orangtuanya di internet.
Keamanan informasi pribadi ini juga terkait kerahasiaan password dari akun email para remaja. Tetap jaga kerahasiaan akun email Anda, jangan biarkan orang lain mengetahuinya, termasuk bagi para orang dewasa.
3. Cyber Bullies
Kekerasan atau tindak pelecehan di dunia maya juga membayangi para anak-anak dan remaja. Jika Anda mendapatkan pesan yang berisi cyber bullying, maka sebaiknya tak usah digubris. Jika sudah dianggap mengganggu, ada baiknya memberi tahu orang yang lebih dewasa dari keluarga Anda.
4. Email dan File Misterius
Hindari untuk membuka email yang Anda tidak kenal siapa pengirimnya. Email atau file yang berisi konten tak dikenal bisa saja menyimpan virus yang siap menyerang komputer. Bahkan dalam tingkatan tertentu, ada juga program jahat yang mencuri data-data korban ketika sudah menginfeksi.
Pagari komputer dengan software keamanan atau antivirus yang terpercaya. Jika sudah, lakukan update secara rutin untuk meningkatkan kekebalannya.
5. Belanja Online
Demi keamanan, konsultasikan dulu dengan orangtua sebelum Anda melakukan transaksi online. Praktek iming-iming harga murah biasanya dilakukan situs belanja palsu. Kartu kredit di dunia maya biasanya juga menjadi mangsa yang paling dicari oleh phisher (pelaku pencurian informasi).
6. Kopi Darat
Tak sedikit kisah manis di dunia maya yang berujung ke dunia nyata. Namun untuk jaga-jaga, Anda jangan lantas mudah terperdaya. Bentuk kewaspadaan bisa dilakukan dengan mengajak teman atau keluarga ketika ingin menemui "teman chatting" secara offline (kopi darat).
Nah, jika teman online Anda itu mengajak ketemuan di tempat-tempat yang aneh dan mengajak hanya berdua saja, sebaiknya jangan diikuti. Anda tentu tak mau mengambil risiko bukan ?
sumber
0 komentar:
Post a Comment