Sama seperti kanker serviks, kanker payudara menjadi momok menakutkan bagi wanita. Pasalnya, selain mematikan, penyebarannya sedasyat pertumbuhan rambut.
Deteksi dini dan pencegahan amat diperlukan. Selain berhaya hidup sehat, cukup melakukan aktivitas olahraga disinyalir bisa menurunkan risiko kanker payudara pada wanita.
Para wanita yang berolahraga secara cukup kemungkinan bisa mengalami pengurangan risiko pengembangan risiko kanker payudara setelah menopause, dibandingkan dengan para wanita yang tidak berolahraga. Demikian hasil penelitian ilmuwan AS yang dipublikasikan dalam jurnal kanker.
Dilansir Health News Daily, dalam penelitian ini, para ahli melibatkan 3.000 wanita yang sebagian terkena kanker payudara dan sebagian lagi tidak. Di antara mereka, wanita yang aktif berolahraga 10-19 jam per minggu menurunkan 30% kesempatan terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak berolahraga.
Selain itu, apabila wanita subur kerap rajin berolahraga, maka kesempatan terserang kanker payudara semakin menurun sebanyak 33%. Kesempatan kembali menurun sebanyak 30% jika wanita tersebut melanjutkan olahraga sampai masa menopause.
"Jika Anda mengalami menopause, dan Anda selama ini kurang aktif, belum terlambat untuk memulainya," tutur Kepala Peneliti Lauren McCullough dari University of North Carolina.
Pada awalnya, para ahli menduga bahwa kebiasaan berolahraga berhubungan dengan penurunan berat badan, sehingga mampu mengurangi risiko kanker payudara pada wanita.
Namun ternyata dugaan itu tidak sepenuhnya benar, sebab wanita yang rajin berolahraga namun tetap mengalami berat badan berlebih, risiko terkena kanker payudara justru meningkat.
Perempuan yang paling banyak mengalami pengurangan risiko kanker payudara adalah yang berolahraga setidaknya 10-19 jam per minggu. Jumlah pengurangannya bisa mencapai 30%.
Meski ditekankan penelitian ini, berapa lama pun berolahraga tetap berpengaruh baik pada pengurangan risiko kanker payudara.
Namun McCullough dan timnya belum menemukan jalur hubungan antara olahraga dengan pengurangan risiko kanker payudara.
Sudah diketahui sejak lama, menjaga ukuran berat badan normal terasosiasi dengan pengurangan risiko kanker payudara.
"Diperkirakan, pengurangan lemak tubuh bisa mengurangi eksposur terhadap sirkulasi hormon, faktor pertumbuhan, dan pro-peradangan, yang kesemuanya terhubung dengan risiko kanker payudara," katanya lagi.
Mekanisme lain menyangkut peningkatan respon imun tubuh yang meningkat, kapasitas antioksidan, serta perbaikan DNA, tambahnya.
Salah satu ahli percaya, mencoba mengurangi risiko kanker payudara berarti menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan.
"Ada makin banyak bukti yang menunjukkan, perempuan bisa mengurangi risiko terkena kanker payudara dan kanker-kanker jenis lain dengan memodifikasi gaya hidup mereka," jelas dr Stephanie Bernik, kepala bedah onkologi di Lenox Hill Hospital, NY, AS.
Perempuan yang rutin berolahraga cenderung menjalani pola hidup sehat, menjaga asupan, tidak merokok, dan tidak mengkonsumsi alkohol.
"Sulit untuk menaruh penghargaannya hanya kepada olahraga. Karena tentu ada pengaruh pula dari upaya menjaga gaya hidup sehat. Bila Anda menjaga gaya hidup sehat, maka risiko kanker Anda pun akan menurun," jelas Bernik. [mor]
sumber
0 komentar:
Post a Comment