Wednesday, February 27

INFORMASI PERSYARATAN PENDAFTARAN IPDN 2012/2013



PENGUMUMAN PENDAFTARAN CAPRA IPDN 2012/2013 JAWA TIMUR
P E N G U M U M A N

TENTANG
PENERIMAAN CALON PRAJA IPDN
TAHUN AJARAN 2012/2013

Diberitahukan dengan hormat bahwa Kementerian Dalam Negeri pada Tahun Ajaran 2012/2013 membuka kesempatan bagi putera/puteri Warga Negara Republik Indonesia mengikuti pendidikan tinggi kepamongprajaan (Diploma IV) pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dengan ketentuan dan persyaratan sebagai berikut :
a. Persyaratan Umum :
1. Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan KTP
2. Usia peserta :
Pelamar umum maksimal 21 tahun ;
Pelamar dari PNS yang tugas belajar usia max. 24 tahun dan mempunyai masa kerja min. 2 tahun.
3. Tinggi badan pelamar pria min. 160 cm dan wanita min. 155 cm yang dinyatakan dalam Surat Keterangan berbadan sehat dari Puskesmas/RSUD setempat ;
4. Tidak bertato atau bekas tato dan bagi pelamr Pria tidak ditindik telingga atau anggota badan lainnya kecuali karena ketentuan agama/adat yang dinyatakan dalam Surat Keterangan berbadan sehat dari Puskesmas/RSUD setempat ;
5. Tidak menggunakan Kacamata/lensa kontak minus sesuai dengan unsur pemeriksaan kesehatan (tes kesehatan) bagi peserta seleksi penerimaan calon praja IPDN
6. Tahun ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA) pendaftar, yaitu tahun 2010 dan 2011, bagi pelamar umum ;
7. Nilai rata-rata Ijazah/STTB Sekolah Menengah Atas (SMA)/MA minimal 7,0 ;
8. Bagi Pendaftar yang masih duduk di kelas XII pada tahun 2012, dapat mendaftarkan diri dengan menyertakan surat keterangan yang ditandatangani dan disyahkan Kepala Sekolah, yang menyatakan bahwa yang bersangkutan masih duduk di kelas XII atau menggunakan surat Kepala Sekolah dan menyerahkan Surat Tanda Kelulusan selesai Ujian Nasional ;
9. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian tingkat Kabupaten/Kota setempat (POLRES) ;
10. Surat Keterangan Berbadan Sehat dari RSUD/Puskesmas setempat ;
11. Surat Pernyataan-pernyataan : (silahkan unduh disini )
1) Surat Peryataan bermaterai Rp. 6000,- menyatakan bahwa :
a.belum pernah menikah/kawin, hamil/melahirkan,
b.Sanggup tidak menikah/kawin selama mengikuti pendidikan tinggi kepamongprajaan di Kampus IPDN, yang diketahui orang tua/wali dan disahkan Kepala Desa/Lurah setempat.
2) Surat Peryataan bermaterai Rp. 6000,- menyatakan bahwa saya apabila dikemudian hari dalam proses Pendidikan sebagai Praja IPDN, antara lain :
a. Melakukan Tindakan Kriminal,
b. Mengkonsumsi maupun menjual belikan Narkoba,
c. Melakukan perkelahian, pemukulan dan pengeroyokan, dan
d. Melakukan Tindakan Asusila,
Berdampak hukum / tidak, akan bersedia diberhentikan sebagai Praja IPDN tanpa menuntut dimuka pengadulan melaui PTUN, yang diketahui orang tua/wali dan Ketua RT setempat.
3) Surat Peryataan bermaterai Rp. 6000,- menyatakan bahwa saya sanggup dan bersedia :
a. Mengikuti proses pendidikan dan mentaati kehidupan praja di Kampus IPDN Pusat atau Daerah,
b. Mengembalikan seluruh biaya selama pendidikan yang telah dikeluarkan Pemerintah, dikarenakan mengundurkan diri, diberhentikan dengan hormat maupun tidak hormat dan/atau melanggar peraturan pendidikan, yang diketahui orang tua/wali.

b. Persyaratan Lainnya :
1. Fotocopy Ijasah/STTP SMA/MA yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang ; (Kepala Sekolah jika Negeri dan Dinas Pendidikan jika Swasta);
2. Pas photo berwarna (background merah) menghadap kedepan dan tidak memakai kacamata, ukuran 3×4 cm, sebanyak 6 (enam) lembar dan 4×6 cm sebanyak 4 (empat) dimasukkan kedalam plastik ;
3. Foto ukuran post card (4R) berwarna yang menampilkan postur seluruh tubuh, dari ujung kepala sampai ujung kaki, dengan pakaian putih lengan pendek dan celana panjang warna hitam bagi peserta PRIA dan WANITA menyesuaikan, sebanyak 1 (satu) lembar;
4. Menyerahkan Surat Peryataan yang telah ditentukan ; Checklist Berkas silahkan unduh disini
5. Berkas dimasukkan kedalam stofmap dan diserahkan rangkap 1x : ASLI (MAP WARNA BIRU KHUSUS PRIA) dan (MAP MERAH KHUSUS WANITA) Cara menata berkas silahkan unduh disini
6. Keplek Peserta seleksi calon praja IPDN ditentukan oleh Panitia BKD Provinsi Jatim.
c. Tempat dan Waktu Pendaftaran
1. Tempat pendaftaran dilakukan oleh setiap calon peserta seleksi di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
2. Waktu pendaftaran dilaksanakan mulai tanggal 21 Mei s.d 30 Mei 2012.

sumber

AKPOL (AKADEMI KEPOLISIAN) - JAWA TENGAH



Status: Kedinasan (Departemen Pertahanan)
Alamat: Jl. Sultan Agung 131, Candi Baru, Gajah Mungkur, Semarang 50232, Jawa Tengah. Telepon: (024) 8411680, 8411690, 8411700. Faks.: (024) 8310074. Gubernur: Irjen Pol Drs Ismerda Lebang. Masa jabatan: November 2002 – sekarang.

Sejarah Singkat

Tanggal Berdiri: 1 Oktober 1965 di Sukabumi
Pendiri: Departemen Pertahanan RI.

Pendiri/pelopor Sekolah Polisi bagian Menengah ini adalah R.S. Soekanto Tjokrodirdjo selaku Kepala Kepolisian Negara (waktu itu). Diresmikan Presiden RI pertma Ir Soekarno pada 17 Juni 1946 di Mertoyudan, Magelang. Pada 1 September 1946, Akademi Polisi pindah ke Jalan Senopati, Yogyakarta. Ketika Pemerintah RI pindah ke Jakarta, sekolah polisi ini ikut ke Jakarta (Jalan Tambak 2). Pada 1 September 1950, Akademi Polisi berubah nama menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Pada 25 Mei 1965 dibentuk Sekolah Akademi Kepolisian (SAK) di Sukabumi.

Pada 1 Oktober 1965 SAK giliran berubah namanya menjadi Akademi Angkatan Kepolisian. AKABRI diresmikan 16 Desember 1965, dan AAK menjadi AKABRI Bagian Kepolisian. Kampus berpindah dari Sukabumi ke Candi Baru, Semarang. Nama akademi ini masih berubah lagi menjadi Akademi Kepolisian (1985), dan pada 9 April 1999 Akademi Kepolisian lepas dari Mako AKABRI (langsung di bawah Kapolri).


Profil

Jenjang pendidikan: D3. Jumlah mahasiswa (2003): 694 (Tingkat I –Taruni: 220, Taruni: 31. Tingkat II – Taruna: 199. Tingkat III: Taruna: 244).
Jumlah lulusan 2003: 243. Jumlah pendaftar (2002/2003): 15.000.
Jumlah mahasiswa diterima (2002/2003): 251. Jumlah alumni (1968-2002): 6.990. Jumlah dosen: 269 ( S1: 122, S2: 27, S3: 3, Profesor: 2, Lain-lain: 115). Luas kampus: 125 hektare.

Fasilitas Kampus

Ruang kuliah: Ruang Gabungan 1 (kapasitas 1.000 orang). Ruang Besar 1 (kapasitas 400 orang). Ruang Sedang 7 (kapasitas 80 orang). Ruang Kecil 20 (kapasitas 50). Ruang Simulasi 21 (kapasitas 15 orang). Perpustakaan: seluas 1.400 m2, koleksi 124.000 eksemplar. Laboratorium: Bahasa, Komputer, Fotografi, Forensik, Olah TKP. Kegiatan mahasiswa: Marching Band, Band, Beladiri, Kesenian daerah, Olahraga Umum, Keagamaan. Fasilitas lain: Lapangan olahraga (sepakbola, tenis lapangan terbuka dan tertutup), Gedung Olahraga, Stadion, Kolam renang, Doyo, Rumah Sakit, Asrama (Graha Taruna Wiratama Muda), Agrowisata, Ruang Rekreasi, Gedung Pertemuan, Pool Kendaraan.


Pendaftaran Mahasiswa Baru

Bagian informasi pendaftaran: Polda, Polwil, Poltabes, Polres seluruh Indonesia. Waktu pendaftaran: April-Mei. Syarat: 1.Persyaratan Umum: Warga Negara Indonesia. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. Setia kepada NKRI. Berpendidikan minimal SMU/sederajat. Usia minimal 18 tahun. Sehat jasmani dan rohani. Tidak pernah dipidana sebagai pelaku kejahatan. Berjiwa jujur, adil dan berkelakuan tidak tercela. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI. Bersedia bertugas di semua bidang tugas kepolisian.

2.Persyaratan Lain: Berijazah serendah-rendahnya SMA/sederajat dengan ketentuan: Lulusan 1999 atau sebelumnya dengan nilai minimal rata-rata 7. Lulusan 2000-2002, dengan nilai rata-rata minimal 6,5 untuk jurusan IPS, 5,75 untuk jurusan IPA. Bagi yang masih kelas III SMU menggunakan nilai rapor rata-rata semester I minimal 7 (disahkan kepala sekolah). Lulusan D3/S1 dan Bintara/Tamtama Polri, berijazah SMU/sedarajat sesuai ketentuan di atas. Lulusan yang mempunyai visus mata dapat dikoreksi sampai dengan 1 dioptri, NEM/HUAN rata-rata minimal 7,5 untuk IPS dan 7 untuk IPA. Usia pada saat pembukaan Pendidikan Pembentukan Taruna/i Akpol, merujuk tahun 2003, maksimal 22 tahun untuk AMA/SMU/MA, 23 tahun untuk Umum (D3/S1), 24 tahun untuk Bintara/Tamtama Polri. Tinggi badan minimal: Pria: 163 cm, Wanita: 160 cm. Belum pernah menikah dan sangggup tidak menikah selama pendidikan. Bersedia menjalani ikatan dinas pertama selama 10 tahun terhitung sejak dilantik menjadi perwira Polri. Tidak sedang terikat perjanjian ikatan dinas dengan instansi lain.

Bagi yang sudah bekerja tetap sebagai pegawai/karyawan/anggota Polri: Mendapat persetujuan/rekomendasi Kepala Jawatan/Instansi/Satker bersangkutan. Bersedia dilepas dari status pegawai/karyawan/anggota Polri bila diterima dan ikut pendidikan Taruna/i Akpol. Khusus anggota Polri yang saat mendaftar memiliki masa dinas 2 tahun dan Daftar Penilaian minimal 75:

· Mengikuti dan lulus ujian/pemeriksaan yang meliputi: Pemeriksaan kelengkapan administrasi. Tes parade/peragaan. Tes kemampuan jasmani. Tes psikologi. Tes potensi akademik, meliputi Pengetahuan Umum, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika. Tes kesehatan badan. Pantukir (tingkat daerah dan pusat). Penelusuran mental kepribadian.

· Berdomisili di wilayah Polda setempat minimal 1 tahun. Ini dibuktikan dengan KTP dan Kartu Keluarga atau lulusan SMA/SMU/MA di wilayah Polda setempat dengan lama pendidikan minimal 1 tahun.

· Diutamakan calon yang mempunyai Talent Scouting: Prestasi Ilmu Pengetahuan minimal tingkat nasional. Kemahiran/keterampilan komputer/analis komputer. Kemampuan berbahasa asing aktif minimal setingkat Post-Intermediate. Hal-hal lain yang berkaitan dengan persyaratan penerimaan calon Taruna/i Akpol TA 2002 akan diatur dalam Surat Keputusan tersendiri.

Jalur pendaftaran: Seleksi: 1. Pemeriksaan kelengkapan administrasi. 2. Tes parade/peragaan. 3. Tes kemampuan jasmani. 4. Tes psikologi. 5. Tes akademik (Pengetahuan Umum, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Tes Kesehatan Badan, Pantukir dan Penelusuran Mental (Kepribadian).


BIAYA PENDIDIKAN

Seluruh biaya pendidikan ditanggung oleh negara.

Lain-lain

Kerjasama dengan perguruan tinggi/lembaga dalam negeri: Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Gajah Mada, Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto, Universitas Katolik Soegiyopranoto Semarang, Sekolah Tinggi Farming Semarang.

Kerjasama dengan instansi lain: Polda-polda dan jajarannya, Pemda Provinsi dan jajarannya, Pemerintah Kota Semarang. Pengembangan sistem belajar mengajar di Akpol: a. Bentuk ceramah, simulasi, kuliah kerja, diskusi, karya tulis dan tutorial. b. Latihan: Matra Kepolisian, Integratif (Latsitarda, Porsimaptar). c. Pengasuhan Taruna mencakup 6 aspek makro: 1. Mental spiritual dan ideologi. 2. Watal insal Bhayangkara. 3. Kepemimpinan. 4. Keterampilan matra Kepolisian. 5. Motivasi belajar dan olah pikir. 6. Ketrampilan olahraga dan kesamaptaan jasmani.


Program Studi

Fakultas Jurusan Program Studi Jenjang Program Akreditasi Poin 1 Poin 2 Tahun Akr. Catatan
Kepolisian D3 reguler

5 Kasus Kedokteran Paling Langka di Dunia

1. Pasien berdarah hijau


Pada bulan Oktober 2005, dokter di Rumah Sakit St. Paul, Vancouver melakukan operasi terhadap pasien lelaki usia 42 tahun. Betapa terkejutnya tim dokter itu, ketika dilakukan operasi pada kakinya, pasien mengeluarkan darah berwarna hijau gelap bukan normalnya darah yang berwarna merah.

Setelah ditelusuri riwayatnya, si pasien ternyata sering mengonsumsi obat sumatriptan dalam dosis besar atau 200 miligram setiap harinya. Obat ini diketahui untuk mengobati migrain.

Perubahan warna ini disebabkan oleh sulfhaemoglobin yang terbentuk ketika sebuah atom belerang masuk ke dalam molekul hemoglobin yang bisa disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi sejenis sulfonamida.

Ketika hidrogen sulfida (ion sulfida) dan ion besi bergabung dalam darah, maka darah tidak mampu membawa oksigen. Hal ini membuat jumlah sulfhemoglobin (SulfHb) dalam darah berlebih. Sementara darah merah terbentuk dengan bantuan oksigen.

2. Mata tertutup


Natalie Adler, mengidap penyakit aneh. Ia mengalami kebutaan secara rutin selama tiga hari dalam seminggu akibat kelopak matanya yang tiba-tiba selalu menutup dan tidak kuasa dibukanya.

Adler (21) mengaku dirinya mengalami kondisi kelainan medis ini selama empat tahun atau sejak ia berusia 17 tahun. Matanya tiba-tiba selalu menutup secara periodik dan akhirnya menutup sama sekali selama tiga hari.

Professor Justin O’Day dari bagian syaraf-oftalmologi Rumah Sakit Royal Victoria mengatakan kondisi ini disebut blepharospasm.


3. Dua set DNA


Setelah didiagnosa oleh dokter, Karen Keegan, seorang guru wanita 52 tahun di Boston harus mendapatkan transplantasi ginjal. Anak-anaknya pun bersedia mendonorkan satu ginjalnya. Setelah dites, tak ada yang sesuai dengan profil genetik Keegan.

Pemeriksaan lebih lanjut cukup mengejutkan. Keegan diketahui mengalami chimerism, yakni kondisi saat ada bayi kembar di dalam rahim, namun kembar pertama 'menyerap' kembar lainnya hingga tersisa satu bayi saja. Akibatnya, embrio bayi pertama ini mengandung dua set DNA dalam tubuhnya.

4. Pensil dalam kepala



Setelah menderita sakit kepala berat yang mengakibatkan terus mimisan selama 55 tahun, Margaret Wegner menjalani operasi pada bulan Agustus 2007. Saat inilah pensil sepanjang 3 inci akhirnya dikeluarkan dari kepalanya.

Uniknya, para dokter sebenarnya sudah mengetahui keberadaan pensil tersebut bersarang dalam kepala Wegner selama lima puluh tahun. Namun, selama itu pula dokter menunggu saat yang tepat. Dulu teknologi belum memungkinkan untuk operasi dan takut merusak kepala Wegner.

Untuk diketahui, Wegner mengalami kecelakaan saat berusuia 4 tahun dan menyebabkan sebatang pensil masuk ke dalam kepalanya.

5. Tertawa 12 tahun


Xu Pinghui dari Chongqing mulai tertawa non-stop setelah menderita demam saat baru berumur delapan bulan. Aneh, setelah peristiwa tersebut ia kehilangan kemampuan untuk berbicara saat usianya menginjak 2 tahun, dan hanya bisa tertawa cekikikan.

Kondisi ini diketahui telah berlangsung selama lebih dari 12 tahun. Menurut spesialis yang menangani kasus ini, kemungkinan disebabkan oleh kerusakan pada lobus frontal akibat demam.


sumber

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...